Sebagai pendatang baru, selain banyak menemukan hal-hal yang baru dilihat dan dirasakan, sudahlah pasti tokoh kita pun sama sekali belum mengetahui arah jalan kemana yang menjadi tujuannya. Apalagi dalam petualangan di kota besar itu tokoh kita ini tak seorangpun yang menemani.
Sementara itu, selain hanya berjalan seorang diri, dia pun selalu saja terkecoh oleh jawaban orang yang dimintai petunjuk arah jalan yang hendak ditujunya. Memang ada di antaranya yang menunjukkan arah, tapi... Sungguh, begitu banyak nama jalan yang disebutkannya. Begitu juga banyak sekali belokan dan perempatan maupun pertigaan yang harus dilewati.
Sehingga tak pelak lagi, ia pun malah justru menyusuri lorong-lorong jalan kecil di pemukiman warga yang begitu padat. Sementara orang-orang yang dijumpainya menatap dengan penuh curiga.
Ia merasa telah terjebak di belantara keramaian kota Jakarta, dan tanpa dinyana sampai bisa memasuki lorong-lorong gang sempit yang berputar tanpa ujungnya.
-
Begitulah. Begitu rasanya ketika pertama kali resign dari pekerjaan yang cukup lama dijalani, tiba-tiba harus memasuki suasana batin yang sama sekali belum pernah ditemui sebelumnya.
Ya, bagaimanapun selain bercampur-gaul dengan banyak orang, baik dengan rekan kerja di kantor, maupun dengan berbagai kalangan di lapangan, juga hampir setiap hari menemukan hal-hal yang baru dalam kehidupan, tetiba harus tinggal di rumah tanpa tahu apa yang harus dilakukan.
Cukup lama juga aku merasa terjebak dalam labirin yang seakan tak berujung itu. Kalau tak salah hitung, hampir sekitar tujuh bulan.
Baru ketika aku merenung dan melakukan instrospeksi diri, bagaimana pun tokoh life must go on. Apapun yang terjadi.
Hanya saja, ya begitulah. Untuk kembali beraktivitas dalam suasana yang sama sekali baru, ternyata harus cukup banyak berkompromi dan memaklumi.
Sungguh. Dalam keterbatasan ruang dan waktu, serta anggaran yang pas-pasan, ditambah usia yang semakin tua, terbukti memposting tulisan di K juga sampai saat ini begitu banyak kesulitan ditemui.Â
Akan tetapi, semangat ini masih tetap menyala. Sekalipun angin seakan tiada hentinya bertup kencang. ***