Tapi mendengar jawaban Ustadz seperti itu, banyak orang yang tidak begitu saja mempercayainya. Â Lantaran wataknya juga manusia. Apa lagi warga di negara antah-berantah itu, sifat kepo-nya bisa disebut paling unggul dari bangsa lainnya di muka bumi ini. Â
Maka banyak di antara mereka yang dengan sengaja kasak-kusuk untuk mencari tahu asal-usul kekayaan  sang Ustadz. Dengan diam-diam tentunya. Tanpa sepengetahuan yang bersangkutan.Â
Meniru detektif sebagaimana dalam novel-novel yang banyak beredar di kaki lima. Bisa juga dibilang bagaikan Cyber Army di Jakarta, yang konon katanya akan dibentuk oleh MUI DKI Jakarta, yang maksudnya akan mendeteksi setiap kabar hoax yang banyak menyerang Gubernur Anies Baswedan.Â
Lalu setelah berhasil mengorek informasi dari berbagai sumber yang dapat dipercaya, warga yang memiliki rasa kepo yang begitu tinggi itu, akhirnya geleng-geleng kepala seraya bergumam: "Pantesan ..."Â
Betapa tidak. Madrasah yang dibangun secara swadaya oleh seluruh warga kampung, diam-diam telah dirubah statusnya menjadi berbentuk yayasan yang dikelola oleh Ustadz bersama keluarga.Â
"Pantesan sering ke istana negara antah-berantah sambil selalu menenteng map berisi proposal..." gumam warga berulang kali. Â Seraya mengusap mukanya sambil mengucap Istighfar.
Iya. Proposal berupa permohonan bantuan pembangunan sarana dan prasarana pendidikan keagamaan pun, ternyata digunakan untuk memperkaya dirinya sendiri!Â
Masya Allah...***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H