Mohon tunggu...
Arsualas
Arsualas Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Penulis, penyair, dan penggerak literasi dari Mahakam Ulu, Kalimantan Timur.

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Standar Ganda dalam Ketidaksetaraan Hubungan, Realistis atau Jahat?

24 Januari 2025   23:21 Diperbarui: 24 Januari 2025   23:29 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto oleh Timur Weber/Pexels

Untuk menciptakan pemahaman yang lebih setara dalam hubungan, kita perlu menghindari label-label yang hanya memperkuat bias gender yang ada. Ketika seseorang memutuskan untuk meninggalkan hubungan yang tidak lagi seimbang, keputusan tersebut harus dihargai sebagai tindakan yang mendalam dan penuh pertimbangan, bukan hanya sebagai cerminan dari moralitas atau keberanian.

Kita harus mulai melihat hubungan sebagai tanggung jawab bersama, di mana kedua belah pihak memiliki hak untuk mencari kebahagiaan dan keseimbangan hidup. Setiap keputusan yang diambil dalam hubungan harus dilihat berdasarkan konteks dan kebutuhan pribadi, tanpa dipengaruhi oleh stereotip gender yang sudah lama tertanam.

Fenomena standar ganda dalam menilai keputusan untuk meninggalkan hubungan adalah cerminan dari bias sosial yang perlu diubah. Baik laki-laki maupun perempuan memiliki hak yang sama untuk mencari hubungan yang lebih sehat dan lebih seimbang tanpa dibebani dengan label yang merugikan. Jika kita ingin menciptakan hubungan yang lebih adil dan setara, kita harus mulai melihat keputusan-keputusan ini dengan perspektif yang lebih empatik dan tidak terjebak pada ekspektasi gender yang sudah ketinggalan zaman. Dalam konteks ini, yang terpenting bukan siapa yang meninggalkan siapa, tetapi bahwa keputusan tersebut diambil dengan kesadaran penuh akan pentingnya keseimbangan dan kebahagiaan dalam hidup

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun