Sesungguhnya bukan sebatas itu pula kegiatan mereka. Bahkan di antara mereka sampai ada yang memiliki  pengalaman yang lumayan sampai melewati batas pula. Bisa jadi hal itu dilakukan oleh anak muda yang masuk kategori paling nakal, dan memiliki libido yang lumayan tinggi.
Apalagi namanya kalau kegiatan mengintip sepasang suami-isteri yang sedang memadu berahi, yang kata ustaz merupakan kewajiban seorang suami memberi nafkah batin isterinya.
Nah, kegiatan intip-mengintip yang sudah dianggap hobi oleh pemuda yang sudah biasa melakukannya itu, ternyata selain menjadi bahan obrolan yang mengundang rangsang, juga  memiliki kisah tersendiri yang terkadang juga menggelikan.
Sebagaimana yang dialami seorang teman yang memang memiliki hobi tersebut, ketika suatu malam sedang berkeliling di sekitar kampung sendirian, tetiba telinganya menangkap sebuah percakapan antara sepasang suami-isteri yang datangnya dari sebuah rumah.
Kebetulan saat itu kebanyakan rumah di kampung kami kebanyakan masih berupa rumah panggung yang dindingnya hanya dilapisi anyaman bambu. Sehingga suara-suara dari dalam rumah akan dengan jelas terdengar oleh mereka yang berada di luar.
Teman kami yang satu itu merasa curiga, dan penasaran dibuatnya, karena percakapan itu dibarengi suara mengaduh dengan nada panjang, yang keluar dari mulut isterinya, lalu kemudian disusul aduhan serupa yang keluar dari mulut sang suami. Sehingga benak teman itu pun langsung mengarah pada masalah yang hanya boleh didengar oleh mereka yang sudah berusia dewasa. Apalagi disebutnya kalau bukan urusan ranjang yang merangsang.
Oleh karena itu teman kami itu pun langsung bergegas mendekati rumah itu. sambil mengendap-ngendap, tentu saja, niatnya saja mau mengintip. Dengan hati-hati ia pun langsung mencari celah serupa lobang kecil di antara anyaman bambu dinding rumah itu.
Hanya saja sayang, di dalam rumah yang jadi sasaran sama sekali tak ada seberkas sinarpun yang menerangi, suasananya gelap gulita. Sehingga tidak nampak kegiatan apa pun yang terlihat. Kecuali suara aduh yang bersahutan dari sepasang suami-isteri penghuninya.
Meskipun secara visual tak bisa dijadikan bahan tontonan, lewat suara pun masih lumayan untuk membangkitkan libido. Begitu pikir teman kami itu. Bahkan hanya melalui desahan suara, atawa kecipak kecupan, dan derit ranjang yang berirama itu pun sepertinya dianggap memiliki kelebihan tersendiri, katanya, paling tidak mampu membangkitkan imajinasi sampai ke tingkat paling tinggi.
Maka dengan hanya menempelkan satu daun telinganya pada lubang kecil di dinding anyaman bambu rumah itu, teman kami itu pun merakan nyaman juga untuk mengintip kegiatan yang sedang dilakukan sepasang penhuni rumah.
"Addduuuuhhh... Sakit, Kang!' suara lenguh sang istri jelas terdengar.