Mohon tunggu...
Adjat R. Sudradjat
Adjat R. Sudradjat Mohon Tunggu... Penulis - Panggil saya Kang Adjat saja

Meskipun sudah tidak muda, tapi semangat untuk terus berkarya dan memberi manfaat masih menyala dalam diri seorang tua

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Fahri Hamzah, Kalau Tidak Bersalah Mengapa Mesti Marah

19 Januari 2016   09:40 Diperbarui: 19 Januari 2016   10:09 1244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Adu mulut antara politikus PKS, Fahri Hamzah, dengan penyidik KPK beberapa waktu lalu, selain menimbulkan riuh-rendahnya perbincangan, seluruh pimpinan DPR juga ramai-ramai menuding KPK telah melakukan sejumlah kesalahan.

“Masalah adu mulut saja sampai diurusi semua anggota Dewan. Sepertinya tak seorang pun ada yang bersikap dewasa, apalagi mengurus kepentingan akyat yang sesungguhnya jadi tugas utama,” gerutu Mang Encu sembari menggaruk kepalanya.

“Kalau dipikir-pikir, omongan mendiang Gus Dur tepat juga memang. Lembaga DPR itu seperti anak-anak TK, bisanya cuma berantem rebutan boneka saja. Padahal masalah sebenarnya dari semua itu adalah ditangkapnya anggota Dewan yang diduga terlibat suap, alias korupsi. Lalu untuk mengembangkan kasus tersebut, KPK melakukan penggeledahan di ruang kerja tersangka. Mungkin karena korupsi si Damayanti itu tidak dilakukan sendiri, tapi ada dugaan melibatkan anggota lain, maka sembilan penyidik KPK turut menggeledah ruangan anggota Komisi V Fraksi Partai Golkar Budi Supriyanto di lantai 13. Setelah itu, penyidik turun ke lantai 3 untuk menggeledah ruangan Wakil Ketua Komisi V Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Yudi Widiana.

Saat menggeledah ruangan Damayanti dan Budi Supriyanto, Fahri Hamzah tidak berekasi apa-apa. Tapi waktu hendak masuk ke ruangan Yudi Widiana, wakil ketua Dewan itu pasang badan, dan adu mulut pun terjadi,” ujar Pak Guru Aceng

“Iya, kalau memang demi kehormatan lembaganya, mengapa tidak dia lakukan sewaktu penyidik KPK itu masuk ke gedung Dewan, atawa saat hendak menggeledah ruang kerja Damayanti Wisnu Putranti dan Budi Supriyanto. Kalau hanya menghalangi untuk masuk ke ruang kerja Yudi Widiana saja, artinya si Fahri Hamzah itu sekedar membela sesama anggota Dewan dari PKS saja.”

“Secara sederhana saja kita bisa , tidak menutup kemungkinan  kalau Fahri Hamzah diam-diam merasa takut kelakukannya sendiri akan terbongkar. Juga jangan-jangan karena ada rahasia besar PKS dalam mengutak-atik anggaran...”

“Kalau Fahri Hamzah seorang yang dewasa, dan merasa tidak bersalah, seharusnya dia tidak usah marah-marah. Yang lain saja ketika itu tidak ada yang bereaksi seperti dirinya. Kalaupun memang merasa proses penegakan hukum itu tidak sesuai dengan kesepatakan atau dengan peraturan DPR, apa susahnya sih dia melayangkan surat protes ke lembaga anti-rasuah itu.”

“Wong namanya juga Fahri Hamzah, kalau tidak bersikap kontroversial, maka sudah bukan Fahri Hamzah lagi namanya juga, “ Mas Tukiman, pedagang jamu di kampung kami ikut nimbrung.

“Iya, benar juga omongan si Mas Tukiman. Apalagi sekarang ini Fahri Hamzah ramai diperbincangkan akan dicopot dari kedudukannya oleh PKS – tempat asal dia jadi wakil ketua Dewan. Mungkin karena itu juga, dia jadi stres dan uring-uringan. ..”

Semua orang di warung kopi tergelak mendengar analisa Mang Jaka barusan.

“Tapi DPR pun ikut kena getahnya. Apalagi kalau semuanya mengeroyok KPK, bisa-bisa citra yang terhormat pun akan semakin rusak saja...***

 

* Serial Obrolan di Warung kopi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun