Mohon tunggu...
Adjat R. Sudradjat
Adjat R. Sudradjat Mohon Tunggu... Penulis - Panggil saya Kang Adjat saja

Meskipun sudah tidak muda, tapi semangat untuk terus berkarya dan memberi manfaat masih menyala dalam diri seorang tua

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Maung Siliwangi, Legenda Sunda yang Mendunia

10 Juni 2020   11:44 Diperbarui: 10 Juni 2020   12:01 5168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lukisan Prabu Siliwangi (Sumber:suryagrageonline.com)

Sementara ihwal julukan Prabu Siliwangi sendir, menurut tradisi lama disebabkan pada saat itu warga merasa hormat dan segan, serta menjadi pantangan untuk menyebut nama sesungguhnya seorang raja, dan digunakanlah sebutan Siliwangi untuk julukan setiap raja Pajajaran kala itu. 

Adapun arti dari Siliwangi dalam bahasa Sunda, berasal dari kata "Silih" dan "Wawangi" yang artinya pengganti Prabu Wangi. Sebagaimana dijelaskan dalam Pustaka Rajyarajya i Bhumi Nusantara II/2, diungkapkan bahwa urang Sunda menganggap Prabu Sri Baduga sebagai pengganti Prabu Wangi.

Pada masa di bawah kekuasaan Prabu Dewantaprana Sri Baduga Maharaja, tercatat kerajaan Pajajaran mencapai puncak masa keemasannya. Hal itu karena Sri Baduga berpegang teguh dengan amanat kakeknya, Prabu Niskala Wastu Kancana yang tertulis dalam prasasti di Kebantenan, dan jika diterjemahkan akan berbunyi sebagai berikut: 

"Semoga selamat. Ini tanda peringatan dari Rahiyang Niskala Watu Kancana. Turun kepada Rahiyang Ningrat Kancana, maka selanjutnya turun kepada Susuhunan sekarang di Pakuan Pajajaran. Harus menitipkan ibukota di Jayagiri dan ibukota di Sunda Sembawa. Semoga ada yang mengurusnya. Jangan memberatkannya dengan dasa, calagra, kapas timbang, dan pare dongdang"

Sementara itu, sebagaimana di atas dijelaskan, konon bahwa Siliwangi bukan nama pribadi, dan hanya sebagai julukan bagi setiap raja kerajaan Pajajaran, maka tidak hanya Sri Baduga Maharaja saja yang dijuluki sebagai Prabu siliwangi tersebut. Tercatat masih ada lima raja Pajaran setelah Sri Baduga Maharaja, yakni Prabu Surawisesa (1521 - 1535), Ratu Dewata (1535 - 1543), Ratu Sakti (1543 - 1551), Nilakendra Tohaan di Majaya (1551 - 1567), Ragamulya Suryakancana sebagai raja terahir ketika pengaruh Islam mulai masuk dan meruntuhkan kerajaan Pajajaran pada 1579 M.

Oleh karena itu, jika berdasarkan catatan tersebut, bisa jadi legenda Prabu Siliwangi yang selama ini menjadi mitos bagi urang Sunda, adalah Ragamulya Suryakancana yang disebut sebagai raja terahir Pajajaran lantaran masuknya pengaruh Islam tersebut.

Sebagaimana cerita yang selama ini berkembang di tengah masyarakat Sunda, ada anggapan  Prabu Siliwangi, yang menjadi raja terahir kerajaan Pajajaran  masih hidup sampai sekarang ini. Hal itu bisa terjadi lantaran saat Prabu Siliwangi diajak untuk masuk agama Islam oleh putranya yang bernama Kian Santang, Sang Raja menolaknya dan tetap mempertahankan agama Hindu sebagai keyakinannnya. 

Lantaran Kian Santang memaksa terus, sementara raja sendiri tetap bertahan, maka sampai ahirnya Kian Santang menggunakan kekerasan agar ayahandanya mengikuti keyakinan agama yang dianutnya. Bisa jadi akibat pertentangan itu juga,  ahirnya Prabu Siliwangi memilih untuk melarikan diri dari pemaksaan anaknya. Hingga terjadilah kejar-kejaran antara anak dengan ayahnya.

Pelarian Prabu Siliwangi untuk menghindari kejaran kian Santang, berahir di sebuah hutan yang bernama Sancang, yang sekarang termasuk di wilayah kabupaten Garut, Jawa barat bagian selatan. Di hutan Sancang itulah, konon menurut legenda Prabu Siliwangi ngahyang, atawa menghilang tanpa jejak dari kejaran Kian Santang dan pasukannya.

Namun setelah peritiwa ngahyang-nya Prabu Siliwangi, di sekitar hutan Sancang ditemukan warga banyak harimau yang muncul berkeliaran. Sehingga diyakini sampai sekarang, bahwa harimau-harimau itu merupakan penjelmaan dari Prabu Siliwangi dan pengawalnya yang melarikan diri dari kejaran Kian Santang dan pasukannya. 

Begitulah ringkas kisah maung Siliwangi yang melegenda di tatar Sunda selama ini. ***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun