Mohon tunggu...
Adjat R. Sudradjat
Adjat R. Sudradjat Mohon Tunggu... Penulis - Panggil saya Kang Adjat saja

Meskipun sudah tidak muda, tapi semangat untuk terus berkarya dan memberi manfaat masih menyala dalam diri seorang tua

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Panglima TNI pun Turun Tangan atas Perseteruan Isteri Jenderal dengan Anggota Dewan

25 November 2021   05:30 Diperbarui: 25 November 2021   05:33 938
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa telah memerintahkan jajarannya untuk menyelidiki insiden cekcok mulut di bandara Soetta, antara seorang perempuan yang mengaku anak jenderal TNI bintang tiga dengan ibu dari seorang anggota DPR RI dari fraksi PDI Perjuangan, Arteria Dahlan.

Belakangan diketahui, sebagaimana diungkapkan ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Marsudi,  wanita tesebut bukan anak jenderal TNI bintang tiga, melainkan istri mantan Dandim 0501/BS, Jakarta Pusat, Brigadir Jenderal TNI Mohammad Zamroni.

Panglima TNI tentunya mafhum di dalam insiden adu mulut yang telah menjadi konsumsi publik itu, terdapat abuse of power yang dilakukan Anggiat Pasaribu, istri Brigjen TNI itu.

Abuse of power, atau penyalahgunaan kekuasaan, sebagaimana diketahui merupakan bentuk "penyimpangan dalam jabatan" atau "pelanggaran resmi" adalah tindakan yang melanggar hukum, yang dilakukan dalam kapasitas resmi, yang memengaruhi kinerja tugas-tugas resmi. 

Dalam kasus ini, diketahui isteri Jenderal f bintang satu tersebut telah menggunakan kendaraan dinas militer untuk menjemput dirinya. 

Sementara itu, sebagaimana diketahui bahwa penggunaan kendaraan dinas militer untuk kepentingan pribadi, jelas-jelas merupakan sebuah penyalahgunaan kekuasaan.

Sehingga sudah menjadi keniscayaan, apabila Panglima TNI untuk turun tangan, dan memberikan sanksi yang tegas kepada yang mendapatkan hak penggunaan kendaraan dinas itu, karena telah melakukan penyimpangan kekuasaan.

Selain itu, sikap jumawa yang mempertontonkan merasa diri paling kuasa, juga merupakan preseden buruk yang tidak lepas dari etika, dan tatakrama. Terlebih lagi sikap sok kuasa itu dilakukan terhadap seorang wanita yang telah lanjut usia.

Sehingga publik pun bertanya-tanya, apakah memang seperti itu seorang anggota Persit Kartika Chandra Kirana, atau istri dari TNI AD di dalam pergaulannya dengan masyarakat. 

Hal itu adalah sebuah kemustahilan. Sikap arogan isteri Jenderal TNI bintang satu itu merupakan sikap pribadi yang bersangkutan. Di dalam satu rumpun bambu pun tidak akan tumbuh secara lurus semuanya memang. Pasti ada satu-dua yang bengkok pertumbuhannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun