Mohon tunggu...
Adjat R. Sudradjat
Adjat R. Sudradjat Mohon Tunggu... Penulis - Panggil saya Kang Adjat saja

Meskipun sudah tidak muda, tapi semangat untuk terus berkarya dan memberi manfaat masih menyala dalam diri seorang tua

Selanjutnya

Tutup

Politik

SBY Akan Menentukan Pemenang Capres 2014 (?)

27 Maret 2013   09:32 Diperbarui: 24 Juni 2015   16:09 352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kekuasaan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono akan habis di tahun 2014 mendatang. Sudah  tentu tidak akan dapat mencalonkan, dan atau dicalonkan kembali untuk ketiga kalinya. Undang-undang sudah membatasinya. Cukup dua periode saja bunyinya.

Tidak seperti di era Orde Baru dan Orde Lama, kekuasaan seorang Presiden maunya seumur hidup kalau bisa. Untung saja rakyat masih bisa menghentikannya, sekalipun harus banyak memakan korban jiwa.

Ya, Soekarno sebagai penguasa Orde Lama ditumbangkan kekuatan rakyat dan gerakan mahasiswa yang sekarang ini dinamakan Angkatan ’66. Demikian juga halnya dengan Soeharto yang tak kuasa lagi membendung tuntutan reformasi  oleh rakyat dan mahasiswa melalui Gerakan Reformasi 1998 lalu.

Meskipun kemarin tersiar kabar bahwa SBY pun konon akan dikudeta oleh gerakan yang menamakan dirinya Majelis Kedaulatan Rakyat Indonesia (MKRI), tampaknya hal itu ternyata sekedar ‘dagelan’ belaka. Dan sama sekali tidak terjadi.

Walaupun demikian, sebelumnya ancaman kudeta itu memang santer terdengar. Sampai-sampai SBY sendiri mengundang, dan bertemu  banyak tokoh dan beberapa orang mantan Jenderal TNI AD.

Akan tetapi terlepas dari upaya lawakan kudeta MKRI itu, tampaknya ada yang menarik terkait pertemuan Presiden SBY dengan sejumlah pimpinan organisasi keagamaan, disusul kemudian dengan beberapa mantan Jenderal, di antaranya Prabowo Subianto yang digadang-gadang menjadi capres 2014 oleh partai Gerindra.

Kalau boleh diterjemahkan, ada pesan yang tersirat dari pertemuan itu. Sebelum lengser dari kekuasaan, SBY sepertinya ingin menunjukkan diri , sebagaimana biasanya sebagai upaya pencitraan, tentu saja, juga bahwa dirinya dapat menentukan pemenang pilpres 2014 mendatang.

Sebagaimana dikatakan Sekretaris Kabinet, Dipo Alam, SBY tetap memegang peran penting dalam menentukan pemenang pilpres 2014 mendatang, dan bisa menjadi King Maker.

Kiranya pernyataan Dipo alam itu sah-sah saja, tidak ada yang melarang. Hanya saja yang menjadi pertanyaan, dalam carut-marutnya Partai Demokrat dewasa ini, perseteruan kubu Anas dengan kubu SBY, anjloknya elektabilitas, banyaknya kader partai yang jadi tersangka korupsi, akan menjadi jaminan untuk seorang SBY sebagai penentu kemenangan capres 2014 itu?

Inilah masalahnya. Apa yang dikatakan Dipo Alam tampaknya hanyalah sekedar ilusi belaka kalau dibandingkan dengan kenyataan yang sesungguhnya. Apa mampu seorang SBY membungkam mulut 250 juta  rakyat Indonesia?

Wallohu 'alam. ***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun