Mohon tunggu...
Adjat R. Sudradjat
Adjat R. Sudradjat Mohon Tunggu... Penulis - Panggil saya Kang Adjat saja

Meskipun sudah tidak muda, tapi semangat untuk terus berkarya dan memberi manfaat masih menyala dalam diri seorang tua

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Penanganan Covid-19, Kenapa Banyak yang Berpihak pada Negara Penganut Sistem Otoriter

25 April 2020   21:15 Diperbarui: 25 April 2020   21:14 637
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Kompas.com/SHUTTERSTOCK

Mengintip status beberapa teman yang ditulisnya di media sosial, atawa opini yang ditayangkan di blog pribadinya, membuat saya untuk sesaat harus tercengang keheranan. 

Pasalnya mereka, baik secara terselubung, maupun dengan terang-benderang membandingkan penanganan pandemi virus Corona di setiap negara, selain antara satu negara dengan yang lainnya berbeda caranya, keberhasilan dan kegagalanya pun dibeberkannya juga. 

Akan tetapi yang lebih menarik lagi, mereka pun membanding-bandingkan negara yang selama ini dikenal sebagai negara maju, malahan disebut-sebut sebagai negara adikuasa, semacam Amerika Serikat dan negara di Eropa Barat (Inggris, Perancis, Italia,Spanyol, Jerman, dsb), dianggap tidak mampu menangani penyebaran pandemi virus Corona, buktinya begitu banyak warganya yang menjadi korban.

Demikian juga halnya di Indonesia sendiri. Dari hari ke hari, semenjak kasus pertama diumumkan pemerintah di awal bulan Maret lalu hingga sekarang ini, kenyataannya semakin terus bertambah pula dengan angka yang cukup signifikan.

Berdasarkan update hari Sabtu (25 April 2020) tercatat sudah 8.607 kasus. Dengan pasien yang dirawat sebanyak 6.845, meninggal 720, dan sembuh 1.042 orang.

Sementara itu, katakanlah di negara tetangga, Vietnam, yang berbatasan langsung dengan RRT, dan yang merupakan episentrum pertama penyebaran pandemi virus corona tersebut, dianggap berhasil mengatasinya dengan cepat.

 Konon di Vietnam, boleh dibilang angka penyebaran pandemi Covid-19 itu cukup mencengangkan. Betapa tidak, negara dengan populasi 97 juta jiwa itu, sejauh ini hanya mencatat 268 kasus , dan tidak satu pun ditemukan kematian akibat virus Corona tersebut (per 23 April 2020).

Bahkan di negara dengan ibu kota Ho Chi Minh itu, kini telah melonggarkan pembatasan dan mengizinkan sekolah untuk kembali dibuka, pasca menggerakkan masyarakatnya, serta mendeklarasikan "perang dengan coronavirus".

Tidak hanya di Vietnam saja, malahan sebelumnya konon Korea Utara, Tajikistan, dan Turkmenistan tercatat sebagai negara yang hingga kini terbebas dari pandemi virus corona tersebut.

Melihat hal itu, kemudian secara spontan muncul pertanyaan, kenapa negara-negara tersebut bisa mengatasinya, sementara di Indonesia begitu adanya?

Jawaban dari pertanyaan itu, sontak membuat saya tersentak untuk ketiga kalinya. Bahkan rasa kagetnya yang bukan alang-kepalang itupun dibarengi pula dengan ketakjuban yang sulit disembunyikan.

Sungguh. Jika mengingat negara Vietnam yang dibersatukan pada 2 Juli 1976,  pasca perang berkepanjangan  antara vietnam Selatan yang didukung Amerika serikat dengan Vietnam utara  yang didukung Uni Soviet di belakangnya, negeri itu kemudian secara total berada dalam sistem pemerintahan komunisme, bila dibandingkan dengan Indonesia yang 31 tahun lebih dahulu memproklamirkan dirinya, bisa jadi negeri yang menjadi gudang beras di Asia Tenggara tersebut beberapa langkah lebih maju dari dari Indonesia.

Sedangkan yang menjadi keberhasilan Vietnam menyalip Indonesia, baik di bidang ekonomi maupun dalam penanganan pandemi virus corona sekarang ini, tak lain karena selama ini sebagai negara yang menganut sistem komunis, dengan sistem pemerintahannya yang otoriter. Sehingga memang jelas bertentangan dengan sistem demokrasi yang berlaku di indonesia selama ini.

Dengan kekuasaan pada satu pemimpinnya yang memerintah dengan tangan besi, masyarakatnya sudah tentu akan mudah untuk diperintah, dan disiplin di dalam kehidupannya.

Jauh beda sekali dengan di negara indonesia, selalu saja setiap kebijakan pemerintah mendapat kritikan, bahkan belum juga diberlakukan misalnya, sudah langsung mendapat cemoohan. 

Hal itu karena dalam negara seperti Indonesia yang menganut sistem demokrasi, setiap warganya bebas untuk mengeluarkan pendapat, dan dilindungi oleh undang-undang yang ada.

Sehingga bila ada pihak-pihak yang mengimpikan penanganan pandemi virus corona sekarang ini dengan meniru cara yang diterapkan di Vietnam, rasanya mustahil akan bisa dilaksanakan. 

Misalkan baru diwacanakan saja, bisa jadi serangan terhadap pemerintah akan muncul bak mitraliur. Bahkan tudingan akan membangkitkan komunis pun akan langsung ditujukan terhadap Presiden,atawa paling tidak anggapan sebagai agen aseng yang biasa dikumandangkan para politisi di luar pemerintahan pun akan kembali berkumandang memenuhi setiap ruang. 

Serba salah memang.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun