Mohon tunggu...
Adjat R. Sudradjat
Adjat R. Sudradjat Mohon Tunggu... Penulis - Panggil saya Kang Adjat saja

Meskipun sudah tidak muda, tapi semangat untuk terus berkarya dan memberi manfaat masih menyala dalam diri seorang tua

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Wasit Pun Punya Andil Anjloknya Prestasi Bola di Indonesia

26 April 2012   13:46 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:04 430
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

HAMPIR saban nonton siaran langsung pertandingan sepak bola, baik LSI maupun LPI, yang masing-masing ditayangkan stasiun televisi yang berbeda, kekecewaan pun menyeruak dalam dada. Betapa tidak, karena hampir dalam setiap pertandingan selalu saja muncul keputusan-keputusan  wasit yang kontroversial. Bahkan  keputusan semacam itu dapat dilihat dengan jelas, karena tertangkap juru kamera.

Ulah wasit yang demikian, ternyata bukan hanya penonton saja yang dibuat kecewa, pelatih dan pemain yang dirugikan pun merasakan hal yang sama. Sebagaimana curhatnya pelatih PSM Makassar, Petar Segrt pernah berkeluh-kesah di situs resmi klub sepak bola yang dijuluki Ayam Jantan dari Timur itu.

"Saya masih merasa sangat marah dan kecewa melihat apa yang terjadi pada kami di Aceh dan tidak mudah untuk menerima kejadian itu. Karena hal ini (sebenarnya) tidak ada sangkut-pautnya dengan sepakbola.

“Setelah kedudukan 1-1 beberapa penonton di stadion, bagi saya mereka bukanlah suporter sejati, melemparkan botol-botol sepanjang waktu ke arah pemain dan ofisial (PSM).”

"Beberapa kali lemparan tepat mengenai pemain kami di kepala dan tubuh mereka. Sekali waktu, ketika pemain sedang terjatuh di lapangan, botol-botol itu menyerang mereka dari mana-mana. Dan wasit tidak pernah berusaha menghentikan pertandingan! Kami bertanya beberapa kali kepada empat perangkat pertandingan (wasit, 2 asisten, dan komisioner pertandingan) namun mereka tidak berbuat apa-apa.

"Saya tahu mungkin setelah saya menyatakan hal ini di konferensi pers dan menuliskannya sekarang, di waktu-waktu yang akan datang maka wasit akan menyerang balik saya sebagai pelatih.

"Tapi saya tak bisa lebih lama menerima kejadian ini, sebab tidak jelas apa yang mesti terjadi dalam pertandingan sepakbola Indonesia sebelum wasit boleh  menghentikan permainan. Apakah seseorang harus mati lebih dulu di tengah lapangan sebelum pertandingan dihentikan!

"Kejadian ini tak dapat saya terima. Setiap saat dari luar lapangan, botol-botol atau (bahkan) batu-batu dilemparkan ke arah para pemain dan tidak ada yang dikerjakan wasit!

"Di Bojonegoro kami mengalami kejadian buruk tapi di Aceh kami mengalami yang lebih buruk lagi, padahal kami telah mencoba bicara dan bicara namun tak seorang pun mendengar kami.

"Hal ini jadi alasan mengapa kami sebagai klub dan saya sebagai pelatih berulang kali menyatakan protes kepada PSSI atas jalannya pertandingan.

"Mengacu laga seperti ketika PSM lawan Persiraja, seseorang harus mulai bertindak menghentikan aksi lemparan botol-botol dan batu kepada pemain sepakbola atau ke arah wasit!

Demikian juga halnya dengan yang dikatakan pelatih Persiba Balikpapan, Peter James Butler usai dikalahkan 1 - 0 oleh Persiram Raja Ampat. Ternyata bukan masalah kekalahan yang dipersoalkannya, melainkan kepemimpinan wasit yang dianggap tidak adil dari segi pemberian waktu injury time. Dan lucunya, pelatih Persiram Raja Ampat pun, Bambang Nurdiansyah membenarkan keputusan wasit yang dianggap tidak adil itu.

Bahkan Persebaya  LPI sampai mengancam akan melakukan mogok dalam pertandingan, kalau wasit  yang memimpin pertandingan dianggap bersikap tidak adil.

Tampaknya permasalahan wasit  sepak bola di Indonesia sudah sedemikian seriusnya. Sehingga beberapa kalangan menuding, wasit pun punya andil dalam keterpurukannya prestasi sepak bola nasional. Karena tidak hanya terjadi belakangan ini saja wasit dianggap bersikap tidak adil dalam memimpin suatu pertandingan, sejak dahulu pun wasit acapkali dianggap kambing hitam terjadinya aksi kerusuhan. Baik kerusuhan antar pemain di tengah lapangan, maupun antar supporter di pinggir lapangan. Malahan tak jarang wasit sendiri jadi sasaran amuk pemain dan official. Dan hal itu telah sering disaksikan lewat layar televisi.

Keputusan-keputusan wasit yang kontroversial  biasanya sering menguntungkan pihak tuan rumah, dan merugikan para pemain tamu. Maka tudingan wasit kena suap, atau dintimidasi pihak tuan rumahpun semakin kuat mencuat.

Oleh karena itu, kepada para stakeholder persepak-bolaan di Indonesia,  baik PSSI Djohar Arifin maupun vesinya La Nyalla (Siapapun orangnya terserah saja, yang penting beritikad untuk meningkatkan prestasi bola) diharapkan agar masalah pengadil di lapangan disikapi dengan penuh perhatian. Apabila prestasi sepak bila nasional ingin kembali maju dan mampu berbicara di itngkat regional maupun internasional, mutu wasit pun sebaiknya diperbaiki. Dan ke depan tidak lagi ditayangkan ada wasit yang dikeroyok para pemain, dan dicaci-maki para penonton.

Cetaklah para wasit yang adil, baik, tegas, tidak bisa disuap dan dintimidasi, dan juga tahu aturan. ***

Cigupit, 2012/04/26

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun