Secara lugas, tanpa tedheng aling-aling, pelatih kepala Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, membeberkan beberapa rahasia kelemahan, dan kebiasaan buruk pemain sepak bola Indonesia, dan suami dari Cha Young-joo ini pun ternyata pernah merasa dikecewakan PSSI gegara seorang wanita.
Dalam percakapan podcast dengan Youtuber Deddy Corbuzier, dengan tajuk "Shin Tae-yong-Exlusive di Closethedoor", pelatih kepala Timnas Indonesia, asal Korea Selatan, Shin Tae-yong, menyebutkan, bahwa kelemahan para pemain sepak bola Indonesia, pada umumnya karena tiga faktor yang suka maupun tidak, harus diakui oleh siapa pun juga. Khususnya mereka yang hobi, dan berprofesi sebagai pesepakbola, tentu saja.
Shin Tae-yong dengan gamblang menuturkan bahwa kelemahan pemain sepak bola Indonesia pada umumnya adalah:
Pertama mental yang kurang profesional. Kedua, kualitas makanan mereka tidak ideal, dan yang ketiga adalah para pemain Indonesia kurang weight training.
Lewat penterjemah, Shin Tae-yong menjelaskan, "Mengapa harus weight training? Ya untuk untuk menguatkan. Sepak bola itu keras, jadi memang harus adu body. Selain itu, tanpa weight training, maka para pemain akan gampang cedera,” tegasnya.
Weight training, atau latihan beban, merupakan suatu hal yang sangat penting di dalam olahraga sepak bola.
“Kalau kalah adu body, para pemain Indonesia tidak akan bisa mengeluarkan kemampuan terbaiknya. Di Indonesia, tidak semua pemain tahu pentingnya weight training. Padahal di Eropa, hal ini juga sangat penting,” tambah ayah dari Shin Jae Won ini.
Begitu juga dengan soal asupan makanan sehari-hari yang harus diperhatikan setiap pemain sepak bola, mantan pelatih Timnas Korea Selatan ini mengatakan, bahwa para pemain harus sebisa mungkin menghindari jenis seperti nasi goreng atau gorengan. Idealnya, pemain sepak bola harus makan banyak protein, dan karbohidrat yang kompleks.
“Saya sedang mengubahnya. Kalau sedang dalam training camp, saya bisa mengontrol jenis makanan pemain. Tetapi, kalau kembali ke tim masing-masing, ya saya tidak bisa kontrol. Sebaiknya, para pemain sendiri yang harus sadar,” ujar pria yang punya kedekatan dengan mantan Sekjen PSSI era Edy Rahmayadi, yakni Ratu Tisha Destria ini.
Sesungguhnya memang. Karena gadis yang rela menjomblo ini demi Timnas Indonesia bisa berlaga di pentas Piala Dunia juga, membuat Shin Tae-yong bersedia menjadi pelatih Timnas Indonesia.
Tapi, jangan berfikir yang tidak-tidak. Kedekatan mereka berdua hanya sebatas persahabatan saja.
Karena itu juga, ketika Ratu Tisha mengundurkan diri dari PSSI, dan jajaran pengurus PSSI justru bersikap tidak peduli, Shin Tae-yong pun tampaknya merasa tersinggung, dan kecewa atas sikap PSSI tersebut.
Sebagaimana dikutip dari bola.com, Shin Tae-yong mengungkapkan, Ratu Tisha adalah orang yang berkompeten terhadap bidangnya dan punya rekam kerja yang baik selama di PSSI.
"PSSI sering berganti kepengurusan dan kebijakan. Sekretaris Jenderal, Ratu Tisha yang punya kemampuan besar dan sangat disukai masyarakat, tiba-tiba berhenti pada April," kata Shin Tae-yong.
Sejatinya memang Ratu Tisha memiliki andil besar dalam mendatangkan Shin Tae-yong ke Indonesia.
Dalam video yang diunggah di kanal Youtube Myeongjangdeul pada 29 Desember 2021, Shin Tae Yong menjelaskan, apabila Ratu Tisha yang sekarang ini menjadi Wakil Presiden AFF, menghubungi KFA untuk berbicara dengannya.
Berawal dari sana, Shin Tae Yong yang merasa tertarik dengan undangan Ratu Tisha pun menghubungkannya dengan PSSI, dan p kemudian bertemu dengan Ketua Umum PSSI, Iwan Bule, di Malaysia.
“Mantan sekretaris PSSI itu, Ratu Tisha, menghubungi Asosiasi Sepak Bola Korea (KFA). Dia mengatakan bahwa dia ingin berbicara dengan saya, eks pelatih Timnas Korea,” kata Shin Tae Yong.
Bisa jadi, kekecewaan seorang Shin Tae-yong terhadap PSSI yang bersikap tidak peduli atas mundurnya Ratu Tisha dari Sekjen PSSI, karena pelatih asal Korea Selatan ini tahu persis kinerja seorang Ratu Tisha.
Tapi terlepas dari itu, jabatan Ratu Tisha sebagai Wakil Presiden AFF, kontribusinya untuk sepak bola Indonesia masih tetap tidak bisa dipandang sebelah mata. ***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H