Mohon tunggu...
Adjat R. Sudradjat
Adjat R. Sudradjat Mohon Tunggu... Penulis - Panggil saya Kang Adjat saja

Meskipun sudah tidak muda, tapi semangat untuk terus berkarya dan memberi manfaat masih menyala dalam diri seorang tua

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mengejar Kekayaan Melalui Pesugihan yang Tak Lekang oleh Zaman

30 Juni 2020   20:08 Diperbarui: 30 Juni 2020   20:07 791
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dukun pesugihan (Kumparan.com/Aditia Noviansyah)

Tidak dipungkiri lagi, ukuran kebahagiaan hidup bagi sebagian besar orang, adalah dengan memiliki harta kekayaan yang berlimpah.

Dengan harta kekayaan segala keinginannya dapat dipenuhi. Termasuk tahta, atawa kedudukan di tengah masyarakat sekitarnya yang akan membuatnya dihormati oleh yang lainnya.

Tak syak pula wanita yang cantik rupawan, bintang dari semua bintang yang paling bersinar terang, akan dengan mudah dapat dimilikinya.

Sehingga tak heran lagi bila banyak orang yang berlomba-lomba mengumpulkan harta kekayaan dengan bersungguh-sungguh, penuh dengan ketekunan, lembar demi lembar uang dari hasil usahanya ditabungkan. Kemudian setelah merasa cukup banyak, dutar kembali dijadikan modal usahanya yang lebih besar lagi dari sebelumnya. Begitu terus tiada hentinya.

Tanpa terasa, dari ketekunan dan keuletannya berusaha di berbagai bidang, jadilah orang itu sebagai jutawan, bahkan milyuner yang harta kekayaannya berlimpah, ibarat kata susah dihitung lagi saking banyaknya.

Tapi tak sedikit pula orang yang mengumpulkan harta kekayaan dengan menghalalkan segala cara. Baik menjadi seorang penjahat yang mencuri, merampok, maupun menipu orang lain. 

Selain itu dikenal juga penjahat di kalangan birokrat, dan wakil rakyat yang biasa disebut penjahat kerah putih. Ya, mereka yang menggerogoti uang negara dengan cara-cara yang korup, dan sebutan bagi pelakunya adalah koruptor.

Tapi di samping itu, masih banyak juga orang yang mengambil jalan pintas, dan dianggap menyimpang dari akal sehat di dalam upaya mengejar harta kekayaan yang diimpikannya itu.  

Adapun cara pintas itu, sebagaimana yang dikenal selama ini dengan yang namanya pesugihan,  yang memang merupakan cara yang sudah dikenal cukup lama di dalam kehidupan bangsa Indonesia ini.

Menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) pesugihan berasal dari bahasa Jawa dengan kata dasar sugih, yang artinya kaya; berada. Dengan mendapatkan imbuhan pe dan an, maka dapat diterjemahkan sebagai cara mendapatkan kekayaan.

Hanya saja sebagaimana tadi disebutkan, bahwa pesugihan itu adalah suatu cara untuk memperoleh kekayaan secara instan tanpa harus bekerja keras layaknya orang bekerja pada umumnya. 

Dalam prosesnya, pesugihan adalah bentuk kerjasama perjanjian antara manusia sebagai pelaku pesugihan dengan makhluk gaib, jin, atau siluman.

Sehingga pesugihan begitu kental dengan nuansa mistis yang selain tidak terjangkau oleh nalar, juga dianggap menyimpang lantaran di dalam praktiknya harus bersekutu dengan jin, siluman, atau dengan kata lain biasa disebut syaitan.

Walaupun demikian, tepatnya orang yang melakukan pesugihan sudah dianggap mengingkari terhadap ketentuan Tuhan - sebagaimana halnya mereka yang beragama Islam, namun dalam kenyataannya masih juga banyak yang melakukan praktik pesugihan tersebut.

Konon, mereka yang melakukan pesugihan itu begitu banyak jenisnya siluman yang menyerupai berbagai bentuk binatang. Di antaranya babi, monyet, buaya, ular dan sebagainya. 

Selain yang menyerupai binatang, ada juga yang, katanya, menyerupai siluman yang sering dilukiskan sebagai makhluk yang menyeramkan, seperti gederuwo, tuyul, buta hejo (bahasa Sunda yang artinya raksasa berwarna hijau kulitnya), dan sebagainya.

Orang  yang bersangkutan apabila sudah bulat tekadnya untuk mendapatkan harta kekayaan melalui jalan pesugihan, maka dirinya harus membuat perjanjian dengan jin atau siluman itu.

Konon perjanjian tersebut berupa nyawa manusia yang harus dipersembahkan setiap waktu yang telah ditentukan. 

Apabila tidak bisa mempersembahkan tuntutan siluman itu, maka mau tidak mau terpaksa nyawa orang yang bersangkutan yang akan diambil oleh siluman yang sudah bersekutu dengan dirinya itu.

Gila!

Dan gilanya lagi, di zaman millenial sekarang ini cerita tentang pesugihan itu masih terdengar, dan beredar luas dalam pembicaraan.

Bahkan bukan hanya praktik yang bersekutu dengan jin dan siluman saja, melainkan ada juga yang mengharuskan orang yang bersangkutan melakukan perzinaan, sebagaimana yang  sudah beredar luas tentang praktik pesugihan di keramat Gunung Kemukus, Sragen, Jawa tengah.

Gila. Memang sungguh gila. Demi mendapatkan harta kekayaan, orang sampai nekad melakukan hal yang bertentangan dengan ajaran agama, dan sama sekali tidak masuk akal seperti itu.***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun