“O, jadi namanya Tatik ya ?!” kata Malik ketika Tatik kembali dengan nampan berisi segelas kopi. Entah kenapa, tiba-tiba muncul keberanian untuk menggodanya. Tatik tidak menyahut, hanya tersenyum malu-malu. “Nama yang cantik... Secantik orangnya!”
“Ah, Bapak. Biasa saja, saya hanya tukang jualan gorengan...”
“Sungguh. Saya tidak mengada-ada. Itu benar-benar nyata.” Tatik tersenyum sambil menundukkan kepala.
“Permisi, Pak. Banyak pembeli menunggu...” kata Tatik tanpa menunggu jawaban lagi.
Malik tersenyum sendiri. Meskipun sesaat dia merasa bangga sudah bisa bertegur-sapa. Dan sudah tahu nama perempuan muda penjual gorengan yang cantik itu. bisa jadi teman-temannya belum ada yang mengetahuinya. Karena Tatik tak pernah berlama-lama. Setelah mengantarkan pesanan, dia selalu buru-buru pergi lagi.
Tampaknya laris juga jualannya. Bukan hanya orang-orang di sekitar saja yang jadi langganannya, sepertinya pengendara sepeda motor dan mobil pun banyak yang sengaja mampir untuk membeli gorengan yang dijualnya.
“Apa iya mereka pura-pura hanya membeli makanan, padahal sesungguhnya ingin menikmati kecantikan penjualnya?” Malik membatin. Diam-diam aliran darah dalam tubuhnya ditumbuhi kecemburuan.
Sebagai wartawan muda, dan juga masih lajang, Malik senantiasa terpesona setiap kali melihat wajah cantik perempuan. Itu suatu hal yang wajar memang. Apalagi dalam kesehariannya dia mendapat tugas di bagian hiburan. Sehingga seringkali berhubungan dengan para selebritas. Dari model, bintang iklan, artis film, sampai public figure lainnya. Akan tetapi belum pernah sekalipun merasakan perasaan sebagaimana yang dialaminya saat ini. Saat bertemu dengan Tatik si penjual gorengan itu.
Kecantikan Tatik, dan penampilannya yang sederhana, membuat dada Malik bergejolak tanpa jelas bagaimana asal mulanya. Tidak seperti ketika bertemu dengan bintang-bintang sinetron misalnya. Meskipun wajahnya cantik, ditambah dengan gaya menggoda, tapi Malik merasa biasa-biasa saja. Hanya sebatas terpesona saja. Lain tidak.
Tidak seperti saat menatap Tatik memang. Tatik ternyata memiliki daya tarik tersendiri bagi Malik. Tatik yang cantik, sederhana, dan lugu itu telah mampu mengoyahkan perasaannya yang paling dalam.
Malik telah jatuh cinta pada pandangan pertama.