Mohon tunggu...
Arsa Salma Mufida
Arsa Salma Mufida Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah seorang mahasiswa S1 jurusan Kesehatan Masyarakat yang antusias mengeksplorasi isu-isu kesehatan. Saya ingin berbagi pengalaman dan karya terkait kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat terkait kesehatan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Advokasi Pencegahan DBD: Mahasiswa UNNES Ikut Serta dalam Upaya Pencegahan DBD di Kabupaten Kudus melalui Rekomendasi Kebijakan dengan Policy Brief

2 November 2024   16:36 Diperbarui: 2 November 2024   16:53 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satu masalah kesehatan serius yang terjadi di Indonesia adalah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD). Kasus DBD terjadi di berbagai wilayah di Indonesia. Salah satu wilayah yang memiliki kasus DBD dengan jumlah yang cukup tinggi yaitu Kabupaten Kudus. Kasus DBD yang terjadi di Kabupaten Kudus meningkat setiap tahunnya. Kasus DBD merupakan salah satu masalah kesehatan yang penting untuk dilakukan kegiatan intervensi agar kasusnya tidak terus meningkat. 

Mahasiswa UNNES ikut andil dalam upaya pencegahan DBD dengan melakukan program kegiatan untuk mencegah penularan DBD di Kabupaten Kudus. Program kegiatan yang dilakukan yaitu "Gebyar Bersih Nyamuk Sirna". Program tersebut berupa kegiatan penyuluhan dan pemberian edukasi kepada para staf kebersihan Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus terkait informasi DBD serta cara pencegahannya. Program dilaksanakan pada Jumat (06/09/2024) di Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus. 

Tujuan dilaksanakannya program yaitu untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan staf kebersihan Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus dalam upaya pencegahan penyakit DBD melalui Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), terutama di lingkungan kantor sehingga dapat mewujudkan KBN (Kantor Bebas Nyamuk).

Pelaksanaan program Gebyar Bersih Nyamuk Sirna/dokpri
Pelaksanaan program Gebyar Bersih Nyamuk Sirna/dokpri

Pelaksanaan program intervensi "Gebyar Bersih Nyamuk Sirna" memberikan manfaat pada pegawai di Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus. Hal tersebut disebabkan karena intervensi yang dilakukan berpengaruh terhadap pengetahuan dan keterampilan staf kebersihan dalam menjaga kebersihan lingkungan sehingga dapat mengurangi populasi nyamuk, terutama di lingkungan kantor. Apabila populasi nyamuk menurun, maka penularan penyakit DBD juga akan menurun. 

Setelah dilakukan program intervensi "Gebyar Bersih Nyamuk Sirna" diketahui pengetahuan para staf kebersihan meningkat melalui pengukuran lembar pre-test dan post-test. Hal ini tentu berdampak baik bagi lingkungan karena pengetahuan dan kesadaran akan kebersihan meningkat.

Intervensi yang dilaksanakan memberikan dampak positif sehingga terdapat rekomendasi kebijakan kepada stakeholder yaitu pengelola program DBD. Mahasiswa UNNES melakukan advokasi kepada stakeholder melalui penyerahan Policy Brief. Policy Brief berisi tentang ringkasan informasi penting terkait isu-isu kasus DBD di Kabupaten Kudus serta rekomendasi kebijakan.

Penyerahan Policy Brief kepada stakeholder bertujuan untuk memberikan rekomendasi atau saran kebijakan yang dapat dilakukan untuk mencegah penularan DBD sehingga kasus DBD di Kabupaten Kudus dapat menurun. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun