3. Rusia: 370.680 terinfeksi (+8.338) dan 3.968 meninggal (+161)
4. Spanyol: 283.339 terinfeksi (+859) dan 27.117 meninggal (+280)
5. Inggris: 265.227 terinfeksi (+4.043) dan 37.048 meninggal (+134).
Sementara Indonesia berada di urutan ke-32 dari 213 negara dan wilayah di seluruh dunia yang telah melaporkan Covid-19.
Sebagaimana diketahui update terbaru di Indonesia per 27/5/2020 terkonfirmasi sebanyak 23.851 kasus. Pasien dirawat sebanyak 16.321, meninggal dunia 1.473 orang, dan berhasil sembuh sebanyak 6.057 orang.
Terlepas dari itu, kita tak boleh menepuk dada, dan tetap harus tetap waspada. Bahkan harus berkaca dari kegagalan AS, Brazilia, maupun Rusia yang saat ini masuk di dalam klasemen tiga besar negara yang paling banyak ditemukan kasus positif Covid-19.
Apabila ditelaah, AS dan Brazilia misalnya, salah satu faktor penyebabnya adalah sikap dari kepemimpinan Presiden kedua negara itu juga yang selama ini terkesan menyepelekan terhadap bahaya dari pandemi Covid-19 yang sejatinya sudah mendunia.
Sepak-terjang dan sikap Presiden Donald Trump yang tidak jelas, seperti sejak Februari Trump mengatakan virus itu akan “hilang” setidaknya 15 kali, paling akhir 15 Mei lalu. “Suatu hari akan menghilang,” katanya pada 27 Februari. “Ini seperti keajaiban” (CNN. 21/5). Sehingga banyak Gubernur negara' bagian harus bertindak atas inisiatif masing-masing demi mengatasi ancaman pandemi di negara bagian yang menjadi wilayah otoritasnya.
Demikian juga halnya dengan yang terjadi di negaranya pesepakbola Ronaldinho. Presiden Jair Bolsonaro pun 11-12 dengan Donald Trump.
Bolsonaro setiap ditanya media, selalu saja hanya mengucapkan dua kata, "So what?", dan dikatakannya bahwa Covid-19 serupa flu ringan belaka.
Tapi pada akhirnya Jair Bolsonaro menyesal dan menyampaikan permintaan maaf setelah seorang jurnalis menanyakan tentang korban tewas di negara itu sudah sedemikian banyaknya.