Mohon tunggu...
Adjat R. Sudradjat
Adjat R. Sudradjat Mohon Tunggu... Penulis - Panggil saya Kang Adjat saja

Meskipun sudah tidak muda, tapi semangat untuk terus berkarya dan memberi manfaat masih menyala dalam diri seorang tua

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Harap-Harap Cemas, Ada Apa Lagi dengan Shin Tae-yong Ini?

24 Desember 2021   07:50 Diperbarui: 24 Desember 2021   07:56 1273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong (Sumber: kompas.com/PSSI)

Hasil akhir 1 - 1 dalam laga semifinal leg pertama turnamen piala AFF 2020, yang digelar Rabu (22/12/2021) malam, antara Timnas Indonesia Vs Singapura, kurang memuaskan sebagian pendukungnya memang. Tapi  sudahlah, jangan dipermasalahkan lagi. 

Sebaiknya kita, warga +62, fokus saja pada pertandingan leg kedua yang akan digelar Sabtu (25/12/2021) malam saja. 

Paling tidak, bagaimana seorang Shin Tae-yong meracik taktik dan strategi permainan anak asuhnya agar memetik kemenangan saat menghadapi kembali tuan rumah, Singapura.

Bagaimanapun, mendapatkan kemenangan merupakan satu-satunya tujuan di arena pertandingan untuk perebutan gelar.

Dalam hal ini, gelar juara turnamen piala AFF adalah sesuatu yang diimpikan. Apa lagi selama ini belum sekalipun Timnas Indonesia berhasil meraihnya.

Dengan mengalahkan Singapura, pastinya tinggal satu langkah lagi untuk mewujudkan impian menjadi juara. Menghadapi pemenang yang tampil dalam pertandingan semifinal lain, antara Thailand vs Vietnam, nantinya di babak final.

Menunggu hari Sabtu, sudah pasti banyak para pendukung Timnas Indonesia yang merasa cemas. Takut harapan tak seindah dengan kenyataan.

Terlebih lagi dengan hasil imbang di leg pertama kemarin. Ditambah dengan faktor kelelahan yang melanda para pemain, lantaran pendeknya jadwal satu pertandingan ke pertandingan selanjutnya. Belum lagi dengan masalah musuh yang dihadapi adalah tuan rumah.

Akan tetapi menilik punggawa Garuda kali ini, yang rata-rata berusia relatif masih muda, namun sudah memiliki pengalaman yang banyak di kancah internasional, seperti Egy Maulana Vikri, Witan Sulaeman, Elkan Baggott, Ezra Wailan yang ditempa di liga Eropa, juga nama Asnawi Mangkualam yang bermain di Korea Selatan.

Begitu juga kita tidak mengesampingkan nama lainnya, seperti Victor Igbonefo, Evan Dimas Darmono, maupun mereka yang selama ini digodok di liga tanah air sudah memperlihatkan permainannya yang berkelas.

Ditambah lagi dengan manajer, sekaligus pelatih kepala sekelas Shin Tae-yong yang disebut-sebut sebagai Jose Mourinho -nya Asia oleh warga negeri Jiran Malaysia.

Dengan mengalahkan tim Harimau, Malaysia dengan skor telak 4 - 1 dalam babak penentuan group B, adalah suatu pencapaian keberhasilan yang telah menumbuhkan kebanggaan tersendiri bagi warga +62. Bangsa Indonesia.

Patut dicatat, keberhasilan tersebut juga telah mampu mengangkat peringkat  Timnas Indonesia yang berhasil menambah 11,13 poin, sehingga total poin Indonesia sekarang ini menjadi 992,31 poin. 

Dengan perolehan sejumlah 992,31 poin, saat ini Indonesia menempati ranking FIFA ke-164. Apabila melihat ranking FIFA sebelumnya per 19 November 2021, Timnas Indonesia berada di posisi ke-166.

Atas keberhasilan ini pun sudah pasti berkat tangan dingin pengatur taktik dan strategi yang berasal dari Korea Selatan juga. Shin Tae-yong telah memberikan andil besar, dan hal itu patut untuk diberikan apresiasi yang tinggi.

Bagaimanapun dengan keberhasilan Timnas Indonesia melangkah ke semifinal, telah membungkam segala kritik yang bermunculan di awal turnamen. 

Kita banyak mendengar berbagai pihak yang menyebut, bahwa Indonesia tak akan bisa berbuat banyak dengan skuat yang didominasi pemain muda, dan dikatakannya minim pengalaman. Pokoknya memandang Shin Tae-yong bersama skuadnya dengan sebelah mata, dan mencibirnya - tentu saja.

Tapi pada kenyataannya, Shin Tae-yong terbukti mampu membalikkan prediksi negatif itu, dan membawa Indonesia tampil ciamik sepanjang babak grup. 

Walakin meski demikian, yang membuat kita terkesan, Shin Tae-yong tetap  menunjukkan karakternya yang rendah hati, dan  tetap bersikap profesional selama ini.

Memang berdasarkan catatan, Shin Tae-yong merupakan sosok yang pernah bersinar di Piala Dunia 2018. Pelatih berusia 52 tahun itu  pernah dipercaya sebagai pelatih Timnas Korea Selatan sebelum dikontrak PSSI untuk melatih Timnas Garuda pada 2019. 

Kiprah sang pelatih bersama Timnas Korsel pun tak sembaarangan. Dia bahkan sukses membawa Korsel mengalahkan juara bertahan, Jerman, di Piala Dunia 2018 yang kala itu berlangsung di Rusia. Korsel memenangi laga kontra Jerman dengan skor 2-0, lewat gol Kim Young-gwon dan Son Heung-min. 

Hasil manis itu sangat spesial untuk Shin Tae-yong, dan skuad Timnas Korsel, tentu saja. Terlebih lagi kekalahan itu telah membuat Der Panzer, julukan Timnas Jerman, gagal menembus babak 16 besar Piala Dunia 2018.

Selain itu kita pun melihat sepak-terjang Shin Tae-yong selama bersama anak asuhnya. Pelatih yang satu ini bukanlah seorang yang suka mengumbar kata-kata tanpa ada kejelasannya.

Dia seorang yang rendah hati. Tak ada terdengar keluar dari mulutnya sesumbar dengan jumawa akan membawa Indonesia menjuarai Piala AFF 2020 sejak awal kompetisi. Dia mengaku Indonesia ada di grup yang sulit dan akan sulit membawa pulang trofi.

Tapi nyatanya? Melangkah ke babak semifinal, dan menjungkalkan Malaysia secara telak, merupakan pembuktian seorang Shin Tae-yong yang sedikit bicara dan lebih fokus untuk bekerja.

Dengan ini pula, harapan yang sekarang ini berada di pundak seorang Shin Tae-yong bersama skuadnya, masih tetap menyala.

Semoga Timnas Indonesia dalam turnamen piala AFF 2020 yang diselenggarakan di penghujung tahun 2021, di Singapura akan mampu mewujudkan harapan dan impian bangsa Indonesia.

Memboyong trofi piala AFF, tentu saja. ***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun