Mohon tunggu...
MOH AINUR ROZIQIIN
MOH AINUR ROZIQIIN Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

haii aku biasa di panggil dareen Hobby aku menulis menonton film dan membaca buku.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Sudahkah Kita Bersyukur untuk Semua Proses yang Telah Kita Lewati dalam Hidup?

4 Oktober 2023   06:16 Diperbarui: 4 Oktober 2023   06:27 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Bahagia sumber: ekonomisumsel.com

Di sini saya juga banyak belajar bahwa membuat sebuah karya bukan lah hal yang mudah serta membutuhkan waktu yang panjang dan tekad serta dedikasi yang tinggi. maka dari itu semua saya terus mencoba untuk melakukan yang terbaik agar jika ada kesempatan di kemudian hari ketika saya menulis buku kembali mendapatkan hasil yang lebih baik dari yang pertama.

Dari beberapa pencapian diatas ada dua pencapaian yang menurut saya cukup sulit direalisasikan karena ada beberapa faktor, baik itu faktor internal dari dalam diri saya pribadi maupun eksternal dari luar yang mungkin membuat semua nya itu tidak mudah untuk di realisasikan.

Yang pertama adalah membuat platform kawan mendengarkan agar lebih besar lagi dimana saya mengalami kesulitan perihal membagi waktu saya, kapan harus fokus kuliah dan kapan harus berfokus dengan platfrom tersebut. Terlebih saya menginginkan bahwa kawan mendengarkan akan membuat sebuah acara lagi yang lebih besar sehingga membutuhkan beberapa kerja sama dengan berbagai pihak yang nantinya dapat membantu memperlancar jalannya acara tersebut sehingga menjalin kerja sama ini lah juga menjadi salah satu tantangan yang tentunya tidak mudah untuk dihadapi dan dilewati.

Menurut Brooks , 2012 dalam artikel How People Change dimana dalam artikel tersebut membahas tentang mengajar untuk belajar yang artinya Salah satu cara paling efektif untuk mempelajari ide-ide baru adalah dengan mengajarkannya. dimana harapan saya dengan membuat platform kawan mendengarkan makin besar maka saya akan makin belajar terutama dalam hal saling toleransi antara sesama umat manusia dan belajar menyebarluaskan akan pentingnya kesehatan mental bagi remaja.

Yang kedua ketika saya ingin menyerah dan berpasrah di dunia kontes Male Pagent saya selalu memikirkan masa sih saya tidak bisa mendapatkan satu gelar juara padahal sampai jatuh bangun sudah saya lewati mungkin kesulitan terbesar saya adalah mencoba untuk tidak perduli apa kata orang dan sekalipun orang terdekat saya tidak ada yang mendukung. Tapi saya percaya sebuah kerja keras tidak akan mengkhianati hasil tapi saya juga percaya bahwa sebesar apapun doa dan kerja keras kita, Kalau memang itu belum waktunya maka kita tidak akan mendapatkan nya. sebuah contoh di tahun 2020 saya mengikuti lomba di tingkat Nasional dimana saya optimis untuk mendapatkan hasil yang baik tapi boleh dikata hasilnya jauh dari harapan padahal saya sudah melakukan yang terbaik yang saya mampu dengan persiapan yang cukup matang. 

Akhirnya saya mencoba lagi dan di percaya kembali mengikuti lomba di tingkat Nasional pada tahun 2022 diamana saya lebih enjoy dan tidak menjadikan ini beban serta menikmati proses selama karantina dan terbukti mendapatkan Hasil yang luar biasa dengan keluar sebagai Juara 4 dan beberapa juara atribut. Dari contoh ini saya belajar bahwa suatu keberhasilan datang diwaktu yang tepat sekalipun menurut kita itu sedikit terlambat karena Tuhan tahu yang terbaik buat Umatnya.

Daftar Pustaka

Brooks, D. (2012, November 27). How people change. The New York Times. https://www.nytimes.com/2012/11/27/opinion/brooks-how-people-change.html

Meyerson, D., Linsky, R. H. and M., Kotter, J. P., & Nayar, V. (2015, November 10). The real reason people won't change. Harvard Business Review. https://hbr.org/2001/11/the-real-reason-people-wont-change

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun