Ketua KPU, Hasyim Asy'ari, menegaskan bahwa pihaknya tidak bermaksud memanipulasi data perhitungan suara dari unggahan C1 tersebut. Hasyim menyatakan bahwa kesalahan tersebut terjadi karena formulir C1 hasil plano diunggah tanpa perubahan, sesuai dengan yang diunggah oleh anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara atau KPPS.
Hasyim juga memberikan klarifikasi terkait kekacauan konversi data C1, mengakui adanya protes melalui media sosial dan pesan pribadi WhatsApp. Dia menjelaskan bahwa data perolehan suara per TPS yang diunggah dalam Sirekap tidak selaras karena adanya kesalahan pembacaan formulir C1 oleh sistem dalam Sirekap, yang kadang-kadang menyebabkan kesalahan baca dan konversi hasil perhitungan suara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H