Sementara di sisi lain, tawaran job sedang sepi, dan kalah bersaing dengan sesamanya yang memiliki talenta lebih baik darinya, apa boleh buat jalan pintas yang dianggap sangat mudah untuk mendapatkan modal pun ditempuhnya juga.
Kalau boleh jujur, sebetulnya nama-nama tersebut di atas hanyalah sebagian kecil saja selebritis yang bernasib naas, lantaran ketahuan pekerjaan sampingannya itu.
Bahkan kalau mau jujur lagi, sebetulnya praktik prostitusi tidak hanya terjadi pada kalangan selebriti belaka.Â
Dari masyarakat awam, tokoh masyarakat, pejabat pemerintah, politikus, bahkan pemuka agama maupun penegak hukum pun banyak yang pernah, atau sering terlibat di dalam praktik jual-beli jasa'esek-esek' tersebut.
Bagaimanapun prostitusi selama ini disebut sebagai salah satu penyakit sosial tertua di dunia. Sejak awal peradaban muncul, prostitusi telah tumbuh dan berkembang pesat di berbagai wilayah.
Bahkan, ada frase dalam bahasa Inggris yang merujuk pelaku prostitusi sebagai "profesi tertua".
Walaupun terdapat larangan yang jelas dalam undang-undang, maupun beberapa kitab suci, "bisnis gelap" ini tetap berlangsung dengan aman, dan terus berkembang mengikuti zaman.
Dalam buku The History of Prostitution (Sejarah Prostitusi Dunia) yang ditulis William Wallace Sanger, dikatakan prostitusi justru terjadi berjalan seiring dengan tumbuh berkembangnya agama-agama, sehingga ajaran-Nya memiliki relevansi dan sekaligus kontekstualisasi yang nyata pada situasi sosial masyarakatnya.
Sehingga bukan hal yang luar biasa lagi dengan praktik prostitusi ini. Tapi karena pelakunya kebetulan seorang selebriti, maka oleh media pun dianggap memiliki nilai jual berita yang cukup menarik.
Sementara untuk penilaiannya, terserah masing-masing saja. Dari sudut pandang mana kita melihat. Apakah sebagai orang yang menjunjung tinggi nilai moral, atau sebaliknya yang justru telah tak perduli lagi dengan moral dan ketentuan yang tersurat dalam kitab suci.Â
Atau jangan-jangan malah dalam posisi sebagai orang yang sok suci, tapi kenyataannya biasa disebut manusia yang munafik?***