Menurut saya, kita perlu memahami bahwa perubahan sosial dimulai dari perubahan individu. Mengenali tanda-tanda peringatan seperti perubahan suasana hati yang ekstrem, perasaan putus asa, dan penarikan diri dari teman dan keluarga. Dengan mengedepankan kerjasama antara pihak kampus, dosen, dan mahasiswa, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih ramah dan peduli terhadap kesejahteraan mental mahasiswa. Selain itu, kita juga dapat mengurangi dan mencegah kasus bunuh diri di kalangan mahasiswa.
 Sumber:
Annur, Cindy Mutia. (2022, 23 Juni). Sebanyak 192.810 Peserta Lolos SBMPTN 2022, Mayoritas dari Saintek. Diakses pada 31 Mei 2024 pukul 12:27, dari https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/06/23/sebanyak-192810-peserta-lolos-sbmptn-2022-mayoritas-dari-saintek#:~:text=Tercatat%2C%20terdapat%20total%20800.852%20peserta,23%2F6%2F2022.
Idham, Azmul Fuady, M. Arief Sumantri, Puji Rahayu. (2019). IDE DAN UPAYA BUNUH DIRI PADA MAHASISWA. p-ISSN 2086-0803, e-ISSN 2541-2965, hal. 182Â
Imami Teguh. (2024, 22 Januari). Resolusi Menurunkan Angka Bunuh Diri. Diakses pada 31 Mei 2024 pukul 03:15, dari https://news.detik.com/kolom/d-7154340/resolusi-menurunkan-angka-bunuh-diri
Nuramdani, Muhamad. (2021, 13 Agustus). 10 Cara Mencegah Bunuh Diri yang Menyelamatkan Orang dari Kematian!. Diakses pada 31 Mei 2024 pukul 12:57, dari https://doktersehat.com/psikologi/kesehatan-mental/cara-mencegah-bunuh-diri/$Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H