Mohon tunggu...
Adjat R. Sudradjat
Adjat R. Sudradjat Mohon Tunggu... Penulis - Panggil saya Kang Adjat saja

Meskipun sudah tidak muda, tapi semangat untuk terus berkarya dan memberi manfaat masih menyala dalam diri seorang tua

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Daripada Disiksa Lebih Baik Dititipkan di Panti Wredha Saja

6 November 2021   06:00 Diperbarui: 6 November 2021   06:20 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Sumber: Kompas.com)

Demikianlah celotehan para tetangga sekitar yang kerapkali menyaksikan seorang wanita yang sudah tua itu mendapatkan umpatan yang tidak wajar, bahkan terkadang dipukuli oleh anak kandungnya sendiri.

Kejadian itu benar-benar terjadi di kampung kami. Seorang anak kandung yang sudah dewasa, sudah berumah tangga dan memiliki anak dua, tapi seringkali memperlakukan ibunya sendiri dianggap sudah keterlaluan.

Bahkan disebut sudah tidak manusiawi lagi tatkala suatu ketika ibunya hampir saja akan disembelih dengan sebilah golok. Untung saja ada tetangga yang mengetahuinya, dan langsung mencegahnya.

Peristiwa itu cukup menghebohkan warga sekitar. Dari kejadian itu juga tetangga sekitar banyak yang berkomentar, lebih baik ibu tua itu dititipkan di panti jompo saja daripada mendapatkan perlakuan buruk dari anaknya.

Padahal tetangga sekitar tahu persis anak dari perempuan tua itu pernah mengenyam pendidikan sampai bangku SMA, dan pernah juga mengaji di pesantren. Bahkan sekarang ini pun para tetangga tahu persis anak perempuan tua tersebut rajin menunaikan shalat yang lima waktu.

Sehingga sungguh bertolak belakang dengan perilakunya yang begitu kasar terhadap ibu kandungnya, dan ilmu pengetahuan dari sekolah maupun dari pesantren yang pernah dipelajarinya, juga ibadat yang dilakukan setiap hari pun dianggap sia-sia saja jika ibu kandungnya diperlakukan sedemikian tidak manusiawinya.

Demikian juga ketika ibu tua itu meninggal dunia, anaknya tersebut sama sekali tidak tampak ada raut kesedihan maupun penyesalan di wajahnya.

Sedangkan ketika saatnya harta peninggalan ibu tua itu dibagikan kepada anak-anaknya, anak yang satu itu ngotot untuk mendapatkan bagian lebih banyak dari saudara-saudaranya. Padahal adik dan kakaknya lelaki semuanya. Sehingga perselisihan pun tidak terhindarkan lagi.

Sampai saat ini hubungan keluarga itu tidak harmonis. Tak jarang urusan yang sepele pun seringkali memicu pertengkaran yang hebat antara adik dan kakak. Malahan suatu ketika pernah terjadi, istri dari adiknya ditinju wajahnya sampai meninggalkan bekas yang bengkak dan lebam.

Untungnya saat itu adiknya sedang berada di kota. Sehingga untuk sementara tidak sampai ada peristiwa susulan yang sulit dibayangkan jadinya. Bagaimanapun siapa sih orangnya melihat istrinya ditinju oleh lelaki lain cuma karena dipicu persoalan bocah saja.

Tidak hanya dengan saudaranya saja lelaki itu memiliki hubungan yang tidak akur. Di dalam pergaulan dengan  lingkungan warga sekitar pun sepertinya sudah dikucilkan. Karena selain memiliki tabiat keras kepala yang suka merasa paling benar sendiri, juga disebabkan perlakuannya terhadap mendiang ibunya semasa hidupnya yang tidak manusiawi.

Peristiwa ini seperti kisah Malin Kundang saja memang. Padahal anak kandung ibu tua itu tidaklah sesukses Malin Kundang yang pernah hidup menjadi seorang hartawan. Tidak. Sebaliknya anak dari ibu tua itu sampai sekarang tidak jelas pekerjaannya. Malahan seringkali penyakit hipertensinya membuat dirinya sudah beberapa kali menderita stroke.

Bahkan bisa jadi  lantaran telah durhaka terhadap ibu kandungnya sendiri, azab Allah telah menimpanya saat ini juga. Begitu, banyak tetangga yang menduganya.

 

Na' udzu billahi min dzalik... ***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun