Mohon tunggu...
Adjat R. Sudradjat
Adjat R. Sudradjat Mohon Tunggu... Penulis - Panggil saya Kang Adjat saja

Meskipun sudah tidak muda, tapi semangat untuk terus berkarya dan memberi manfaat masih menyala dalam diri seorang tua

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Wanita dan Pria yang Bangga Disebut Sebagai Pencuri

29 Juli 2021   14:45 Diperbarui: 29 Juli 2021   15:02 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Sumber: kompas.com)

Sepertinya kaum wanita tidak pernah membantah, atau juga menampik, bahkan menuntut balik kalau suatu saat dirinya dituding sebagai seorang pencuri. Malahan sebaliknya, wanita itu justru malah merasa bangga kalau dirinya dianggap sebagai seorang pencuri.

Fenomena itu dari jaman baheula sampai sekarang ini sepertinya tidak pernah berubah. Malahan kalau diperhatikan, seiring dengan perkembangan zaman, sikap kaum wanita dalam melakukan aksinya yang disebut sebagai "pencuri", dewasa ini justru semakin menjadi-jadi. Terlepas dari disadari atau tidak oleh yang bersangkutan.

Hal tersebut kemungkinan besar disebabkan oleh telah pudarnya nilai dan norma warisan nenek moyang. Seperti misalnya, dianggap tabunya seorang wanita bergaul dengan seorang pria yang bukan muhrimnya. Bahkan dalam hukum suatu agama, hukumnya sangatlah ekstrim. Haram namanya. Yang artinya apabila ditaati akan mendapatkan pahala, dan jika dilakukan akan disiksa.

Bisa jadi masalah tabu, dan haram bagi kebanyakan orang di zaman sekarang sudah tidak ada lagi di dalam kamus hidupnya. Terutama mereka yang mengagungkan kebebasan dan kesamaan hak. Justru karena itu pula, wanita pun di zaman sekarang sudah berani juga menuding seorang pria sebagai seorang pencuri.

Demikian juga Sang Pria yang disebut wanita sebagai pencuri, malah merasa bangga. Merasa sebagai seorang pria yang berhasil menjadi pencuri.

Coba saja simak potongan lagu yang dinyanyikan oleh Giselle Anastasia ini: " yang tak ku sangka kan datang secepat ini / padamu pencuri hati / yang tak ku sangka kan datang secepat ini / yang tak ku sangka kan datang secepat ini / biarkan ini menjadi melodi cinta berdua (kepadamu pencuri"...

Lha iya, pencuri hati... Hehehe....  ***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun