Dalam ajarannya, J meminta WS untuk mengikuti cara menjijikkan tersebut jika ingin dagangannya laris.
Menyimak berita tersebut, saya cuma bisa nyengir, dan tepuk jidat.
Betapa tidak, di zaman millenial sekarang ini masih juga ada orang yang masih begitu mengimani ajaran mistik yang sungguh-sungguh selain sudah jelas di luar jangkauan nalar, juga begitu menjijikkan.
Sungguh memalukan memang. Dan yang lebih memalukannya lagi, Garut itu bertetangga dengan Tasikmalaya. Bahkan dukun yang mengajari WS pun dari Singaparna, Tasikmalaya.Â
Hadeuh.
Tapi terkait hal yang aneh dan unik itu, pernah juga dialami oleh penulis sendiri.
Terus terang, sejak bocah sampai saat ini, penulis termasuk penggila bakso.
Hanya saja suatu ketika, saat saya duduk di bangku sekolah dasar, saya pernah berhenti menikmati' jajanan yang satu ini. Bahkan bersumpah tidak akan menyentuhnya lagi.
Apa sebabnya?Â
Nah, suatu hari seorang teman dengan muka serius mengatakan, bahwa Si Mas pedagang bakso langganan kami, setiap membuat baksonya itu suka memakai celana dalam.
Hah?! Spontan saya membayangkan dalam dandang tempat baksonya itu ada celana dalam bekas Si Mas yang orang Wonogiri itu.