Untuk menciptakan pemahaman yang lebih setara dalam hubungan, kita perlu menghindari label-label yang hanya memperkuat bias gender yang ada. Ketika seseorang memutuskan untuk meninggalkan hubungan yang tidak lagi seimbang, keputusan tersebut harus dihargai sebagai tindakan yang mendalam dan penuh pertimbangan, bukan hanya sebagai cerminan dari moralitas atau keberanian.
Kita harus mulai melihat hubungan sebagai tanggung jawab bersama, di mana kedua belah pihak memiliki hak untuk mencari kebahagiaan dan keseimbangan hidup. Setiap keputusan yang diambil dalam hubungan harus dilihat berdasarkan konteks dan kebutuhan pribadi, tanpa dipengaruhi oleh stereotip gender yang sudah lama tertanam.
Fenomena standar ganda dalam menilai keputusan untuk meninggalkan hubungan adalah cerminan dari bias sosial yang perlu diubah. Baik laki-laki maupun perempuan memiliki hak yang sama untuk mencari hubungan yang lebih sehat dan lebih seimbang tanpa dibebani dengan label yang merugikan. Jika kita ingin menciptakan hubungan yang lebih adil dan setara, kita harus mulai melihat keputusan-keputusan ini dengan perspektif yang lebih empatik dan tidak terjebak pada ekspektasi gender yang sudah ketinggalan zaman. Dalam konteks ini, yang terpenting bukan siapa yang meninggalkan siapa, tetapi bahwa keputusan tersebut diambil dengan kesadaran penuh akan pentingnya keseimbangan dan kebahagiaan dalam hidup
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI