Mohon tunggu...
ARSHI Veterinary Letters
ARSHI Veterinary Letters Mohon Tunggu... Lainnya - Jurnal Kompilasi Kasus Ilmiah Veteriner dari Sekolah Kedokteran Hewan IPB University

ARSHI Veterinary Letters (ARSHI Vet Lett) (e-ISSN: 2581-2416) adalah jurnal online akses terbuka yang ditinjau oleh rekan sejawat, yang mempublikasikan manuskrip asli berdasarkan hasil ilmiah terbaru yang tidak lebih dari 5 tahun di semua bidang ilmu kedokteran hewan. Manuskrip ditulis dalam bahasa Indonesia atau Inggris. ARSHI Vet Lett mencakup studi ilmiah yang diperbarui dengan cepat dan singkat, tidak hanya terbatas pada laporan studi kasus, tetapi juga mencakup semua aspek ilmu klinis praktis dalam layanan kedokteran hewan. ARSHI Vet Lett diterbitkan oleh Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis Institut Pertanian Bogor (FKH IPB) bekerja sama dengan Asosiasi Rumah Sakit Hewan Indonesia (ARSHI). Jurnal ini diterbitkan sejak tahun 2017, dan diterbitkan 4 (empat) kali dalam 1 (satu) tahun, yaitu pada bulan Februari, Mei, Agustus, dan November. Saat ini, ARSHI Vet Lett telah terakreditasi sebagai SINTA 4 oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Indonesia No. 79/E/KPT/2023 tertanggal 11 Mei 2023. Semua artikel yang diterbitkan di ARSHI Vet Lett telah diindeks di: Crossref, WorldCat, Scilit, Dimension, EBSCO, LensScholar, Garuda, Google Scholar, Microsoft Academia, dan sedang diproses untuk direktori indeks jurnal penelitian lainnya. Lisensi Creative Commons Karya ini dilisensikan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-Berbagi Serupa 4.0 Internasional.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Ancaman Parasit Nematoda pada Rusa, Terkendali

23 Juli 2024   14:54 Diperbarui: 23 Juli 2024   15:37 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Parasit Nematoda pada Rusa di Waru Farm Land: Ancaman yang Terkendali

Waru Farm Land, Tegalwaru, Ciampea – Penelitian terbaru yang dilakukan oleh tim dari IPB University mengungkapkan adanya infeksi parasit nematoda pada rusa yang dipelihara di Waru Farm Land. Meskipun tingkat infeksi tergolong sangat rendah, temuan ini menyoroti pentingnya manajemen kesehatan hewan yang lebih ketat di lokasi rekreasi tersebut.

Penelitian ini melibatkan sembilan ekor rusa yang terdiri dari rusa totol (Axis axis) dan rusa Timor (Cervus timorensis). Proses pengumpulan sampel dilakukan segera setelah rusa buang air besar, yang kemudian dianalisis menggunakan tes flotasi, McMaster, dan filtrasi bertingkat di Laboratorium Helminthologi, Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis, IPB University.

Hasilnya menunjukkan bahwa salah satu rusa terinfeksi oleh parasit nematoda dengan tingkat infeksi yang sangat rendah, yaitu kurang dari 50 EPG (Eggs Per Gram). Parasit yang ditemukan berupa telur dari kelompok strongyle dan trichurid. Meskipun secara klinis rusa yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala penyakit dan tetap aktif, tim peneliti merekomendasikan pemberian obat cacing (anthelmintik) untuk mengendalikan infeksi dan mencegah penyebaran ke rusa lainnya.

Profil Rusa di Waru Farm Land

Waru Farm Land adalah tempat rekreasi alam yang terletak di Desa Tegalwaru, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Tempat ini memelihara berbagai jenis rusa, termasuk rusa totol yang memiliki ciri khas pola bintik putih di tubuhnya, serta rusa Timor yang berukuran lebih kecil dengan bulu lebih panjang dan ekor yang lebih panjang.

Para peneliti mengamati bahwa rusa-rusa ini tidak pernah menerima anthelmintik sejak kedatangan mereka di Waru Farm Land. Hal ini menjadi perhatian karena beberapa studi sebelumnya menunjukkan bahwa rusa dapat terinfeksi oleh berbagai jenis parasit cacing, termasuk Moniezia sp. dari kelas cestoda, Haemonchus sp., dan Strongyloides sp. dari kelas nematoda, serta Paramphistomum sp. dari kelas trematoda.

Metode Penelitian

Pengambilan sampel feses rusa dilakukan pada pagi hari saat pemberian makan. Sampel yang jatuh ke tanah segera diambil dan dibersihkan dari tanah yang menempel sebelum disimpan dalam kantong plastik berlabel dan disimpan dalam kotak pendingin untuk kemudian diperiksa di laboratorium.

Inspeksi dilakukan dengan menggunakan mikroskop cahaya pada pembesaran 400 kali. Tes flotasi dan McMaster menggunakan larutan gula jenuh, sedangkan filtrasi bertingkat menggunakan ukuran mesh 400, 100, dan 45 mikrometer. Hasil analisis menunjukkan bahwa telur strongyle berbentuk oval dengan dinding tipis, sedangkan telur trichurid memiliki ciri khas plug polar di kedua ujungnya dan dinding tebal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun