Mohon tunggu...
Adjat R. Sudradjat
Adjat R. Sudradjat Mohon Tunggu... Penulis - Panggil saya Kang Adjat saja

Meskipun sudah tidak muda, tapi semangat untuk terus berkarya dan memberi manfaat masih menyala dalam diri seorang tua

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Karena Kata Anies pun Saat Banjir Melanda Anak-anak akan Bersuka-ria

25 Februari 2020   22:55 Diperbarui: 25 Februari 2020   23:17 543
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika Gubernur DKI Jakarta, Anies R. Baswedan bercerita pengalamannya saat mengunjungi lokasi terdampak banjir, Anies mengaku melihat banyak anak-anak sengaja bermain dalam genangan.

"Anak-anak senang main. Ada banjir juga dianggap kolam renang. Pas ditanya dari mana, kampung sebelah," ucap Anies kepada masyarakat korban banjir di lokasi pengungsian Rusunawa Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat, Jumat (3/12/2019) lalu.

Maka, karena itulah, wahai warga Jakarta, manakala banjir datang melanda, sebagaimana yang terjadi belakangan ini, janganlah bersedih hati. Sebaliknya justru harus bersuka-ria. Karena paling tidak anak-anak tidak usah berangkat ke sekolah, yang artinya sudah tak perlu lagi merogoh kocek untuk biaya bayar Gojek, dan uang jajan mereka.

Bahkan sebagaimana dikatakan orang nomor satu di DKI Jakarta, anak-anak malah akan senang bermain. genangan air banjir akan menjadi wahana kolam renang dadakan yang bebas bayaran. Pokoknya gratis, tis!

Begitu juga orang tuanya sendiri akan bebas dari rutinitas sehari-hari. Para pekerja bisa absen dari tugas yang bertumpuk di perkantoran, para pedagang pun tak akan sibuk lagi melayani pembeli, malahan preman, maling, copet, pelacur, maupun penganggur pun akan memilih cari tempat yang aman, kemudian tidur saja seharian.

Lalu bagaimana dengan urusan isi perut, bukanlah soal yang satu ini sama sekali tidak bisa dibawa kompromi?

Jangan khawatir. Gubernur Anies Baswedan sudah menyediakan anggaran untuk mengatasinya. Paling tidak nasi bungkus untuk setiap orang sudah pasti bakal kebagian. Bukankah sewaktu kampanye jelang Pilkada saja soal urusan perut para pendukungnya selalu dinomor-satukan.

Terlebih lagi bila yang bersangkutan sudah membaca hasil beberapa lembaga survey, elektabilitas Anies cukup kuat sebagai calon presiden 2024. Sehingga sudah pasti demi meraih dukungan yang pasti, Anies pun akan lebih giat lagi untuk mencari simpati warga, termasuk dalam momen banjir yang terjadi sekarang ini.

Ya, sebagaimana publik ketahui. Dengan melaksanakan program revitalisasi cagar budaya Monumen nasional (Monas), dan direncanakan bakal dijadikan sirkuit ajang Formula E, pada saat nanti maka para penggemar balapan mobil dari berbagai penjuru akan datang tumplek plek memenuhi area Monas.

Maka pada kesempatan itu pula Anies akan tampil unjuk diri. Atawa paling tidak oleh pembawa acara yang berhalohalo-ria akan disebutkan bahwa terselenggaranya balapan mobil listrik di Jakarta itu berkat atas jasa Gubernur DKI Jakarta sekarang ini, siapa lagi kalau bukan Anies Baswedan. Hadirin pun diminta tepuk tangan untuk Anies Baswedan.

Dengan demikian, kampanye terselubung pun akan sukses dilakukan, bukan? Tidak jadi soal kok. Sah-sah saja. Siapa bisa melarang? Anies memang Gubernur DKI Jakarta yang berwenang memberi ijin terselenggaranya hajatan bagi para penggemar balapan itu kok.

Hanya saja barangkali yang akan menjadi ganjalan bagi Anies saat akan maju pada 2024 nanti, adalah suara para seniman dan budayawan yang tak pernah berhenti berteriak menolak revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM). Para pegiat seni dan budaya itu sepertinya akan terus menyuarakan penolakan selama Anies tak merubah pikirannya. Tapi apakah hal itu akan mengurangi elektabilitasnya?

Sepertinya Anies sendiri tidak ambil pusing dengan masalah itu. Golongan seniman dan budayawan dianggapnya hanyalah sekelompok warga yang sama sekali tiada memiliki pengaruh yang bakal menggoyahkan elektabilitasnya. Beda dengan para ustaz dan kelompok PA 212. Bukankah saat Pilkada 2017 lalu pun berkat dukungan ustaz dan PA 212 Anies bisa menduduki posisi orang nomor satu di DKI Jakarta?

Memang benar. Anies cenderung memberi perhatian lebih kepada warga. Terlebih lagi di saat banjir melanda. Anak-anak saja, katanya, menyambutnya dengan senang. Karena ada kolam renang dadakan, dan orang tuanya pun akan bebas dari rutinitas. Sementara soal banjir, pada waktunya nanti akan surut juga dengan sendirinya.

Wow, cemerlang juga perhitungan Gubernur yang satu ini memang. Pantas saja hasil survey pun menabalkannya sebagai kandidat yang memiliki elektabilitas yang tinggi. ***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun