Mohon tunggu...
Adjat R. Sudradjat
Adjat R. Sudradjat Mohon Tunggu... Penulis - Panggil saya Kang Adjat saja

Meskipun sudah tidak muda, tapi semangat untuk terus berkarya dan memberi manfaat masih menyala dalam diri seorang tua

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Pilkada kota Solo, Apakah Achmad Purnomo Akan Legowo?

17 Juli 2020   21:43 Diperbarui: 17 Juli 2020   21:43 1045
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bakal calon wali kota yang ditugaskan DPC PDI-P Solo sekaligus Wakil Wali Kota Solo, Achmad Purnomo.(KOMPAS.com/LABIB ZAMANI)

Akhirnya putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka bersama pasangannya Teguh Prakosa, telah resmi menjadi calon Walikota dan Calon wakil Walikota Solo, Jawa Tengah  setelah mendapat rekomendasi dari DPP PDI-P dalam Pilkada Solo 2020.

Keputusan itu dibacakan Ketua DPP PDI-P Puan Maharani dalam Pengumuman Tahapan II 45 Pasangan Calon Kepala Daerah Pilkada Serentak, Jumat (17/7/2020).

Hanya saja yang jadi pertanyaan, apakah dengan diusungnya Gibran-Teguh tidak akan ada masalah di kemudian hari. Paling tidak ayah dari Yan Ethes itu misalnya dikalahkan oleh rivalnya yang diusung partai yang lain?

Betapa tidak, karena sebelumnya DPC PDI-P kota Solo bukan pasangan Gibran-Teguh yang diusungnya, melainkan Achmad Purnomo, yang saat ini menjabat wakil walikota Solo,  mendampingi FX Hadi Rudyatmo.

Sementara Gibran sendiri, sebagaimana diketahui maju sebagai calon wali kota dengan mendaftarkan diri melalui DPD PDI-P Jateng karena peluang dirinya untuk maju lewat DPC PDI-P Solo sudah tertutup.

Nama Gibran muncul pertama kali dalam bursa kepala daerah dari sebuah survei yang dilakukan Laboratorium Kebijakan Publik Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Surakarta.

Survei dilakukan di 96 titik lokasi dengan 8 responden di masing-masing titik. Survei menguji tiga kategori, yaitu popularitas, akseptabilitas, dan elektabilitas. Gibran muncul dengan angka tertinggi dari segi popuparitas.

Dengan angka yang sama juga muncul nama Achmad Purnomo, Wakil Wali Kota Solo saat ini. Sementara nama Kaesang muncul di urutan ketiga.

Selain Gibran, Kaesang, dan Achmad Purnomo, tidak ada nama lain yang mendapat angka popularitas signifikan di atas 50 persen.

Akan tetapi meskipun menang dari sisi popularitas, Gibran dan Kaesang masih tertinggal dari sisi akseptabilitas dan elektabilitas.

Terlepas dari itu, suami dari Selvi Ananda tersebut kemudian menemui Wali kota Solo, FX Hadi Rudyatmo yang juga ketua DPC PDI-P kota Solo.

Sayang, peluang Gibran untuk maju di bursa Pilwalkot Solo 2020 melalui DPC PDI-P Kota Solo sudah tertutup.

Hal ini merujuk pada Peraturan Partai No 24 Tahun 2017. Peraturan itu mengamanatkan melalui Pasal 9, 10 dan 11 bahwa DPC yang memperoleh suara pileg mencapai di atas 25 persen, maka menggunakan sistem atau mekanisme rekrutmen dan seleksi penjaringan tertutup.

Sepertinya niat Gibran sudah bulat. Walaupun tidak diterima oleh DPC PDI-P kota Solo, dia tidak patah semangat. Gibran kemudian berangkat ke Jakarta untuk bertemu dengan Ketua Umum (Ketum) PDI-P, Megawati Soekarnoputri.

Selanjutnya Setelah bertemu Ketua Umum PDI-P, Gibran secara resmi mendaftarkan diri sebagai bakal calon wali kota Solo melalui DPD PDI-P Jateng di Panti Marhaen Semarang.

Setelah itu Gibran lantas diundang DPP PDI-P untuk mengikuti fit and proper test (uji kelayakan dan kepatutan) di Jakarta. Demikian juga Achmad Purnomo dan Teguh Prakosa sama-sama mengikuti uji kepatutan dan kelayakan itu.

Sehari sebelum diumumkannya calon kepala daerah yang diusung PDI-P, Achmad Purnomo diundang Presiden Jokowi ke istana.

Di Istana, Purnomo mengatakan kalau dirinya diberitahu oleh Presiden Jokowi jika pasangan calon yang direkomendasi DPP PDI-P maju di Pilwakot Solo 2020 itu bukan dirinya,melainkan Gibran dan Teguh.

Yang patut digarisbawahi adalah pernyataan Achmad Purnomo di depan media. 

"Iya yang pertama tentunya karena Gibran putranya presiden. Kedua barang kali masih muda. Saya kan sudah tua mungkin begitu. Iya tidak tahu pertimbangan DPP apa, yang tahu DPP kenapa yang diberi rekomendasi Mas Gibran," ujarnya.

Selain itu Purnomo pun menyatakan belum menentukan langkah politik selanjutnya usai rekomendasi DPP jatuh kepada Gibran dan Teguh.

Apabila disimak secara cermat, ada rasa kecewa dalam diri Purnomo. Dengan menyebut "karena Gibran anak seorang Presiden"sifat manusiawi berupa putus asa dan kecewa tak bisa disembunyikan lagi oleh wakil wali kota Solo tersebut.

Ya, kalimat itu begitu jelas mengandung sindiran yang begitu lugasnya dari seseorang yang sedang merasakan rasa kekecewaan yang mendalam.

Hal itupun bisa diterjemahkan juga dengan sikap tidak legowo seorang Achmad Purnomo yang tersisihkan oleh pesaingnya yang merupakan putra dari seorang Presiden Republik Indonesia yang sedang berkuasa.

Itulah masalahnya.

Sehingga dengan demikian, apakah Achmad Purnomo bersama pendukung fanatiknya akan tetap patuh terhadap keputusan DPP PDI-P, dan mendukung Gibran-Teguh, ataukah justru akan menjadi duri dalam daging yang justru malah akan menggerogoti suara Gibran hingga harus menelan kekalahan dalam langkah awal di dunia politik yang baru saja akan dijalaninya itu? 

Hal itulah yang harus mendapatkan perhatian secara serius dari Gibran dan PDI-P, selain semakin menggenjot elektabilitas agar mendapatkan kemenangan pada saatnya nanti, tentu saja.***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun