Mohon tunggu...
Hendra Wiguna
Hendra Wiguna Mohon Tunggu... Perubah -

Humas DPD Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) Kota Semarang

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hadapi MEA, Mahasiswa KKN UNDIP Beri Penyuluhan Inovasi Hasil Perikanan

25 Januari 2016   23:45 Diperbarui: 26 Januari 2016   00:10 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Foto Bersama Tim I KKN Undip dengan warga Desa Canderejo"][caption caption="Bakso Ikan sebagai Inovasi Hasil Perikaan"][/caption]

Semarang – Potensi produk dan geografis strategis untuk menghasilkan sumberdaya perikanan menjadi modal besar Indonesia dalam memanfaatkan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) sebagai langkah mensejahterakan masyarakatnya. Dalam hal ini Indonesia bisa menjadi negara penghasil produk perikanan baik komoditas mentah maupun komoditas olahan.

Menghadapi itu, masyarakat dalam hal ini perlu diarahkan kepada inovasi produk yang dihasilkan oleh daerah masing-masing, sebagai pengoptimalan potensi dan membuka lowongan pekerjaan atau industri rumahan.

Hal tersebut menjadi tema Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (Undip) Semarang yang bertempat di Desa Candirejo Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Tim 1 KKN UNDIP Candirejo yang beranggotakan 13 orang memberikan penyuluhan kepada masyarakat mengenai Inovasi olahan hasil perikanan.

Saat memasuki MEA sudah seharusnya Indonesia menjadi negara penghasil komoditas olahan perikanan, karena dapat meningkatkan nilai tambah guna membuka lowongan pekerjaan untuk masyarakat lokal. ”Terlebih–lebih pada tahun 2016, anggaran pembangunan desa diarahkan atau dialokasikan untuk ”Program Pemberdayaan, oleh karena itu harus dignakan seoptimal mungkin untuk kesejahteraan masyarakat desa.

Masyarakat Candirejo yang dalam kesehariannya bekerja sebagai pembudidaya ikan dan nelayan memiliki aktivitas utama di Danau Rawa Pening. “Salah satu contoh inovasi yang dicontohkan kepada ibu–ibu PKK dalam hal ini adalah “Bakso Ikan”, harapannya setelah penyuluhan tim PKK ini dapat mengembangkan potensi yang ada menjadi sebuah olahan sebagai ciri khas Candirejo, itulah salah satu tujuan mengapa kegiatan ini dilaksanakan.

Hadirnya inovasi dapat menambah nilai yang biasanya hanya dijual dalam bentuk komoditas produk mentah. Maka dari itu masyarakat selain mengoptimalkan potensi sumberdaya perikanan (eksploitatif) yang ada juga perlu adanya inovasi sebagai penambah nilai jual suatu produksi terutama dalam menghadapi MEA saat ini.

Selain itu, kami juga mengajak masyarakat untuk berinovasi guna meningkatkan daya saing perekonomian. “Selain nilai jualnya yang lebih tinggi juga kandungan dari bakso ikan ini memiliki nilai gizi yang tinggi. Hal ini juga bisa menjadi upaya pendukung peningkatan Gizi masyarakat dan  Gerakan Makan Ikan yang dicanangkan oleh KKP serta dapat mensejahterakan nelayan yang ada di Rawa Pening atau pembudidaya Candirejo dan sekitarnya.

Selain mengenai inovasi hal lain yang tidak boleh dilewatkan adalah mengenai informasi BPJS, hal ini dirasa penting mengingat akses dan faktor sosial ekonomi sangat berpengarung terhadap akses kesehatan.

“Masyarakat belum begitu mengenal mekanisme penggunaan BPJS. Kadang acuh tak acuh terhadap faktor teknis dalam oprasional suatu pekerjaan,” terang Mahasiswa Perikanan Undip tersebut.

BPJS akan bermanfaat mengingat wilayah kerja masyarakat yang belum safety sehingga kemungkinan mengalami kecalakaan kerja sangat besar, oleh karennya BPJS diharapkan dapat meringankan biaya pengobatan apabila telah mengalami kecalakaan. Selain BPJS kami juga memberikan penerangan menganai keselamat dalam berkerja, agar masyarakat lebih berhati-hati dalam bekerja. 

Selanjutnya, Tim I KKN Mahasiswa UNDIP Desa Candirejo juga memberikan pengetahuan mengenai pembuatan MOU. “Ke depannya UMKM setiap desa kemungkinan akan menjadi ladang tambang bagi investor lokal maupun asing mengingat adanya MEA, oleh karenanya perlu adanya pengenalan MOU kerjasama agar masyarakat kedepannya benar-benar siap menghadapi perdagangan MEA dan Global.

Kegiatan ini mendapatkan respon positif dari ibu-ibu PKK Candirejo. “Mudah-mudahan program pemberyaan desa serta potensi perikanan Desa Candirejo ke depannya mampu menjadi sumber kesejahteraan bagi masyarkatnya.

PKK Candirejo ! 
Semangat Berinovasi ! Yes, yes, yes !

 

*Foto Dokumen Pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun