Dalam antusiasme debat capres yang sangat penting di Indonesia, setiap kandidat mencatat narasi mereka yang berbeda dengan latar belakang keprihatinan nasional atau kesadaran dan perhatian kita terhadap kondisi sosial yang membutuhkan bantuan, dukungan, dan perubahan untuk meningkatkan kesejahteraan dan keadilan sosial.. Anies Baswedan tampil tegas, memperjuangkan reformasi dan transparansi untuk merebut kembali kepercayaan publik terhadap pemerintahan. Prabowo Subianto, yang bergulat dengan warisan orang kuatnya, mendapati pijakannya diuji oleh lanskap politik yang menuntut ketangguhan dan pendekatan yang keras. Ganjar Pranowo menunjukkan kemampuan beradaptasi, menyeimbangkan dukungannya untuk inisiatif saat ini dengan dorongan untuk kemajuan.
Ketika para kandidat kampanye yang penuh dengan kerumitan politik, mereka juga harus mengimbangkann visi mereka dengan ekspektasi pemilih yang akan terus berkembang. Prabowo harus menyempurnakan narasi yang mendamaikan masa lalunya dengan agenda ke depan, sementara Ganjar harus menyempurnakan sikapnya antara kelanjutan dan reformasi. Anies, yang memanfaatkan momentum perubahan, menghadapi tantangan untuk membuktikan pokok inti di balik kritik-kritiknya.
Debat ini telah meletakkan dasar bagi siklus pemilihan umum di mana keterlibatan pemilih dan pengawasan kebijakan akan membentuk jalan Indonesia ke depan. Seiring dengan berlangsungnya kampanye, para kandidat akan ditugaskan untuk mengartikulasikan platform mereka dan mewujudkan kualitas kepemimpinan yang sesuai dengan masyarakat Indonesia.
biasanya masyarakat yang menonton debat capres-cawapres adalah mereka yang sudah menentukan pilihan terlebih dahulu, bukan orang yang 'kosong atau belum punya pilihan. Jadi, orang yang menonton itu meneguhkan apa yang mereka yakini selama ini tentang calon presiden yang sudah mereka pilih tersebut.Â
Oleh karena itu mereka jadi bimbang ketika melihat bahwa calon yang di pilihnya kurang maksimal atau kurang bahkan tidak memuaskan ekspetasi pemilihnya. karena mereka melihat substansi debat itu sendiri, yang mana mereka merupakan jadi partisan penontonnya.
Debat capres pada 12 Desember 2023 menjadi arena yang penting bagi Generasi Z untuk menilai dan memilih pemimpin yang akan membawa Indonesia ke masa depan. Keterlibatan aktif di dunia digital, kesadaran akan isu-isu lingkungan dan kebudayaan, kapasitas berkomunikasi dan literasi politik, aspirasi pendidikan dan ekonomi, serta respons terhadap isu kesehatan dan krisis menjadi faktor kunci dalam membentuk pandangan generasi ini.Â
Dalam menghadapi dinamika politik yang semakin kompleks, generasi Z berperan sebagai agen perubahan yang kritis dan memiliki potensi untuk membentuk arah masa depan bangsa. Dalam debat capres, mereka mungkin menilai calon presiden berdasarkan sejauh mana calon tersebut berkomitmen untuk membawa perubahan yang positif, terutama dalam hal reformasi kebijakan, peningkatan pelayanan publik.
Gen-z atau generasi Z adalah sebuah generasi muda yang menjadi awal bagi mereka dalam mengikuti pemilihan presiden ditahun 2024, generasi ini ikut andil dan menjadikannya debut atau pemilihan presiden pertama bagi mereka yang dimana harus lebih fokus dalam menyampaikan suara dengan benar. Walaupun baru debat pertama, namun acara debat capres tersebut membuat diambang kebingungan bagi generasi muda serta bisa dibilang acara tersebut sukses menarik perhatian masyarakat disegala penjuru daerah, hingga menjadi perbincangan yang panas dibahas dimana pun dan kapan pun diberbagai sosial media maupun platform online lainnya.
Generasi Z atau anak-anak muda berharap, debat capres 2024 menjadi ajang saling adu gagasan, bukan hanya gimik semata..Bagi pemilih pemula mengikuti pemilu kali ini, membuat acara debat akan memiliki dampak baik untuk perkenalan ke anak muda kepada calon presiden dan wakilnya dan juga terkait informsi-informasi, pengetahuan, dan isu politik secara lebih mendalam. Debat calon presiden 2024 menciptakan suasana baru dalam kehidupan generasi muda, yang menjadi sorotan dalam hal ini adalah sebuah keputusan serta jawaban-jawaban dalam debat.
Swing voters adalah pemilih yang masih galau atau bingung untuk menentukan pilihan atau pemilih yang masih belum menetapkan siapa yang akan dipilih pada Pemilu. Sementara undecided voters adalah merujuk pada kelompok pemilih yang belum menentukan pilihannya. Kategori kelompok ini adalah massa yang masih mengambang. Belum bersikap akan memilih partai atau kandidat mana atau pemilih yang belum bisa menentukan pilihanya.
Dua kategori tersebut, baik swing voters maupun undecided voters dalam masyarakat yang akan memacu para calon presiden dan partai politik sebagai tantangan untuk bersaing dalam menunjukkan kemampuan terbaiknya. Sebab, jika mereka tidak menemukan ada yang pantas atau mampu untuk menjadi presiden yang baik untuk negara, terdapat dua kemungkinan yang terjadi. Yang pertama bisa jadi mereka lebih memilih untuk golput dan yang kedua suara mengambang dapat menjadi penentu yang signifikan terhadap kemenangan kandidat pilpres. Bahkan para swing voters yang saat ini sudah memiliki pilihan, masih bisa berubah pikiran menjelang pencoblosan nanti..