Sebagaimana dijelaskan Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung, dr. Siti Nadia Tarmizi, sebagian besar penduduk di Afrika Selatan memiliki HIV-AIDS. Selain itu, tingkat pencapaian vaksinasi di negara tersebut persentasenya masih termasuk dalam kategori rendah, yakni baru 24 persen dari jumlah populasi.
Selain itu, ternyata varian Omricorn pun sama dengan kondisi Varian Beta yang sebelumnya juga ditemukan di Afrika Selatan. Sebelumnya juga dinyatakan bahwa Varian Beta memiliki pengaruh besar pada penurunan efikasi vaksin.
Jadi kalau melihat dari kedua informasi, kita tahu ada dua varian yang berasal dari Afrika Selatan yang saat ini tercatat sebagai variant of concern itu ada Varian Beta dan Varian Omicron. Itu banyak terjadi pada orang dengan HIV, dan kita bisa lihat itu dalam press release-nya WHO.
Walakin terlepas dari hal itu, sebaliknya justru malah harus lebih diwaspadai lagi. Terlebih lagi bagi orang yang memiliki keluarga, teman, atau orang disekitarnya sebagai penyandang ODHIV, selain kita sendiri yang masih merasa sehat, kiranya sudah menjadi kewajiban kita untuk memberikan informasi kemunculan varian Omicron ini kepada siapapun - terutama kepada mereka, penyandang ODHIV.
Terakhir, mari kita semua bergandengan tangan untuk tetap waspada menghadapi berbagai kemungkinan buruk, sebagaimana yang telah terjadi selama ini, atas"teror" yang tidak tampak terlihat, tapi begitu mematikan.
Waspadalah. Waspadalah. Waspadalah... ***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H