Kira-kira begitulah pesan Menteri BUMN, Erick Thohir, kalau diterjemahkan berdasarkan bahasa gaul  generasi Z, dan yang ditujukan khususnya bagi Gen Z, dalam bincang-bincang singkat dengan Youtuber muda  Fiki Naki, yang saat ini namanya cukup fenomenal.
Youtuber yang sukses melambungkan namanya dengan konten percakapan random melalui aplikasi Ometv ini, berkesempatan untuk bertemu dengan Mas Menteri - begitu Erick Thohir meminta lawan bicaranya memanggil mantan presiden klub sepak bola Inter Milan itu - di sela-sela kegiatan acara Dubai Expo yang diselenggarakan di kota Dubai, Uni Emirat Arab beberapa waktu lalu.
Saat balik ditanya Erick Thohir, bagaimana anak muda asal Pekanbaru, Riau ini memiliki kemampuan bicara dengan banyak bahasa asing, Muhammad Fiqih Ayatullah -Â begitu nama lengkap Youtuber yang saat ini sudah memiliki hampir lima juta subscribers, mengaku dirinya mempelajari bahasa Inggris, Spanyol, Rusia, dan Romania dengan cukup fasih itu, tidak melalui bangku sekolah yang umumnya diajari oleh guru secara langsung, melainkan hanya melalui internet.
Sebagaimana sudah mafhum, banyak orang yang menyebut jika internet merupakan guru yang paling baik, dan tidak pernah baperan, alias emosional sebagaimana halnya guru di dunia nyata. Karena guru juga manusia, tentu saja.
Tapi terlepas dari hal itu, ada yang lebih menarik lagi dalam perbincangan Erick Thohir dengan anak muda yang saat ini ramai disebut sedang dekat dengan seorang gadis model dari negeri Pizza, Italia, adalah pernyataan Fiki Naki bahwa untuk belajar dimana pun yang menjadi kunci utama adalah memiliki niat dan kemauan yang kuat.
Tanpa memiliki kemauan yang kuat, dan hanya sekedar mengikuti arus, atau juga kehendak orang tua misalnya, biasanya hanya akan sia-sia saja.
Selain yang disebutkan tadi, yaitu niat dan kemauan yang kuat, juga yang tidak kalah pentingnya adalah sikap gigih, tekun, ulet dan sabar di dalam meraih impian menjadi syarat mutlak yang tidak boleh tidak musti dipegang teguh.
Dikutip dari kompas.com, bahwa seorang Michael Jordan dengan basketnya, Oprah Winfrey terkenal sebagai jurnalis, Jeff Bezos sebagai pendiri marketplace terbesar di dunia, J.K. Rowling dikenal sebagai penulis buku paling laris di dunia, beserta nama-nama besar lain dalam bidangnya masing-masing memiliki persamaan dalam menjalani karier mereka yang dapat dibilang sukses.
Angela Duckworth, profesor di bidang psikologi dan peneliti dari University of Pennsylvania melakukan studi untuk menemukan alasan di balik kesuksesan seseorang dengan mewawancarai banyak orang sukses dari masing-masing bidang dan peran seperti pimpinan organisasi, atlet, seniman, jurnalis, dan akademisi.
Pertanyaan yang sama selalu diajukan Angela kepada objek penelitiannya: apa yang membuat mereka berbeda dari yang lain sehingga dapat mencapai kesuksesan?
Mereka sama-sama pernah melewati kegagalan yang tidak terhitung lagi jumlahnya. Akan tetapi, yang membedakan diri mereka dengan pesaing lainnya adalah: mereka tidak menyerah dengan kegagalan serta gigih untuk melanjutkan tujuan utama mereka.
Sama halnya dengan yang sering disampaikan oleh Fiki Naki saat berbagi pengalaman dalam beberapa videonya, sewaktu masih duduk di bangku sekolah, dirinya belum menguasai bahasa Inggris secara baik seperti saat ini.Â
Tapi berkat ketekunan, kegigihan, dan kesabaran- tentunya, hanya dalam waktu beberapa bulan saja dirinya belajar melalui internet, empat bahasa asing dapat dikuasainya dengan cukup fasih. Dan telah meraih sukses dengan karir sebagai content creator yang ditekuninya, meskipun belum sejajar dengan nama-nama seperti Baim Wong, Atta Halilintar, dan Rafie Ahmad juga.
Sehingga dengan demikian kita pun yakin, bahwa usaha tidak pernah mengkhianati hasil, memang benar adanya. ***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H