Penyakit Jamur Mengancam Ternak Ayam di Majalengka: Upaya Penanganan yang Efektif
Majalengka, Jawa Barat – Sebuah kasus penyakit jamur yang menyerang ayam Sentul Debu di sebuah peternakan ayam di Majalengka, Jawa Barat, menjadi perhatian para peternak dan ahli kesehatan hewan. Penyakit ini dikenal sebagai dermatofitosis, atau avian ringworm, yang merupakan penyakit zoonosis yang disebabkan oleh jamur dari kelompok Dermatophyta, seperti yang dilaporkan oleh tim peneliti dari Universitas Padjadjaran.
Tiga ekor ayam jantan Sentul Debu berusia 11 bulan menunjukkan gejala klinis berupa sisik putih pada kepala, jengger, dan pial mereka. Pengobatan dilakukan dengan menggunakan salep belerang yang dioleskan 1-2 kali sehari selama tujuh hari. Hasilnya, kepala, jengger, dan pial ayam tersebut kembali bersih dari sisik putih, menunjukkan efektivitas pengobatan tersebut.
Kasus Dermatofitosis di Ayam
Dermatofitosis adalah infeksi yang disebabkan oleh jamur keratinofilik yang menyerang kulit, rambut, dan kuku ayam. Kondisi lingkungan tropis dengan kelembapan tinggi di Indonesia menjadi faktor pendukung pertumbuhan jamur. Penyebaran penyakit ini terjadi melalui kontak langsung dengan ayam yang terinfeksi atau lingkungan yang terkontaminasi oleh spora jamur.
Pada kasus yang dilaporkan, ayam Sentul Debu menunjukkan gejala khas seperti munculnya bercak putih pada jengger yang menyebar ke wajah dan leher, disertai kerontokan bulu. Lingkungan kandang yang tidak mendapatkan cukup sinar matahari diduga menjadi salah satu faktor predisposisi.
Penanganan dan Pencegahan
Pengobatan menggunakan salep belerang menunjukkan hasil yang efektif dalam mengatasi infeksi jamur pada ayam. Belerang bekerja dengan mekanisme keratolitik, membantu melunakkan dan mengelupas lapisan luar kulit sehingga sel kulit mati dan kerak jamur dapat dihilangkan. Selain itu, belerang memiliki sifat antijamur yang dapat menghambat proses enzimatik dalam metabolisme jamur.
Untuk pencegahan, disarankan untuk meningkatkan sanitasi dan desinfeksi kandang secara rutin menggunakan desinfektan efektif seperti Benzalkonium Chloride, Chlorhexidine, dan Povidone-Iodine. Pemotongan ranting pohon di sekitar kandang juga diperlukan untuk memastikan kandang mendapatkan cukup sinar matahari, mengurangi kelembapan, dan mencegah infeksi berulang.
Kesimpulan
Penelitian ini menyoroti pentingnya penanganan yang tepat dan pencegahan dini terhadap penyakit dermatofitosis pada ayam. Dengan langkah-langkah pengobatan yang efektif dan upaya pencegahan yang baik, kasus infeksi jamur pada ayam dapat dikendalikan, memastikan kesehatan ternak dan keamanan pangan bagi masyarakat (VetEximius).
Sumber: Zega, D.I.S.N., Hermawan, F.A., Triyatjaya, Y., Khairani, S., & Pratiwi, U. (2024). Suspected dermatophytosis in Sentul Debu chickens at a chicken farm in Majalengka Regency, West Java. ARSHI Vet Lett, 8(1), 1-2. DOI: https://dx.doi.org/10.29244/avl.8.1.1-2
Kontak Penulis: Shafia Khairani, Departemen Ilmu Kedokteran Dasar, Universitas Padjadjaran, Email: shafia@unpad.ac.id
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H