Kali ini saya ingin mencontohkan sebuah analisis untuk sebuah perusahaan UMKM (usaha mikro kecil menengah) yang menjual produk buatan tangan yaitu gelas keramik. Analisis bisnis tersebut terdiri dari:
1. Cost-Volume-Profit (CVP)
2. Sensitivity Analysis
3. Margin of Safety
4. Target profit
Berikut adalah contoh analisis tersebut dalam sebuah proposal bisnis:
CV. Keramik Jaya merupakan sebuah perusahaan di bidang pembuatan hand craft berupa gelas keramik. Dikarenakan perusahaan ini tergolong baru berdiri selama 1 tahun, maka untuk karyawannya ada 5. Yaitu 2 karyawan bagian produksi dan 1 karyawan adalah bagian logistik. Gelas keramik tersebut dijual seharga Rp. 45,000 per unit. Untuk penghitungan CVP, sensitivity analysis, margin of safety, dan target profit adalah sebagai berikut:
1. Cost-Volume-Profit (CVP)
Untuk menentukan CVP maka kita harus mengetahui fixed cost dan variable costnya terlebih dahulu seperti di bawah ini:
Fixed cost:
Gaji karyawan untuk 3 orang adalah: Rp. 9.000.000Â
(gaji masih di bawah UMR karena perusahaan ini masih masuk perusahaan kecil UMKM dan telah mendapat izin dari pemerintah).
Biaya listrik: Rp. 1.500.000
Biaya logistik (1 buah mobil): Rp. 1.000.000/bulan
Total fixed cost: Rp. 11.500.000
Variable cost:
Biaya bahan baku keramik (tanah liat, kuas, cat dll.): Rp. 20,000
BEP=Fixed cost/(product cost-variable cost)
11.500.000/(45.000-20.000)= 460 units
BEP akan tercapai apabila produk terjual sebanyak 460 unit
2. Sensitivy Analysis
Sensitivity analysis merupakan suatu pengujian untuk melihat apa yang terjadi jika ada sesuatu kesalahan atau perubahan dalam dasar penrhitungan biaya atau profit. Analisa ini didasarkan pada proyeksi-proyeksi yang mengandung banyak ketidakpastian mengenai apa yang akan terjadi dalam suatu waktu tertentu seperti:
1. Adanya kenaikan bahan baru "cost overrun"
2. Penurunan harga hasil produuksi
Saat ini harga jual produk kami adalah Rp. 45.000 dengan biaya produksi Rp. 20.000
maka persentase profit kami adalah 55,5%
1. Cost Overrun
Apabila terjadi cost overrun karena fluktuasi harga pasar, maka persentasi profit kami bisa naikkan menjadi 60%-70%. Â Kenaikan profit akan kami lakukan menggunakan metode step by step, dan kami lakukan market test.Â
2. Penurunan harga produksi
Apabila terjadi penurunan harga produksi, seperti adanya persaingan ketat di pasaran, terjadi pandemi yang menurunkan daya beli masyarakat, maka kami bisa melakukan penurunan harga dengan memberikan diskon. Di sini profit kami bisa turun berkisaran antara 30%-40%.
3. Margin of safety
Sebuah badan usaha akan selalu berusaha untuk dapat menaikkan penjualannya. Penurunan penjualan akan membawa perusahaan ke dalam kerugian. Margin of safety merupakan sebuah analisa untuk dapat menentukan batas aman penurunan penjualan agar perusahaan tidak mengalami kerugian. Oleh sebab itu CV. Keramik Jaya ini juga menentukan margin of safety sebagai berikut:
Rumus margin of safety:
Margin of safety= ((Rencana penjualan-BEP)/rencana penjualan)x100%
Rencana penjualan= Rp. 50.000.000
BEP= 460x45.000 = 20.700.000
Margin of safety= ((50.000.000-20.700.000)/50.000.000))x100%
Margin of safety= 58,6%
Jadi margin of safety CV. Keramik Jaya agar tidak mengalami kerugian adalah sebesar 58,6%
5. Target profit
Sebuah perusahaan perlu menentukan tujuan keuntungan yang ingin dicapai dalam periode waktu tertentu. Target profit merupakan angka atau presentase keuntungan yang diinginkan sebagai hasil dari aktivitas bisnis. Berikut adalah target profit CV. Keramik Jaya
Keuntungan yang diingingkan dalam sebulan adalah: Rp. 2,000,000
Rumus target profit:
Target profit = (fixed cost + target keuntungan)/(Harga jual per unit - biaya variable per unit)
= (11.500.000 + 2.000.000)/(45.000-20.000)
=13.500.000/25.000
= 540
jadi target profit yang harus dicapai oleh CV. Keramik Jaya ini adalah harus menjual 540 unit
Demikianlah contoh analisis CVP, sensivity analysis, margin of safety dan target profit dari sebuah usaha UMKM pembuat gelas keramik. Dengan mengetahui komponen-komponen tersebut, maka sebuah perusahaan dapat menjalankan operasionalnya dengan baik, sebab dengan analisis ini sangat membantu sebuah badan usaha untuk memahami hubungan antara biaya yang harus dikeluarkan dengan volume yang harus dijual serta laba yang ditentukan. Dengan adanya analisis juga sebuah badan usaha dapat menetapkan tujuan dari penjualan agar dapat menutup semua operational cost yang diperlukan oleh badan usaha tersebut. Semoga tulisan dan contoh ini dapat bermanfaat.
Daftar Pustaka:
Senastri, Khaula, 2021. "CVP Adalah: Pembahasan Lengkap Mengenai Cost, Volume, Profit pada Bisnis", https://accurate.id/akuntansi/cvp-adalah/
Tramplin, True, 2023. "Margin of Safety". https://www.financestrategists.com/accounting/cost-accounting/cost-volume-profit/margin-of-safety/
Kenton, Will, 2022. "Sensitivity Analysis Definition". https://www.investopedia.com/terms/s/sensitivityanalysis.asp
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H