Pernyataan Rocky Gerung tersebut lantas banyak menuai kontroversi pada peserta diskusi yang turut dihadiri Wakil Ketua Umum Demokrat (Saat itu), Roy Suryo, Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera, Wakil Ketua Partai Gerindra (Saat itu), Fadli Zon, Ketua DPP Partai Golkar, Ac Hasan, Politisi PDIP, Arya Bima, Anggota DPR RI PDIP, Dwi Ria Latifah, Pengamat Komunikasi Politik Efendi Gozali dan budayawan Sujiwo Tedjo.
Hanya saja entah bagaimana dengan sikap kelompok PA 212 maupun MUI terhadap RG sama sekali jauh berbeda dengan yang pernah dilakukan mereka terhadap Basuki Tjahaja Purnama, atau Ahok.
Padahal menurut banyak pihak, pernyataan RG pun tidak jauh berbeda dengan yang pernah dilakukan oleh Ahok yang dianggap menghina, dan menistakan agama (Islam).Â
Bukankah dalam suatu agama, kitab suci merupakan firman Tuhan yang harus menjadi pegangan umat yang mempercayainya?
Itulah masalahnya.Â
Bisa jadi hal itu lantaran RG, walaupun seorang Nasrani, tapi dia memiliki kedekatan tersendiri dengan kelompok yang baru- baru ini menggeruduk DPR RI, untuk memprotes RUU HIP yang menghebohkan itu.
Kehebohan mimpi RG dalam menanggapi survei kecil-kecilan untuk dijadikan seorang Menkumham pengganti Yasonna Laoly itu pun, sepertinya hanyalah akan menjadi bahan tertawaan belaka, dan suatu hal yang mustahil akan menjadi nyata.
Kalaupun Presiden Jokowi akan mencopot Yasonna Laoly, sudah pasti bukan RG yang jadi pilihannya, melainkan seorang profesional yang mumpuni di bidang hukum, dan tidak memiliki conflict of interest, atau konflik kepentingan yang mengganggu kinerjanya. ***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H