Terlebih lagi semua warga pun mengetahui sang duda itu merupakan seorang yang sukses - untuk ukuran kampung pastinya, di dalam kehidupannya.Â
Dalam usianya yang relatif masih muda, sekitar 30-an, telah mampu membangun rumah permanen, tanah sawah dan kebun telah dimiliki di beberapa tempat di sekitar kampung. Apa lagi soal kendaraan roda dua, sepeda motor sport keluaran terbaru selalu menjadi tunggangan sehari-harinya.
Orang tua yang mana yang tidak tergoda untuk menjodohkan anak gadisnya dengan duda tersebut. Apa lagi bagi ibu Bunga yang telah lama ditinggal mati suaminya, dan selama itu untuk menghidupi keluarganya harus bekerja sebagai buruh tani dengan penghasilan yang tidak seberapa. Lamaran duda kaya itu pun langsung diterima. Siapa tahu nasibnya akan berubah seratus delapan puluh derajat.
Tanpa menunggu lama, setelah satu bulan dari lamaran, waktu pernikahan pun langsung ditentukan.Â
Meskipun memang awalnya Bunga sendiri merasa berat hati menerima keputusan ibunya, lantaran merasa tidak ingin mengkhianati cintanya kepada pemuda yang selama itu dicintainya, ia pun sama sekali merasa tidak tertarik kepada duda kaya itu. Apa lagi semua warga pun sudah mengetahui, duda yang dijodohkannya dikenal sebagai seorang yang suka mabuk-mabukan.Â
Setiap ada pertunjukan orkes dangdut, selain sangat royal memberikan saweran sambil joget di atas panggung, sang duda itu juga selalu saja menenggak minuman keras, dan berujung bikin kericuhan.
Tapi apa mau dikata. Akhirnya Bunga harus bersedia juga untuk dipersunting oleh duda kaya, tapi masih suka urakan itu.Â
***
Satu bulan setelah pernikahan dilangsungkan, Bunga merasakan ada perubahan dalam dirinya. Ibunya langsung menerka, kalau anaknya tengah berbadan dua. Dan betul saja, sesuai hasil pemeriksaan bidan di Puskesmas, memang benar adanya. Pasangan suami-istri itu beberapa bulan kemudian akan dikaruniai keturunan.
***
Tatkala usia kandungan Bunga menginjak bulan ketujuhnya, suaminya yang baru seminggu berada di Jakarta - untuk mengelola usaha sebagai juragan pabrik kerupuk, sebagaimana yang dilakoninya selama itu, tiba-tiba sudah kembali pulang kampung dengan diantar dua orang anak buahnya dalam keadaan sakit. Memang penyakit yang dideritanya cukup payah sehingga sampai dikawal juga.