Mohon tunggu...
Adjat R. Sudradjat
Adjat R. Sudradjat Mohon Tunggu... Penulis - Panggil saya Kang Adjat saja

Meskipun sudah tidak muda, tapi semangat untuk terus berkarya dan memberi manfaat masih menyala dalam diri seorang tua

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Pasca Insiden Dewi Perssik-Nassar, KPI Hentikan D'Academy Indosiar

21 Februari 2017   09:21 Diperbarui: 21 Februari 2017   09:45 1920
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"KPI Pusat menilai program siaran D’Academy yang ditayangkan pada 14 Februari 2017 pukul 20.48 WIB telah melanggar aturan mengenai Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3 dan SPS) KPI tahun 2012."

Demikian bunyi hasil keputusan rapat pleno KPI (Komisi Penyiaran Indonesia) terkait insiden antara penyanyi dangdut Dewi Perssik dengan Nassar yang terjadi beberapa hari lalu.

Dalam keputusan itu, selanjutnya pihak KPI meminta Indosiar untuk menghentikan sementara tayangan acara Dangdut Academy 4  selama dua hari berturut-turut. Mulai 28  hingga 29 Pebruari 2017.

Terlepas dari pihak Indosiar yang minta diberikan kesempatan untuk menyampaikan hak jawabnya, sanksi KPI kepada stasiun televisi itu sudah tepat memang. Pun terlepas dari pihak yang bertengkar dalam acara itu dikabarkan sudah kembali berbaikan, namun karena televisi merupakan wahana dalam ranah publik, insiden yang sampai memunculkan kata-kata kotor dan tidak pantas didengar itu sama sekali tidak dapat diterima oleh masyarakat.

Bahkan selain harus minta maap kepada masyarakat, Indosiar dipandang perlu untuk memperbaiki kualitas acara yang ditayangkannya, khususnya dalam acara dangdut tersebut. Karena acara yang dikemas  sebagai kompetisi untuk menyeleksi calon penyanyi dangdut melalui voting SMS masyarakat, sudah barang tentu segala pernik pendukung acara itu pun harus dikelola dengan penuh tanggung jawab.

Tim juri misalnya, yang selama ini dihadirkan dalam acara itu, kualitasnya sebenarnya masih perlu dipertanyakan. Meskipun para juri itu dianggap sebagai penyanyi senior, dan sudah malang-melintang di blantika musik dangdut puluhan tahun, akan tetapi publik banyak yang menilai mereka belum menguasai ilmu olah vokal secara sempurna.

Sehingga apabila memang tujuan dari penayangan acara Dangdut Academy itu untuk menjaring penyanyi dangdut di masa mendatang, pihak Indosiar sudah sewajibnya menghadirkan juri yang memiliki ilmu olah vokal yang mumpuni.

Kita ingat dengan seorang bernama Etta Herawati, atawa yang lebih populer dipanggil Bertha. Dalam acara serupa dengan label KDI yang ditayangkan TPI (Sekarang bernama MNCTV) beberapa waktu lalu, penyanyi dan guru vokal itu ditampilkan sebagai salah seorang jurinya.

Dalam memberi penilaian terhadap para peserta,  Bertha yang juga menjadi pelatih vokal dalam ajang Indonesia Mencari Bakat yang disiarkan salah satu stasiun televisi, benar-benar telah memberikan arahan yang tepat dan sesuai dengan disiplin ilmu olah vokal yang dikuasainya. Sehingga terbukti beberapa penyanyi dangdut lulusan acara tersebut, sebut saja seorang Nassar, sudah mampu bicara banyak – meskipun terkadang belepotan juga – ikhwal cara bernyanyi yang baik dan benar itu.

Walhasil, pihak Indosiar tak perlu lagi untuk minta kesempatan untuk memberi hak jawab kepada pihak KPI. Sebaiknya introspeksi diri saja. Jangan hanya bisanya menampilkan gemerlap bintang yang bisanya hanya goyangan pinggul sensual dan mengumpat, seperti jandanya Saipul Jamil itu, tapi etika dan pendidikan untuk pemirsa pun harus diutamakan juga. Bahkan sepertinya Indosiar tidak cukup memberi teguran saja terhadap pelaku insiden yang memalukan itu. Sudah seharusnya juga pihak Indosiar mendepaknya saja. Buat apa menampilkan sosok yang mencari penghasilan dari umbar kemolekan tubuh, dan bisanya mengumbar emosi belaka?

Tokh masih banyak artis penyanyi, dan ahli vokal di luar sana yang mumpuni.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun