Lha tentu saja beda. Pemimpin juga manusia. Lain kepala lain pula caranya. Apalagi rentang waktu antara Umar Ibnu khattab dengan kedua Presiden kita itu jauh sekali. Kalau Umar melakukan ‘turba’ atau ‘blusukan’ sendirian saja, dan berjalan kaki, itu adalah suatu yang wajar. Karena di jaman itu belum ada Roll Royces maupun kendaraan mewah seperti sekarang. Paling hanya ada kuda dan unta saja.
Begitu juga mana ada media di jaman jahiliyah. Kisah khalifah Umar saja kita dengar berdasarkan kisah dari mulut ke mulut saja. Biasanya disampaikan para ustadz dalam dakwahnya. Sedangkan jaman sekarang, bukan hanya wartawan media mainstream saja yang gentayangan. Orang awam saja sudah pandai memposting berita. Apalagi berita tentang orang nomor satu di Indonesia, meskipun mungkin saja Jokowi tidak berharap jadi pemberitaan, tapi awak media sepertinya suka memaksa sih.
Akhirnya oleh orang yang sirik, dan masih dendam, blusukan pun disebutnya hanya sebagai pencitraan.
Dasar! ***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H