Parasit Nematoda pada Rusa di Waru Farm Land: Ancaman yang Terkendali
Waru Farm Land, Tegalwaru, Ciampea – Penelitian terbaru yang dilakukan oleh tim dari IPB University mengungkapkan adanya infeksi parasit nematoda pada rusa yang dipelihara di Waru Farm Land. Meskipun tingkat infeksi tergolong sangat rendah, temuan ini menyoroti pentingnya manajemen kesehatan hewan yang lebih ketat di lokasi rekreasi tersebut.
Penelitian ini melibatkan sembilan ekor rusa yang terdiri dari rusa totol (Axis axis) dan rusa Timor (Cervus timorensis). Proses pengumpulan sampel dilakukan segera setelah rusa buang air besar, yang kemudian dianalisis menggunakan tes flotasi, McMaster, dan filtrasi bertingkat di Laboratorium Helminthologi, Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis, IPB University.
Hasilnya menunjukkan bahwa salah satu rusa terinfeksi oleh parasit nematoda dengan tingkat infeksi yang sangat rendah, yaitu kurang dari 50 EPG (Eggs Per Gram). Parasit yang ditemukan berupa telur dari kelompok strongyle dan trichurid. Meskipun secara klinis rusa yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala penyakit dan tetap aktif, tim peneliti merekomendasikan pemberian obat cacing (anthelmintik) untuk mengendalikan infeksi dan mencegah penyebaran ke rusa lainnya.
Profil Rusa di Waru Farm Land
Waru Farm Land adalah tempat rekreasi alam yang terletak di Desa Tegalwaru, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Tempat ini memelihara berbagai jenis rusa, termasuk rusa totol yang memiliki ciri khas pola bintik putih di tubuhnya, serta rusa Timor yang berukuran lebih kecil dengan bulu lebih panjang dan ekor yang lebih panjang.
Para peneliti mengamati bahwa rusa-rusa ini tidak pernah menerima anthelmintik sejak kedatangan mereka di Waru Farm Land. Hal ini menjadi perhatian karena beberapa studi sebelumnya menunjukkan bahwa rusa dapat terinfeksi oleh berbagai jenis parasit cacing, termasuk Moniezia sp. dari kelas cestoda, Haemonchus sp., dan Strongyloides sp. dari kelas nematoda, serta Paramphistomum sp. dari kelas trematoda.
Metode Penelitian
Pengambilan sampel feses rusa dilakukan pada pagi hari saat pemberian makan. Sampel yang jatuh ke tanah segera diambil dan dibersihkan dari tanah yang menempel sebelum disimpan dalam kantong plastik berlabel dan disimpan dalam kotak pendingin untuk kemudian diperiksa di laboratorium.
Inspeksi dilakukan dengan menggunakan mikroskop cahaya pada pembesaran 400 kali. Tes flotasi dan McMaster menggunakan larutan gula jenuh, sedangkan filtrasi bertingkat menggunakan ukuran mesh 400, 100, dan 45 mikrometer. Hasil analisis menunjukkan bahwa telur strongyle berbentuk oval dengan dinding tipis, sedangkan telur trichurid memiliki ciri khas plug polar di kedua ujungnya dan dinding tebal.
Kesimpulan dan Rekomendasi
Penelitian ini menyimpulkan bahwa meskipun infeksi parasit pada rusa di Waru Farm Land tergolong rendah, tindakan pencegahan tetap perlu dilakukan. Pemberian anthelmintik disarankan untuk rusa yang terinfeksi positif untuk mengurangi risiko penyebaran infeksi.
Dengan hasil penelitian ini, diharapkan pengelola Waru Farm Land dapat meningkatkan standar kesehatan hewan peliharaannya guna memastikan keselamatan dan kesejahteraan satwa yang menjadi daya tarik utama bagi pengunjung (VetEximius).
Sumber: Arif R., Damayanti T., & Kusmiati S. (2024). Multi-infection parasitic nematodes in deer at Waru Farm Land, Ciampea, Bogor Regency. ARSHI Veterinary Letters, 8(1), 5-6. https://doi.org/10.29244/avl.8.1.5-6
Kontak Penulis: Ridi Arif, Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis, IPB University, Email: ridiarif88@apps.ipb.ac.id
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H