Achmad Nawir (H.B.S. Soerabaja), Anwar Sutan (Vios Meester Cornelis), Hans Taihitu (S.V.J.A. Batavia), Suvarte Soedarmaji (H.B.S. Soerabaja), dan Hong Djien Tan (Tiong Hoa Soerabaja).
Apabila merujuk pada sejarah tempo doeloe, sebagaimana dijelaskan tadi, di samping kita sebagai bangsa Indonesia merasakan bangga dengan dipanggilnya beberapa pemain asli Indonesia untuk mengikuti kejuaraan perebutan Piala Dunia FIFA di Perancis, kita pun mungkin saja ada yang berfikir jika para pemain lokal Indonesia tersebut serupa dinaturalisasi oleh kolonial Belanda.
Betapa tidak. Terlepas bagaimana cara dan prosesnya, Federasi sepakbola PSSI saat itu sudah terbentuk, tapi bendera yang tampil di Perancis saat itu adalah bendera NIVU.
Atau jangan-jangan para pemain tersebut, pun dianggap sebagai orang Indonesia yang tidak memiliki rasa kebangsaan?
Entahlah. Hanya saja yang jelas, sebagai bangsa Indonesia, kita layak merasa bangga. Paling tidak di masa lalu ternyata pernah juga ada pemain sepak bola Indonesia yang pernah berlaga di ajang pentas Piala Dunia.
Sehingga kita yang hidup di negara ini sekarang ini, tidak perlu merasa rendah diri, lantaran selama ini sepak bola Indonesia, belum pernah satu kali pun merasakan bagaimana dapat berlaga di  pentas dunia.
Tokh di masa lalu ternyata pernah juga ada pemain sepak bola lokal Indonesia yang  pernah merasakannya. Dan hal ini semoga menjadi salah satu pendorong semangat bagi timnas Indonesia agar mampu berjaya kembali seperti di masa penjajahan.***
Sumber: 1. Di Sini, 2. Di sini, 3. Di sini
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H