Betul. Terlepas dari hasil capaian hanya sebagai runner-up, yang dikatakan sebagian orang, merupakan "kutukan", atau juga mitos, namun secara realistis, keputusan Shin Tae-yong tersebut, sesuai dengan visinya untuk membentuk Timnas Indonesia yang dapat berbicara banyak di tingkat regional, maupun internasional pada waktu yang akan datang.
Tentunya hal itu pun sesuai pula dengan kontraknya sebagai pelatih kepala Timnas Indonesia selama empat tahun ke depan.
Oleh karena itu, bisa jadi hal ini harus menjadi pendorong bagi seluruh jajaran pengurus PSSI, dan juga para stakeholder sepak bola di tanah air, termasuk juga Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), agar bersama-sama untuk lebih meningkatkan lagi pembinaan pemain sepak bola usia dini secara terprogram, dan merata di seluruh Indonesia.
Betapa tidak. Selama ini PSSI sepertinya cenderung lebih fokus terhadap penyelenggaraan kompetisi. Itupun baru sebatas dari kompetisi U-16 saja.
Padahal kalau kita berkaca pada upaya yang telah dilakukan di negeri Jiran Malaysia, proses pembinaan di Malaysia tampaknya telah terukur, dan sudah dimulai dari tingkatan usia U-13 hingga U-18.
Suka maupun tidak, harus diakui bahwa pembinaan usia dini menjadi kelemahan persepakbolaan Indonesia yang berpengaruh juga terhadap perkembangan, prestasi, hingga regenerasi sepak bola.
Padahal sejak lama kita mencatat, ada ribuan sekolah sepak bola (SSB) yang tersebar di seluruh nusantara, tetapi sayangnya mereka seakan-akan lepas dari induknya, yakni PSSI.
Inilah kiranya yang patut menjadi perhatian para pemangku kepentingan di tanah air.
Demikian juga halnya dengan Kemenpora yang notabene Presiden Jokowi sendiri telah mengamanatkan langsung kepada Zainuddin Amali, saat pelantikan yang bersangkutan sebagai Menpora.
Zainuddin Amali diberikan tugas untuk memajukan prestasi olahraga Indonesia. Termasuk sepak bola, tentu saja.
Masyarakat pun memang mengetahui, pemerintah pusat sejak lama telah memiliki Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar (PPLP), yang menjadi langkah sinergi dengan pemerintah provinsi yang telah melahirkan bintang-bintang sepak bola.