Selama ini ada anggapan bahwa untuk mengetahui besar kecilnya ukuran Mr P seorang pria, konon dapat dilihat dari ukuran sepatu yang biasa dipakainya.
Saya sendiri sebetulnya tidak tahu pasti, apakah anggapan itu benar adanya, apakah hanya sekedar mitos, atau hanya anekdot belaka?
Hanya saja yang jelas, anggapan tersebut tidak hanya beredar di kalangan kaum pria saja, dalam suatu obrolan santai bersama teman-teman wanita pun terkadang muncul juga bila sudah menjurus ke arah urusan privasi seperti itu.
Bahkan entah serius, entah hanya bercanda, seorang teman wanita yang memang dikenal suka bicara ceplas-ceplos, alias blak-blakan, dan memiliki perangai yang kocak, suatu ketika - saat kami berkumpul santai di sebuah warung kopi, tiba-tiba saja nyeletuk sembari melihat sepatu yang sedang saya pakai.
"Kang, berapa nomor sepatumu itu?"
"Empat dua. Memangnya kenapa? Apa mau kasih kado ulang tahun buat saya?" sahut saya polos, tanpa ada curiga.
"Wow! Gede juga. Pasti istrinya selalu merasa puas," teriaknya.
Saya pun tak mengerti maksudnya. "Apa hubungannya ukuran sepatu dengan kepuasaan istri saya," batin saya.
"Dasar kuper! Ya, tentu saja ukuran itunya. Mr P milikmu," sahutnya sembari tergelak, dan diikuti cekikikan teman-teman wanita yang lainnya. Sedangkan saya sendiri cuma bisa nyengir, tanpa mampu untuk berkomentar lagi.
Sungguh. Sebagai pemiliknya sendiri, walaupun memang ukuran sepatu saya termasuk large size, namun Mr P, atawa alat kelamin yang saya miliki rasanya biasa-biasa saja. Standar orang Indonesia pada umumnya.
Walhasil secara pribadi, anggapan tersebut dapat dimentahkan. Namun kepada teman-teman yang mengolok-olok tadi, sama sekali tidak saya katakan. Masalah privasi ini biarlah hanya saya dan istri di rumah saja yang mengetahuinya. Dan yang jelas, selama ini kami masih tetap menikmatinya. Biarpun usia kami sudah semakin beranjak tua juga.
Tapi terus terang, saya jadi penasaran juga dibuatnya dengan anggapan tersebut. Diam-diam saya mencoba untuk mencari tahu melalui Google. Dan hasilnya, dari sekian banyak jawaban di mesin pencari itu, terutama jawaban yang cenderung hasil penelitian secara ilmiah, ternyata anggapan bahwa ukuran sepatu dapat menebak ukuran alat kelamin seorang pria adalah bohong belaka.
Sementara yang dianggap paling mendekati kesahihan, menurut penelitian dari Gachon University, Korea Selatan, lihat saja panjang jari tangannya apabila ingin mengetahui ukuran Mr P seorang pria tersebut.
Tepatnya, lihat dan bandingkan panjang jari telunjuk dan jari manis si dia. Dr. Tae Beom Kim, urolog sekaligus kepala peneliti mengatakan, dari 144 pria yang diteliti, jari telunjuk yang lebih pendek dari jari manis menandakan ukuran alat vital yang lebih panjang. Semakin pendek jari telunjuk dibandingkan jari manis, semakin panjang pula ukurannya.
Penjelasannya begini, ukuran alat vital dipengaruhi oleh hormon testosteron. Semakin banyak hormon ini, semakin panjang ukuran Mr. P. Namun, kadar testosteron juga memengaruhi panjang jari, tepatnya jari manis dan telunjuk. Semakin tinggi testosteron, semakin tinggi jari manis dan semakin pendek telunjuk.
Selain itu, banyak juga yang berpendapat, bahwa ukuran besar atau kecilnya alat kelamin seorang pria tidaklah menjadi jaminan kepuasan bagi pasangannya di atas ranjang.
Berdasarkan pengalaman, agar hubungan harmonis dengan istri dapat tetap terjaga, banyak cara yang dapat dilakukan oleh seorang suami. Dan yang paling akan saya simpan di urutan paling atas adalah jangan egois. Jangan asal enak sendiri, sementara isteri tidak dipedulikan sama sekali. Mau mendapat kepuasan atau tidak, masa bodoh saja. Pikiran semacam itu harus dibuang jauh-jauh dari kepala seorang suami.
Adapun yang selanjutnya, atau yang kedua adalah aktivitas berkirim pesan, foto, atau video sensual. Cara ini tidak hanya berlaku bagi pasangan yang baru menikah saja. Bagi pasangan yang usianya sudah berkepala enam ke atas pun bisa dicoba juga.
Misalnya saja dengan mengirim pesan sederhana seperti, “Tidak sabar untuk melihatmu di atas ranjang malam ini” bisa membuat istri merasa semangat, bahkan sebelum Anda berdua masuk ke dalam kamar.
Sebagai pasangan, tentunya Anda dan istri sudah memahami hal-hal yang membuat satu sama lain terangsang. Maka dari itu, mulailah dari sana!
Kemudian selanjutnya yang ketiga adalah pemanasan sebelum melakukan hubungan intim, atau orang Amrik sana menyebutnya foreplay, merupakan hal yang tidak boleh diabaikan. Kegiatan yang satu ini tidak hanya dilakukan dengan merangsang bagian vital pasangan.
Membuka baju dan seluruh penutup tubuh istri secara perlahan, juga bisa menjadi cara memuaskan istri di ranjang. Walau terdengar sepele, membantu istri membuka pakaiannya sebelum melakukan hubungan seksual, bisa menjadi cara memuaskan istri yang patut dicoba.
Jangan lupakan juga bisikan mesra, usapan dan pijatan lembut di daerah sensitif, sebagaimana di saat berpacaran, dan ketika menjelang malam pertama, haruslah selalu dijadikan kebiasaan dalam keseharian. Terutama di saat sedang berdua di atas ranjang. Dan seterusnya, dan sebagainya.
Kenapa? Sebab kalau semuanya ditulis di sini, bisa-bisa malah akan menghabiskan waktu saja, dan isteri Anda pun malah akan terlelap ketiduran, lantaran Anda tak kunjung menghampirinya.
Sebaiknya dicari sendiri saja tambahannya. Buku-buku panduan perihal tersebut banyak beredar di toko buku. Begitu juga artikel di berbagai web bisa dengan mudah untuk ditemukan di berbagai mesin pencari.
Begitulah. Selamat menikmati malam yang indah bersama pasangan masing-masing. ***
.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H