Mohon tunggu...
Adjat R. Sudradjat
Adjat R. Sudradjat Mohon Tunggu... Penulis - Panggil saya Kang Adjat saja

Meskipun sudah tidak muda, tapi semangat untuk terus berkarya dan memberi manfaat masih menyala dalam diri seorang tua

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Terungkap, Heboh Lelang Sepeda Motor Presiden Karena Kesalahpahaman

21 Mei 2020   23:27 Diperbarui: 21 Mei 2020   23:42 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Motor listrik Gesits yang dilelang (Kompas.com/ISTIMEWA)

Polisi telah bertindak cepat, dan langsung mendapatkan jawaban yang sesungguhnya. Kehebohan pemenang lelang sepeda motor listrik Gesits yang bertanda tangan Presiden Jokowi di saat konser amal yang diprakarsai MPR RI itu tidak bermaksud menipu.

Berdasarkan keterangan Kapolda Jambi, Irjen Firman Setyabudi, bahwa Muhammad Nuh sama sekali tidak bermaksud menipu dengan tidak membayar uang sebesar Rp 2,55 M setelah dirinya ditetapkan sebagai pemenang lelang sepeda motor listrik Gesits dalam konser amal bertajuk Berbagi Kasih Bersama Bimbo, Bersama Melawan Corona pada Minggu (17/5/2020), melainkan lantaran M. Nuh merasa tidak paham dengan acara lelang yang saat itu diikutinya.

Walhasil keriuhan di media sosial yang terjadi sebelumnya pun langsung dimentahkan berdasarkan pengakuan Muhammad Nuh di depan aparat kepolisian. Muhammad Nuh yang sesungguhnya berprofesi buruh harian lepas, dan bertempat tinggal di Sungai Asam, Kecamatan Pasar Jambi, Kota Jambi,  itu mengira dirinya sebagai pemenang hadiah dalam acara tersebut.

Lebih lanjut Kapolda Jambi menjelaskan, bahwa yang bersangkutan (M. Nuh) mengira akan mendapat hadiah. Tapi karena ketakutan ditagih, dia justru minta perlindungan kepada pihak kepolisian.

Sebelumnya dalam konser amal yang bertujuan untuk menghimpun dana dari hasil lelang berbagai jenis barang, dan di antaranya sepeda motor listrik Gesits yang betanda tangan Presiden Jokowi, itu akan didonasikan kepada warga terdampak COVID-19.

Saat lelang yang dipimpin Ketua MPR RI,  Bambang Soesatyo, disebutkan bahwa pemenang lelang motor listrik tersebut adalah seorang pengusaha asal Jambi, bernama Muhammad Nuh.  Akan tetapi setelah ditelusuri, dan dimintai keterangan, ternyata yang bersangkutan bekerja sebagai buruh harian lepas.

Sehingga dugaan penipuan, atau yang sekarang ini dikenal dengan istilah prank, sama sekali tidak benar. Bahkan sebaliknya bila melihat keadaan yang sebenarnya kehidupan Muhammad Nuh sehari-hari, sepertinya termasuk warga yang layak mendapatkan bantuan pihak pemerintah, seperti misalnya Bantuan Langsung Tunai (BLT) di tengah kesulitan hidup akibat dari pandemi virus Corona yang terjadi sekarang ini.

Selain itu, kita pun menjadi sadar, ternyata masih begitu banyak warga yang belum paham dengan suatu permasalahan - yang sesungguhnya bagi mereka yang pernah duduk di bangku sekolahan merupakan sesuatu hal cukup mudah dipahami, dalam kehidupan yang berlangsung selama ini.

Hal itu jelas menunjukkan bahwa sumber daya manusia (SDM) di negeri ini masih begitu banyak yang masih tertinggal dari sesamanya yang bernasib lebih baik dari warga lain, yang salah satunya adalah Muhammad Nuh  itu. 

Sehingga  dalam menyikapi ketimpangan itu, tidaklah elok bila dijadikan bahan tertawaan, apalagi cemoohan, melainkan sudah sepatutnya hati nurani kita semua terketuk untuk memberikan perhatian terhadap sosok semisal Muhammad Nuh. Paling tidak memberi pencerahan wawasan, bahwa kunci untuk mengejar ketertinggalan adalah dengan belajar.

Bukankah belajar tidak mengenal batasan usia. Sebagaimana orang bijak mengatakan, bahwa selama hayat dikandung badan, kita dituntut untuk terus belajar, dan belajar tiada hentinya.  

Demikian juga bagi mereka yang memiliki harta berlebih, sudah sepatutnya untuk berbagi rejeki kepada sesama seperti M. Nuh ini. Terlebih lagi di bulan suci Ramadhan ini, adalah suatu perbuatan yang sangat mulia, dan inshaallah bakal mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan yang mahakuasa.

Wassalam.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun