Mohon tunggu...
Adjat R. Sudradjat
Adjat R. Sudradjat Mohon Tunggu... Penulis - Panggil saya Kang Adjat saja

Meskipun sudah tidak muda, tapi semangat untuk terus berkarya dan memberi manfaat masih menyala dalam diri seorang tua

Selanjutnya

Tutup

Politik

Menpora Ditetapkan Sebagai Tersangka Demokrat Pun Kian Tak Berdaya

6 Desember 2012   15:01 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:05 484
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

SATU lagi kader Partai Demokrat tersandung tindak pidana korupsi. Andi Alfian Mallarangeng, yang juga punggawa Presiden SBY dalam kabinetnya, hari ini oleh Komisi Pemberantasan Korupsi ditetapkan sebagai tersangka. Dalam kasus dugaan korupsi pengadaan sarana dan prasarana olahraga di Hambalang, Bogor, Jawa Barat (Baca di sini) .

Maka Partai besutan SBY ini pun kian tak berdaya menghadapi kenyataan semakin menurunnya tingkat kepercayaan rakyat,  setelah sebelumnya beberapa kadernya terseret pada kasus yang sama -- maling duit negara, yaitu M. Nazarudin,  mantan Bendahara umum, dan mantan Wasekjen, Angelina Sondakh.

Bahkan tudingan bahwa pemberantasan tindak pidana korupsi yang dicanangkan SBY sejak lama hanya sebatas retorika, benar adanya memang. Jangankan membasmi maling-maling yang berkeliaran di luaran sana, di rumah sendiri ternyata Presiden tak berdaya.

Dan tidak menutup kemungkinan ke depan akan muncul lebih banyak lagi kader partai berlogo mercy ini yang jadi tersangka kasus layaknya tikus-tikus busuk di gudang padi, sebagaimana di antaranya yang disyaratkan BK DPR terkait isu anggota dewan pemeras BUMN.

Sehingga imbasnya sudah tentu tingkat elektabilitas partai yang semakin anjlok tidak bisa dihindarkan lagi. Termasuk juga kepercayaan kepada Presiden ikut memudar. Dan nasib Partai Demokrat bisa jadi sekarang sedang sekarat...”

“Apa iya, Kang nasibnya demikian ?” aku yang sudah lama tidak mengikuti riuh-rendahnya kehidupan politik di negeri ini merasa kaget juga dibuatnya.

“Dasar kurung batok (tidak gaul). Makanya rajin baca koran, dan nonton siaran berita di televisi. Kita-kita ini biar pun orang kampung, jangan kalah sama orang kota. Supaya tidak dibodohi terus,” Si Akang malah sengaja membuatku malu di depan pengunjung lain di warung kopi ini.

“Sodara-sodara... Kalau tidak percaya dengan ramalanku itu, mari bersama-sama kita saksikan 2014 mendatang. Aku yakin Partai Demokrat tidak akan berjaya lagi kalau selama ini citra  yang digembar-gemborkan sebagai partai yang mengatakan TIDAK pada korupsi itu, malah justru seperti membiarkan para awaknya menjadi tikus-tikus busuk yang menggeregoti duit negara,” kata Si Akang dengan lantang.

“Rasa-rasanya belum tentu juga, Kang. Bangsa kita sebagian besar masih permisif. Selain itu masih banyak yang masih mudah tergoda dengan lembaran rupiah yang tidak seberapa...” aku mencoba untuk memdebatnya.

Sesaat Si Akang terdiam.

“Memang. Itulah salah satu kelemahan bangsa kita. Sehingga oleh para petualang politik selalu dimanfaatkannya. Maka kondisi negara yang amburadul ini semakin sulit diperbaiki...” suara Si Akang berubah jadi melemah.  ***

- Serial Obrolan di Warung Kopi

Gegerbeas, 06/12/2012

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun