Gara-gara hanya tidak bertepuk tangan saat ketua umum PSSI ke-16 ini tengah berorasi, pelatih salah satu cabang olahraga itu pun dijewer kupingnya, dan diusirnya pula.
Tidak salah. Memang setiap melihat raut wajahnya, mantan ketua umum PSSI ini menunjukkan seorang yang berwatak keras. Mudah sekali naik tensi darahnya. Gila hormat, dan sukanya dipuji-puji lagi.
Buktinya, sebagaimana dikutip dari kompas.com, pelatih biliar, Khoiruddin Aritonang, dijewer oleh Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi.Â
Peristiwa ini terjadi di Aula Tengku Rizal Nurdin, rumah dinas gubernur di Medan, Sumatera Utara (Sumut), Senin (27/12/2021).Â
Kala itu tengah berlangsung acara penyerahan bonus kepada atlet dan pelatih Sumut yang berprestasi di Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua XX.Â
Walakin apa pun alasannya, apa lagi ini, cuma gara-gara tak bertepuk tangan saja, mempermalukan seseorang dengan begitu kasarnya, dan di hadapan orang banyak lagi, sangat tidak terpuji memang.
Sebagaimana saat menjadi nakhoda di PSSI, Edy Rahmayadi yang sekarang ini menjabat Gubernur Sumatera Utara, bukannya meningkatkan prestasi sepak bola Timnas Indonesia, sebaliknya justru malah seringkali bersikap kontroversial saja.
Penulis mencatat beberapa sikap seorang Edy Rahmayadi saat memimpin PSSI, antara lain saat kasus meninggalnya seorang suporter Persija Jakarta, Haringga Sarila.Â
Ketika itu banyak pihak yang mengecam kinerja PSSI dalam mengawal liga dan persepakbolaan Indonesia. Kasus itu memantik dorongan agar Edy Rahmayadi mundur dari jabatan Ketua Umum PSSI. Salah satunya lewat petisi online di Charge.org.Â
Saat itu, sudah 60 ribu orang lebih menandatangani petisi online tersebut. Masyarakat pun menganggap, fokus Edy tidak sepenuhnya di PSSI mengingat rangkap jabatan sebagai Gubernur Sumatra Utara. Edy Rahmayadi menanggapinya dengan komentar yang keras.Â