Seperti misalnya, para pemain jebolan PPLP Â di antaranya adalah Egy Maulana Vikri, Witan Sulaeman, yang menjadi bagian dari skuad Garuda di turnamen piala AFF Suzuki Cup 2020 di Singapura baru-baru ini.
Hanya saja sampai saat ini belum semua daerah di 34 provinsi memiliki pusat diklat olahraga. Padahal idealnya diklat Pusat Pembinaan dan Latihan Pelajar (PPLP) sepak bola harus merata di 34 provinsi di Indonesia.
Sebagaimana menurut amanat Inpres, bahwa pusat pembinaan dan pelatihan harus dibangun secara merata dan menyeluruh di setiap daerah.
Begitu juga khususnya dengan sepak bola, selama ini kita mengetahui, meski memiliki SSB di akar rumput atau yang dikelola masyarakat, namun tak semuanya bisa terurus dengan baik. Â PSSI seakan hanya memandang sebelah mata saja keberadaannya.
Sehingga pada kesempatan kali ini, penulis kembali mengingatkan, baik kepada Menpora, Zainuddin Amali, jajaran pengurus PSSI, juga seluruh stakeholder sepak bola di tanah air untuk berbenah diri kembali.Â
Paling tidak melakukan sinergi mulai dari pemerintah dari pusat hingga daerah, dengan PSSI, hingga menyentuh akar rumput secara merata dan menyeluruh untuk melakukan pembinaan pemain sepak bola sejak usia dini.
Lantaran terbukti, seorang Arhan Pratama, bintang Timnas Indonesia yang usianya paling muda, dalam turnamen piala AFF Suzuki Cup 2020 terpilih sebagai pemain muda terbaik.
Hal ini pun sejalan dengan keinginan pelatih kepala Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, dan telah diterapkan pada turnamen piala AFF yang baru saja usai. ***