Dalam kenyataannya, baik kelompok guru MI di kecamatan Kaliwates, maupun Kompol Fachrul Sudiana sama-sama telah bersikap mengabaikan terhadap aturan yang telah diberlakukan. Â Akan tetapi sikap dan sanksi yang diberikan kepada seolah-olah ada diskriminasi.Â
Dengan viralnya video teguran keras Kapolsek Kaliwates terhadap kelompok guru MI, di satu sisi memang suatu sikap aparat tegas yang patut mendapat pujian. Akan tetapi di sisi lain, mungkin saja para guru itupun merasa telah dipermalukan, dan mendapat hukuman sosial.Â
Sedangkan sanksi yang dijatuhkan kepada Kompol Fachrul Sudiana justru malah dianggap suatu promosi jabatan. Dan itu dianggap sebagai suatu sikap ketidakadilan.
Sebagai petugas yang berada di garda depan, seharusnya pihak kepolisian lebih tegas lagi terhadap anggotanya yang melakukan pelanggaran. Selain memberikan efek jera kepada pelakunya, juga paling tidak memberikan shock therapy terhadap masyarakat sipil agar lebih taat lagi dalam melaksanakan aturan yang telah diberlakukan.
Karena bagaimanapun, suka maupun tidak suka, Â apabila sikap aparat penegak hukum masih bersikap demikian, tak disangsikan lagi kepercayaan publik terhadap Polri pun semakin melorot ke titik paling rendah saja.Â
Bukankah sebelum berlaku adil kepada orang lain, akan lebih baik lagi jika terlebih dahulu berlaku adil terhadap diri sendiri? ***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H