Mohon tunggu...
Irfan Hidayat
Irfan Hidayat Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Hobi travelling dan kuliner. Pemilik blog arsitektour.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Gua Sunyaragi: Arsitektur Unik Dari Batu Karang

14 Februari 2015   05:52 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:13 367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik



Jika kebanyakan objek peninggalan kerajaan terbangun dari batu candi atau batu bata merah. Tetapi, tidak dengan Gua Sunyaragi yang berlokasi di Kota Cirebon, Jawa Barat. Bangunan ini terbuat dari tumpukan batu karang dengan bentuk bangunan menyerupai candi.

Masih teringat di benak saya ketika 10 tahun lalu mengunjungi tempat ini. Tak ada sesuatu yang menarik yang saya lihat di sini. Objek wisata ini seakan menjadi situs sejarah terbuang dan tak berguna. Bangunannya tak terawat dengan ilalang tumbuh dimana-mana. Sebagai orang Cirebon, kondisi tragis ini membuat saya sedih. Namun kini, saya cukup berbangga hati. Wajah Gua Sunyaragi sudah jauh lebih berseri. Kini, ia mulai menampakkan pesonanya.

Ketertarikan saya datang ke sini karena beberapa kali melintas tempat ini, saya melihat ada aktivitas renovasi. Lama-kelamaan, saya merasa penasaran sejauh mana renovasi yang dilakukan di objek wisata ini. Saya pun akhirnya memutuskan untuk mengunjungi tempat ini.



14238423262002559399
14238423262002559399

Renovasi yang dilakukan besar-besaran di kompleks wisata ini dikarenakan Cirebon akan dijadikan salah satu objek wisata andalan Indonesia oleh kementrian pariwisata. Alasannya, Cirebon memiliki banyak objek wisata yang khas dan berkarakter. Termasuk dengan Gua Sunyaragi ini. Tak heran, jika Cirebon akan menjadi tempat pertama yang memberlakukan sistem e-ticketing.

Lokasi Ditengah Kota, Akses Mudah

Gua Sunyaragi ini berlokasi di Kelurahan Sunyaragi, Kesambi, Kota Cirebon. Jika dilihat secara peta, lokasinya masih berada di pusat Kota Cirebon. Karena lokasinya di pusat kota, aksesnya cukup mudah dan tak perlu bersusah payah. Dari Stasiun Kereta Api Prujakan dan Kejaksan dapat ditempuh dengan waktu 20 menit dengan menggunakan becak. Sedangkan dari Terminal Bus Cirebon dapat ditempuh dengan waktu 10 menit.


1423842637689361878
1423842637689361878


Saat ini, untuk masuk ke Gua Sunyaragi, pengunjung dikenai biaya Rp5.000 untuk anak-anak, Rp8.000 dewasa, dan Rp10.000 bagi wisatawan asing. Saat saya ke sini, saya dipandu Elang Adi. Menurut Elang Adi, Gua Sunyaragi dibangun pada 1703 M oleh Pangeran Kararangen (cicit dari Sunan Gunung Jati), di atas tanas seluas 1,5 hektar. Sesuai namanya, tempat ini berfungsi sebagai tempat tetirah dan meditasi Sultan Cirebon dan kerabatnya dalam mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Mengenal Dekat Gua Sunyaragi

“Kata Sunyaragi ini berasal dari Sansekerta, yaitu ‘sunya’ yang berarti sepi dan ‘ragi’ yang berati raga. Jadi, Gua Sunyaragi adalah bangunan berbentuk gua yang digunakan sebagai tempat tetirah dan meditasi Sultan Cirebon dan kerabatnya,” ucap Elang Adi. Gua Sunyaragi ini terkenal dengan nama Taman Air Gua Sunyaragi. Ini dikarenakan objek wisata ini dibangun di tepi sebelah timur Segaran (danau) yang disebut Segaran Jati dan disekitarnya banyak ditumbuhi pohon jati.

14238426761540847716
14238426761540847716


Dilihat dari sisi arsitekturnya, bangunan di Gua Sunyaragi ini terbilang unik. Bangunan gua ini terlihat seperti tumpukan batu karang yang membentuk bangunan mirip candi. Beberapa menyebutnya seperti bentuk gunung. Lekukan arsitekturnya terbilang sangat berkarakter dan tak kalah dengan kreasi masa kini. Berada di tempat ini, serasa berada di dunia dongeng.

Ada banyak Gua dan Bangunan

Di kompleks ini terdapat beberapa bangunan. Selain itu, juga ada banyak nama gua. Inilah beberapa bangunan dan gua menurut Elang Adi.

14238424801738996106
14238424801738996106

Nama-nama Bangunan

a. Pesanggrahan. Bangunan ini didirikan pada 1884 oleh Ratu Adimah ibunda Sultan Sepuh X. Bangunan ini merupakan bangunan tambahan yang dulunya difungsikan sebagai tempat meluangkan waktu keluarga keraton. Kini, tempat ini berfungsi sebagai kantor Pengelola, museum, dan tempat penjualan tiket tanda masuk.

b. Mande Beling. Tempat duduk istirahat (santai) Sultan pada waktu berkunjung ke Gua Sunyaragi. Bangunan ini berbentuk joglo dan disekeliling bangunanannya terdapat pecahan tempelan beling piring.

c. Bangsal Jinem. Tempat Sultan memberi pengarahan dan menyaksikan pelatihan perang atau beladiri bagi prajurit yang akan berperang. Berbentuk podium menghadap lapangan, letaknya di atas.

d. Bale Kembang. Tempat menyimpan gamelan.

e. Panggug Sendratari. Bangunan baru yang dibangun untuk pertunjukan seni budaya.

1423842441842486408
1423842441842486408

Nama-nama Gua

a. Gua Pengawal, tempat berkumpul dan beristirahat para pengiring Sultan.

b. Gua Pande Kemasan, tempat membuat senjata tajam seperti keris, tombak, pedang, dan perabotan rumah tangga dari logam.

c. Gua Simanyang, pos keamanan atau pos jaga.

d. Gua Arga Jumut, tempat berkumpulnya orang-orang penting dari keraton setelah berperahu di danau segaran jati.

e. Gua Peteng, tempat istirahat. Gua ini sangat gelap dibanding gua yang lainnya. Beberapa ruang yang ada di gua ini antara lain: ruang panembahan, kamar kaputran, ruangan patung putri china, dan menara pengawas.

f. Gua Padang Ati, tempat menyepi atau inspirasi.

g. Gua Pawon, tempat penyimpanan makanan atau mempersiapkan makanan bagi Sultan dan keluarganya ketika berkunjung atau berekreasi.

h. Gua Kelanggengan. di gua ini terdapat pohon lengkeng atau leci yang berumur ratusan tahun, kulit dari pohon ini hampir menyerupai batu gua. Disamping pohon terdapat monument pekuburan China dan patung Garuda dililit ular.

i. Gua Lawa, tempat hidup kelelawar.

Teks & Foto Irfan Hidayat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun