Lalu apa yang terjadi di hari-H? SBY pun muncul sebagai pemenang, menggulingkan pertahana dari singgasana. Bahkan berlanjut di Pilpres selanjutnya. Megawati tak juga mampu mengungguli. Begitu juga dengan Jokowi, baik saat menuju DKI satu maupun dalam Pilpres selanjutnya, terlepas dari imejnya yang memang telah berakar kuat, namun di sisi lain, Jokowi yang banyak mendapat fitnah, hinaan, dan cemoohan dari kubu pesaingnya, sementara Jokowi sendiri dalam menanggapi semua itu tidak serta merta dengan emosi, melainkan dengan senyum khasnya belaka. Tetapi tokh pada ahirnya muncul sebagai pemenangnya.
Ah, andaikan Anies R. Baswedan mampu mempertahankan ‘topeng’ yang selama ini dipakainya, sudah dicap sebagai cendikiawan muda terkemuka, selalu bersikap santun, dan berwibawa lagi, tidak menutup kemungkinan dia akan menangguk dukungan terbanyak dari pesaingnya. Hanya saja dengan sikapnya itu, baru diturunkan saja beritanya, komentar yang bermunculan bak mitraliur, dan bernada antipati di media itu pun seakan memberi sinyal yang mungkin saja tidak diharapkan oleh yang bersangkutan.
Ya, seperti ungkapan ibarat menggali kuburnya sendiri, apakah Anies akan tampil sebagai pemenang, atawa justru sebaliknya malih jadi pecundang?
Wallahu ‘alam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H