Mohon tunggu...
ahmad arsha albar
ahmad arsha albar Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya adalah mahasiswa uin malang semester 5 jurusan teknik informatika

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Ketahui Tren Penelitian dengan NLP: Analisis Abstrak Skripsi dengan sen

28 Desember 2024   13:05 Diperbarui: 28 Desember 2024   13:05 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: freepik.com

Pernah merasa abstrak skripsi itu seperti puisi tanpa rima? Pendek, padat, tapi entah kenapa sering bikin bingung. Nah, bayangkan kalau ribuan abstrak skripsi itu dianalisis menggunakan teknologi canggih bernama Natural Language Processing (NLP). Ibarat detektif digital, NLP membantu kita mengungkap pola penelitian yang tersembunyi. Tapi jangan khawatir, artikel ini nggak bakal berat-berat amat. Kita bahas santai aja sambil tetap menyisipkan ilmu yang keren. Yuk, mulai!

Pola Penelitian: Apa Sih?

Coba bayangkan, kamu lagi ngobrol sama teman tentang tren fashion. "Eh, tahun ini semua orang pakai oversized jacket!" Nah, pola penelitian itu mirip kayak tren di fashion, bedanya di dunia akademik. Pola penelitian adalah kecenderungan atau tren yang muncul dalam topik penelitian tertentu. Ini bisa berupa tema populer, hubungan antar tema, atau perubahan fokus dari waktu ke waktu.

Misalnya, skripsi dari tahun 2015-2020 bisa menunjukkan bahwa "energi terbarukan" sedang hype, sementara "blockchain" mulai merangkak masuk ke spotlight. Dengan mengidentifikasi pola ini, mahasiswa bisa dapat inspirasi, dan institusi bisa menentukan arah strategis. Intinya, pola penelitian itu seperti petunjuk jalan untuk peta besar dunia akademik (Venugopalan & Rai, 2015).

Kenalan dengan NLP: Sahabat Baru Dunia Akademik

Natural Language Processing (NLP) adalah teknologi yang memungkinkan komputer memahami, menganalisis, dan bahkan berbicara dengan manusia dalam bahasa kita. Jadi, NLP bukan cuma soal Google Translate atau Siri, tapi juga bisa jadi "detektif teks". Ketika diterapkan untuk analisis abstrak skripsi, NLP membantu:

  1. Memilah dan Mengelompokkan: Siapa yang mau baca ribuan abstrak satu per satu? NLP bikin kerjaan ini jadi lebih mudah.
  2. Mengidentifikasi Tema: Apa sih yang sering muncul? "Pembelajaran Mesin"? "Kecerdasan Buatan"?
  3. Mendeteksi Tren: Melihat bagaimana topik tertentu naik atau turun popularitasnya.

Caranya? Salah satunya pakai Latent Dirichlet Allocation (LDA), sebuah teknik modeling topik yang membantu mengidentifikasi tema-tema utama dalam kumpulan teks (Blei et al., 2001).


Serunya Identifikasi Pola dengan NLP

Gimana cara kerja NLP untuk analisis abstrak skripsi? Kita breakdown jadi langkah-langkah berikut:

1. Pengumpulan Data

Semua dimulai dari data. Bayangkan kalau kamu punya database penuh abstrak dari berbagai fakultas. Skripsi dari Teknik, Psikologi, hingga Seni Rupa semuanya dikumpulkan. Data yang beragam ini jadi bahan mentah untuk analisis.

2. Preprocessing: Membersihkan Teks

Sebelum dianalisis, teks harus "dimandikan" dulu. Proses ini mencakup:

  • Tokenisasi: Memecah kalimat jadi kata-kata.
  • Stopword Removal: Menghapus kata nggak penting kayak "dari" atau "dan."
  • Stemming: Mengubah kata jadi bentuk dasarnya, misalnya "makan" dari "memakan."

3. Analisis Pola dengan NLP

Setelah teks rapi, NLP mulai beraksi. Beberapa teknik yang sering digunakan adalah:

  • High Utility Pattern Mining: Teknik untuk mendeteksi pola bernilai tinggi, kayak istilah baru yang sering muncul bersama (Choi & Park, 2019).
  • Topic Modeling: Membagi abstrak ke dalam kelompok topik tertentu.

Sebagai contoh, abstrak tentang "robotika" mungkin akan sering dikaitkan dengan "pembelajaran mesin" dan "otomasi industri" (Chen et al., 2017).

4. Visualisasi Hasil

Nah, ini bagian yang seru! Hasil analisis bisa divisualisasikan, misalnya dalam bentuk:

  • Word Cloud: Gambaran visual dari kata-kata yang sering muncul.
  • Grafik Tren: Melihat topik-topik yang naik atau turun dari waktu ke waktu.
  • Peta Topik: Hubungan antar tema penelitian yang digambarkan secara visual.

Manfaat Identifikasi Pola Penelitian dengan NLP

Kalau ada yang tanya, "Apa untungnya semua ini?" Tenang, jawabannya banyak banget! Identifikasi pola penelitian dengan NLP punya sejumlah manfaat yang bikin dunia akademik makin maju:

  1. Membantu Mahasiswa: Mahasiswa sering bingung memilih topik skripsi. Dengan pola penelitian yang teridentifikasi, mereka punya panduan yang relevan dan berdasarkan data.
  2. Strategi Institusi: Institusi akademik bisa menentukan fokus riset berdasarkan tren yang sedang populer atau sedang berkembang.
  3. Prediksi Masa Depan: Dengan memahami tren yang sedang naik daun, kita bisa memperkirakan arah perkembangan akademik di masa depan.

Misalnya, dari analisis abstrak, terlihat bahwa "energi terbarukan" terus mengalami peningkatan. Ini jadi sinyal bagi fakultas Teknik atau Ilmu Lingkungan untuk memprioritaskan penelitian di bidang tersebut.

  1. Kolaborasi Interdisipliner: Pola yang menghubungkan tema berbeda bisa menginspirasi kolaborasi antar disiplin. Misalnya, hubungan antara "kecerdasan buatan" dan "keberlanjutan lingkungan" bisa jadi bahan eksplorasi baru.

Tantangan dalam Menggunakan NLP

Nggak ada hal besar yang datang tanpa tantangan, kan? Sama halnya dengan NLP untuk identifikasi pola penelitian. Ada beberapa kendala yang perlu diatasi:

  1. Variasi Format Abstrak: Setiap orang punya gaya penulisan yang berbeda, dan ini bisa bikin NLP bingung. Misalnya, ada yang pakai bahasa formal banget, ada juga yang santai.
  2. Keterbatasan Data: Kalau data abstrak yang dianalisis nggak cukup banyak, hasilnya bisa kurang representatif.
  3. Model yang Kompleks: Teknik NLP seperti LDA atau pattern mining butuh pemahaman teknis dan kemampuan komputasi yang cukup tinggi.

Namun, dengan teknologi yang terus berkembang, tantangan ini bisa diatasi sedikit demi sedikit. Misalnya, penggunaan model NLP yang lebih adaptif dan dataset yang terus diperbarui.

Kesimpulan

Jadi, gimana? Identifikasi pola penelitian dengan NLP bukan cuma teknologi keren, tapi juga solusi nyata buat dunia akademik. Dengan bantuan alat seperti LDA, high utility pattern mining, dan visualisasi canggih, kita bisa menggali wawasan yang sebelumnya tersembunyi di tumpukan abstrak. Meski ada tantangan, manfaatnya jauh lebih besar.

Apa lagi yang kamu tunggu? Yuk, coba eksplorasi data penelitianmu dengan NLP dan temukan pola-pola yang menarik! Siapa tahu, kamu bisa jadi pelopor tren penelitian berikutnya.

Referensi

  • Blei, D., Ng, A., & Jordan, M. (2001). Latent dirichlet allocation. Advances in Neural Information Processing Systems, 14.
  • Choi, H. J., & Park, C. H. (2019). Emerging topic detection in Twitter stream based on high utility pattern mining. Expert Systems with Applications, 115, 27-36.
  • Chen, H., Zhang, G., Zhu, D., & Lu, J. (2017). Topic-based technological forecasting based on patent data: A case study of Australian patents from 2000 to 2014. Technological Forecasting and Social Change, 119, 39-52.
  • Venugopalan, S., & Rai, V. (2015). Topic based classification and pattern identification in patents. Technological Forecasting and Social Change, 94, 236-250.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun