Mohon tunggu...
Eric AuliaArsand
Eric AuliaArsand Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Mercu Buana

NIM : 46122110027 Mata Kuliah : Kewirausahaan I Dosen : Prof. Dr. Apollo, Ak., M.Si. Program Studi S1 Psikologi Universitas Mercu Buana Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kewirausahaan, Mental Kepemimpinan, Management Skill dan Strategi Bisnis

4 April 2023   15:52 Diperbarui: 4 April 2023   20:28 889
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

            

Akhir-akhir ini banyak sekali pemuda pada usia selepas lulus kuliah yaitu sekitar 23 ke atas memiliki tren untuk membuat sebuah usaha daripada menjadi sebuah karyawan sebuah perusahaan. Banyak sekali dari mereka enggan untuk menjadi karyawan disebabkan oleh waktu yang terbatas, jam kerja yang tidak bebas, malas untuk diperintah-perintah atasan dll. 

Mereka lebih tertarik untuk bekerja secara bebas tanpa harus diikat oleh perintah-perintah atasan, selain itu waktu yang banyak bisa membuat mereka dengan bebas apabila ingin bepergian atau berlibur ke mana pun. Hal-hal tersebut hanya dapat dilakukan apabila seseorang bekerja di perusahaannya sendiri atau setidaknya menjadi seorang pengusaha yang memiliki usahanya sendiri. 

Sesuai dengan pemikiran para pemuda tersebut, menjadi pemilik sebuah perusahaan memang dapat mengatur usahanya sesuai dengan keinginannya, dan waktu yang dimilikinya pun akan lebih bebas ketimbang menjadi seorang karyawan perusahaan yang jam kerjanya sudah ditentukan oleh perusahaan. Tetapi, mimpi yang indah menjadi seorang pemilik sebuah usaha bukanlah sebuah hal yang mudah apabila sudah dijalankannya. Sebab seorang pemilik sebuah usaha harus memikirkan mengenai berbagai macam hal agar usahanya tersebut dapat berjalan dengan lancar dan dapat berlangsung lama. 

Hal-hal yang perlu dipikirkan seorang pemilik usaha antara lain adalah mengenai permodalan, keuangan, pemasaran, penjualan, SDM (apabila ada karyawan) dll. Menjadi seorang pengusaha atau pemilik usaha bukanlah hal yang simpel apabila dibandingkan dengan karyawan. Oleh sebab itu, dengan hanya memiliki konsep yang simpel saja tidak cukup untuk menjadikan seseorang menjadi pemilik sebuah usaha. 

Tanpa ada pengertian mengenai konsep kewirausahaan, bagaimana cara membangun dari awal, bagaimana cara menjalankannya dengan baik, maka seorang pemilik usaha tidak akan bertahan lama menggapai mimpinya. Dalam bahasan kali ini saya akan membahas mengenai kewirausahaan, cara menumbuhkan mental kepemimpinan, meningkatkan management skill dan merumuskan strategi bisnis yang lengkap.


Kewirausahaan

Sebelum kita membahas mengenai wirausaha lebih dalam lagi, alangkah baiknya kita harus mengerti apa yang disebut dengan kewirausahaan. Kata "kewirausahaan" ini berasal dari kata "wira" dan "usaha". Dalam kamu bahasa Indonesia, wira berarti pejuang, berani dan berwatak agung, berbudi luhur. Sedangkan usaha berarti bekerja, berbuat amal, berbuat sesuatu. 

Jadi kewirausahaan berarti sebuah aktivitas menciptakan sesuatu yang baru dengan cara inovatif dan kreatif untuk memberikan manfaat bagi nilai tambah dalam ekonomi dan orang lain. Sedangkan pelaku kewirausahaan dapat kita sebut sebagai wirausahawan atau pengusaha yang berarti seseorang yang mendirikan bisnis sendiri yang menerima sebagian keuntungan dan menanggung sebagian besar risikonya dari bisnis tersebut. Sedangkan kewirausahaan dapat juga diartikan sebagai proses dalam mendirikan dan menjalankan bisnis tersebut.

Sebagai seorang wirausahawan, sudah tentu tujuannya adalah untuk meraih kesuksesan dari bisnis atau usahanya tersebut. Berbagai upaya dilakukan seorang wirausahawan untuk mencapai kesuksesan agar dapat mengambil keuntungan dan berguna bagi orang lain yang ikut kerja sama dengannya. Sedangkan untuk menjadi seorang wirausahawan yang sukses, maka orang tersebut harus memiliki bekal atau landasan yang kuat berupa pengalaman, pola pikir, kemampuan dalam memimpin serta cara mengelola suatu usaha dengan baik, dan motivasi yang kuat untuk menjadi seorang wirausahawan atau pengusaha. 

Seorang pengusaha yang tidak mudah menyerah akan kegagalan, banyak belajar serta gigih dalam memperjuangkan usahanya, maka akan semakin berpeluang besar seorang pengusaha tersebut dapat meraih kesuksesan dalam usahanya. Oleh sebab itu, seorang pengusaha dituntut untuk memiliki pribadi yang fleksibel dalam mempelajari sesuatu bahkan dari kegagalan-kegagalan yang ia alami agar menjadi seorang pengusaha yang sukses.

Selain itu menjadi seorang pengusaha, tidak hanya dituntut untuk mampu membuka usahanya yang baru tersebut saja. Sebab, terkadang banyak sekali pengusaha yang gagal dalam membuka usahanya dan setelah usahanya berjalan, ia tidak mampu untuk mengelolanya. 

Membuka usaha saja asalkan ada modal yang cukup akan sangat mudah, tetapi mengelolanya butuh kemampuan yang tidak sederhana. Hal ini dikarenakan seorang pengusaha dituntut untuk mampu dalam memimpin usahanya agar selalu memperoleh keuntungan dan memperoleh keunggulan dalam bersaing dengan para kompetitornya di pasar secara terus-menerus dalam jangka waktu yang panjang. Hal ini diperlukan agar sebuah usaha dapat berjalan dalam waktu yang lama dan berkelanjutan sampai anak cucu. 

Tanpa adanya kemampuan yang baik dalam mengelola sebuah usaha, akan dipastikan bahwa usahanya akan dengan mudah tersaingi oleh kompetitornya di pasar. Oleh sebab itu, untuk memulai sebuah usaha, jangan pernah seorang pengusaha memulai usahanya tanpa adanya arah dan tujuan yang jelas, tanpa adanya konsep, strategi dan cara pengelolaan yang baik karena akibatnya akan merugikan apabila terjadi hal-hal di luar dugaan yang tidak diperhatikan sebelumnya. Maka diperlukan sebuah perencanaan dan strategi yang matang dalam menjalankan dan mengelola usaha serta mampu menghadapi segala kemungkinan yang akan terjadi dalam menjalankan usaha tersebut dan tetap berpegang teguh pada keyakinan dan kemampuan yang dimilikinya. 

Jadi, hal-hal pertama yang perlu diperhatikan oleh seorang wirausahawan atau pengusaha yang baru adalah sebuah perencanaan, strategi, penghitungan serta tujuan dan arah yang jelas dalam mendirikan sebuah usaha.          

Adapun sebuah ciri umum yang perlu dimiliki oleh seorang pengusaha yaitu memiliki sebuah kemampuan untuk mengubah sesuatu menjadi lebih baik, menciptakan sesuatu yang baru yang belum pernah ada sebelumnya serta memiliki jiwa kreatif dan inovatif. Kreatif dan inovatif inilah yang merupakan ciri umum atau ciri dasar yang perlu dimiliki oleh seorang pengusaha. 

Jadi seorang perusahaan atau wirausahawan adalah seseorang yang menciptakan sebuah usaha atau bisnis dan akan berhadapan dengan risiko dan ketidakpastian dalam mendapatkan sebuah keuntungan dan mengembangkan serta mengelola bisnisnya dengan cara mempelajari berbagai kesempatan yang ada dan memanfaatkan sumber daya yang diperlukan (Suharyadi, 2012). Maka, menjadi sebuah pengusaha memang haruslah jeli dan sangat banyak tuntutannya. Berikut adalah ciri-ciri seorang wirausahawan menurut Geoffrey G. Meredith (1996):

Percaya diri.

Berorientasi pada tugas dan hasil.

Berani mengambil risiko.

Berjiwa Kepemimpinan.

Memiliki ide yang orisinal.

Berorientasi pada masa depan.

Dengan ciri-ciri tersebut, seseorang wirausahawan dituntut untuk menjadi handal dalam mengelola dan menjalankan usahanya.

        Setelah wirausahawan yang telah kita bahas di atas, berikutnya adalah manfaat kewirausahaan. Kewirausahaan didirikan antara lain selain untuk menghasilkan keuntungan bagi sendiri, kewirausahaan dapat juga menghasilkan keuntungan bagi orang lain, sebab suatu kewirausahaan pasti melibatkan banyak orang untuk mendukung berjalannya suatu usaha. Antara lain adalah membukan lapangan kerja baru sehingga dapat menyejahterakan masyarakat sekitar. Selain itu kewirausahaan juga berperan dalam pertumbuhan ekonomi baik dalam skala daerah maupun nasional sebab dapat menekan angka pengangguran. Selain itu manfaat berikutnya adalah dari kewirausahaan seorang pengusaha dapat mempelajari hal-hal yang sedang tren, sehingga tidak ketinggalan zaman. Dengan mengikuti tren, pengusaha akan dengan mudah berinovasi bagi usahanya.

        Dari jenisnya, kewirausahaan dapat dibagi menjadi berbagai macam jenis yaitu sebagai berikut:

Usaha skala kecil

Usaha skala besar

Startup bisnis

Usaha pembeli

Usaha peniru

Usaha Hustler

Usaha sosial

Usaha ritel

Seorang pengusaha perlu mengetahui beberapa jenis kewirausahaan, hal ini diperlukan agar seorang pengusaha agar dengan mudah memilih jenis kewirausahaan mana yang cocok dengan karakteristik, keterampilan, dan kepribadian masing-masing. Tetapi dari semua jenis kewirausahaan ini, tantangan yang akan ditemui oleh seorang pengusaha adalah sama. Hal yang terpenting dari kewirausahaan adalah meraup keuntungan secara terus-menurus dan stabil.

Menumbuhkan mental kepemimpinan

              Sebelum kita membahas tips-tips untuk menumbuhkan mental kepemimpinan, mari kita bahas terlebih dahulu apa itu kepemimpinan. Kepemimpinan adalah proses pengaruh sosial ketika satu orang dapat memaksimalkan usaha orang lain untuk menggapai tujuan bersama. Sebuah kepemimpinan ini tidak berhubungan dengan sebuah jabaran atau posisi. Seseorang yang menjadi pemimpin pun tidak selalu memiliki karakter seorang pemimpin. Tetapi apabila dalam melakukan usaha, meskipun seorang pengusaha tidak memiliki jiwa pemimpin, pengusaha tersebut harus dapat memimpin usahanya sebagai seorang wirausahawan. Sebab tanpa adanya jiwa atau mental kepemimpinan yang kuat, seorang pengusaha akan menemukan berbagai macam konflik dan permasalahan internal di dalam usahanya. Untuk menjadi seorang pemimpin, seseorang perlu melatihnya setiap saat.

              Menjadi seorang pemimpin akan berhadapan dengan berbagai macam tantangan. Oleh sebab itu seorang dengan mental pemimpin yang kuat dituntut untuk bisa memiliki perspektif yang berbeda, bersikap adaptif terhadap perubahan serta memberikan motivasi terhadap perusahaan atau badan usaha yang dimiliki agar terus maju dan berkembang. Maka dari itu, seorang pemimpin harus memiliki sikap mental yang tangguh dan kuat dalam menghadapi berbagai tantangan. Kepemimpinan merupakan kemampuan diri untuk menggerakkan orang lain bekerja sama mencapai sebuah tujuan yang telah dilakukan oleh badan usaha (Budyanto, 2022). Seorang pemimpin sebuah usaha tidak cukup hanya bermodal kekayaan, kecerdasan dan kelebihan dalam aspek kinerja saja, tetapi harus memiliki mental kepemimpinan yang kuat dan Tangguh sebab mental inilah yang menjadi dasar sebuah kepemimpinan yang dibangun oleh seorang pemimpin.

              Bagaimanakah cara menumbuhkan mental kepemimpinan? Caranya adalah dengan melatihnya setiap saat dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini bisa dipraktikkan melalui hal-hal kecil terlebih dahulu. Misalnya melatih disiplin diri dengan cara datang tepat waktu apabila memiliki janji dengan seseorang, memberikan solusi terbaik pada masalah-masalah dalam lingkup keluarga atau pun usaha, memberikan motivasi kepada orang sekitar, melatih otak untuk berpikir kritis dan inovatif, dll. Dengan melatih diri dari hal-hal kecil tersebut akan membiasakan seseorang untuk menghadapi tantangan yang nantikan dapat diaplikasikan ke dalam hal-hal yang besar. Dengan berlatih setiap saat akan menimbulkan sebuah kapabilitas yang berkualitas ke depannya untuk memiliki sebuah mental kepemimpinan yang kuat.

              Seseorang yang menjadi pemimpin haruslah dapat menjadi seorang dengan sikap yang adaptif terhadap karakteristik, situasi serta kondisi dari badan usaha yang dikelolanya. Oleh sebab itu, seorang pemimpin harus memahami berbagai macam gaya kepemimpinan yang cocok untuk diaplikasikan ke dalam badan usahanya dengan karakteristik tertentu. Berikut adalah 12 gaya kepemimpinan menurut Peter Nothouse, Bruce Avolio, Bernard Bass.

Trait Approach (pendekatan sifat)

Pendekatan sifat ini merupakan pendekatan yang menganggap bahwa pemimpin itu dilahirkan secara alami bukan dilatih atau diasah. Mental kepemimpinan ini bersifat personal.

Style approach (pendekatan gaya)

Pendekatan ini ditekankan pada perilaku seorang pemimpin. Fokus pada apa yang dilakukan oleh seorang pemimpin dan bagaimana seorang pemimpin bertindak.

Situational approach (pendekatan situasional)

Pendekatan situasional menekankan pada fenomena kepemimpinan yang disesuaikan pada situasi tertentu agar dapat memutuskan hal-hal yang efektif dalam situasi yang berbeda-beda.

Contigency approach (pendekatan secara ketidakpastian)

Pendekatan menekankan bahwa tidak ada satu pun gaya kepemimpinan yang cocok dalam berbagai situasi dan mengedepankan pada situasi kerja dan budaya organisasi.

Path-goal theory

Teori ini menjelaskan bahwa kinerja karyawan dipengaruhi oleh seberapa besar seorang pemimpin mampu memuaskan harapan-harapan mereka dan dituntut untuk memberikan motivasi.

Leader-member exchange theory

Pendekatan kepemimpinan ini tertuju pada interaksi antara pemimpin dan bawahannya serta hubungan keduanya.

Transformational-transactional approach

Transactional adalah mereka yang memimpin dengan cara menawarkan rewards bagi produktif serta punishment terhadap yang kinerjanya kurang.

Tranformational adalah pemimpin yang dapat memotivasi dan memberikan inspirasi bagi bawahannya serta mengedepankan visi bersama (visioner).

Team leadership theory

Team leadership theory berarti kepemimpinan dalam tim dan fungsinya adalah upaya untuk mencapai tujuan bersama dan bukan individual.

Psychodynamic approach (pendekatan psikodinamika)
Sebuah kepemimpinan yang dibangun berdasarkan karakteristik personal individu yang telah tertanam jauh dalam kepribadiannya sehingga untuk mengubahnya perlu menggunakan usaha.


Path goal approach

Kepemimpinan yang efektif bergantung pada pemimpinnya yang mengarahkan pada suatu tujuan dalam sebuah tim.

Charismatic leadership (kepemimpinan karismatik)

Gaya kepemimpinan ini berfokus pada karisma seorang pemimpin untuk menginspirasi bawahannya untuk mengikuti arahannya.

Servant leadership

Pemimpin dengan gaya ini akan berpikir bahwa seorang pemimpin memiliki rasa ingin membantu dan bertujuan untuk membantu bawahannya dengan perasaan tulus serta melayani.

Dari berbagai macam gaya kepemimpinan tersebut, seorang pemimpin dapat menentukan gaya kepemimpinan tersebut sesuai dengan sosial-budaya, situasi dan kondisi serta karakteristik badan usahanya. Selain itu gaya kepemimpinan tersebut juga dipengaruhi oleh kepribadian seseorang dan lingkungannya. Mental kepemimpinan yang baik termasuk juga memiliki gaya kepemimpinan yang cocok bagi organisasi atau usaha yang sedang dikelolanya. Sebab seorang pemimpin memegang peranan penting dalam kesuksesan usahanya. Dengan memiliki mental kepemimpinan yang baik seorang pemimpin dapat memengaruhi orang lain untuk melakukan sebuah kegiatan untuk memenuhi tujuan bersama.


Meningkatkan management skill

              Seseorang yang melakukan kewirausahaan selain dituntut untuk memiliki kemampuan dan mental kepemimpinan yang baik, mereka dituntut pula untuk memiliki management skill yang tangguh. Hal ini diperlukan agar kewirausahaannya dapat berjalan dengan baik. Sebab, management skill adalah sebuah kemampuan untuk mengelola sumber daya dengan melibatkan orang untuk mencapai tujuan organisasi atau tim dengan efektif dan efisien (Wisnu, 2023). Management skill ini sangat diperlukan oleh seorang yang berwirausaha dalam menghadapi berbagai tantangan, meningkatkan produktivitas dan memanfaatkan peluang untuk mencapai kesuksesan. Dalam sebuah wirausaha mental kepemimpinan dan cara mengelola usaha yang baik adalah sudah menjadi satu paket yang tak dapat dipisahkan. Tanpa adanya management skill, seorang pemimpin akan menemui kesulitan dalam menghadapi berbagai tantangan dan perubahan serta tren-tren baru yang muncul. Apabila seseorang pengusaha menemukan kesulitan ini, maka ia akan sulit untuk mengembangkan usaha ke depannya. Maka, management skill juga merupakan faktor yang penting dalam berusaha serta berikutnya adalah strategi bisnis yang diperlukan untuk mengelola sebuah usaha yang akan dijabarkan berikutnya.

              Dalam sebuah usaha diperlukan sebuah kompetensi dalam kepemimpinan agar usaha yang dijalankannya berjalan dengan baik dan efektif. Oleh sebab itu seorang pemimpin harus selalu berinovasi dalam mengembangkan kemampuan dalam pengelolaan atau management skill tersebut. Berikut adalah kiat-kiat untuk mengembangkan management skill:

Berlatih

Dengan berlatih, management skill akan berkembang mengikuti perubahan dan tantangan yang terjadi. Pelatihan ini dapat diiki dengan melakukannya pada kehidupan sehari-hari dalam hal kecil. Serta cara lain adalah mengikuti pelatihan-pelatihan pengembangan diri, kepemimpinan, komunikasi serta dapat membaca buku untuk memperluas wawasan.

Diskusi sesama tim

Diskusi sesama tim adalah salah satu paling tepat dalam mendalami berbagai permasalahan dan tantangan yang sedang dan akan dihadapi oleh tim. Dengan ini seorang wirausahawan akan memahami situasi dan kondisi dan dapat memberikan solusi yang tepat dan memberikan motivasi serta inovasi. Oleh sebab itu diskusi adalah salah satu management skill yang efektif.

Lakukan evaluasi

Evaluasi adalah langkah untuk memeriksa apa yang telah dan akan terjadi serta sebuah cara untuk menyelamatkan usaha dari kerugian. Seorang wirausahawan dapat belajar dari pengalaman dengan cara evaluasi.

Membangun kepercayaan tim

Kepercayaan merupakan sebuah hal yang sulit dibangun. Dengan sesama tim, seorang pengusaha wajib membangun kepercayaan dalam organisasinya. Tanpa adanya kepercayaan, tim akan menghadapi berbagai masalah internal dan mudah terprovokasi serta terpecah belah. Oleh sebab itu, membangun kepercayaan internal adalah hal yang sangat penting.

Pengembangan diri

Seorang pemimpin wajib memiliki kesadaran tinggi serta memiliki kemampuan untuk mengendalikan emosinya. Dengan hal ini, seorang pemimpin dapat memiliki karisma dan mudah memberikan persuasi bagi bawahannya. Seorang pemimpin dengan kepribadian yang baik akan meningkatkan motivasi kinerja bagi timnya.

Menurut Jeniffer Hartman tahun 2022, berikut adalah 15 hal yang perlu dimiliki oleh seorang pemimpin dalam mengembangkan management skill:

Komunikasi

Respek

Persuasi

Kepercayaan

Keterbukaan

Kontrol diri/kesabaran

Kesadaran

Makro-manajemen

Persiapan

Kejujuran

Timbal balik

Dukungan

Ketegasan

Kreatifitas

Kepemimpinan

https://fitsmallbusiness.com/people-management-skills/
https://fitsmallbusiness.com/people-management-skills/

Menurut Hartman, untuk mempertahankan tim seorang pemimpin perlu memiliki kemampuan yang baik dalam memimpin. Sebuah studi mengatakan bahwa kebanyakan orang berhenti dari pekerjaannya disebabkan oleh rasa ingin merlarikan diri dari bos atau pemimpin yang buruk. Sebaliknya, seorang pemimipin yang baik akan mampu menciptakan sebuah lingkungan pekerjaan yang baik di mana para pekerja akan betah untuk bekerja. Pemimpin harus memiliki kemampuan dalam menjaga tim sebab hal ini merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah tim. Hal inilah yang menjadikan management skill seorang pemimpin dapat dinilai baik atau buruk. Seorang pemimpin yang memiliki management skill yang baik, akan berpotensi memiliki usaha yang baik dan terus berkembang. Karena secara internal, pekerjanya pun memiliki semangat dan motivasi untuk bekerja dan mendukung berjalannnya usaha yang dikelola oleh seorang pengusaha. Dengan memfokuskan diri pada management skills di atas, merupakan bagian dari usaha dalam menggunakan sumber daya manusia yang baik dalam tim serta inisiatif pengembangan usaha yang berkelanjutan.


Strategi Bisnis

              Untuk mewujudkan sebuah kewirausahaan yang sesuai tujuan dan dapat menghasilkan keuntungan yang berkepanjangan, maka dalam diperlukan adanya strategi dalam berbisnis. Rencana strategi dalam berbisnis meliputi rencana-rencana serta penghitungan dalam kurun waktu tertentu untuk mencapai tujuan usahanya dengan mempertimbangkan faktor internal dan eksternal. Faktor internal antara lain meliputi budaya perusahaan, karakteristik usaha, struktur organisasi, keuangan serta proses produksi. Sedangkan faktor eksternal antara lain adalah hal-hal yang menyangkut konsumen seperti kebutuhan konsumen, tran pasar, kompetitor, kondisi pasar serta kebijakan pemerintah. Hal-hal tersebut merupakan upaya perusahaan dalam mengambil sebuah kebijakan dan pedoman yang memiliki komitmen dan tindakan untuk membangun keunggulan dalam persaingan bisnis untuk memenuhi dan mencapai tujuan bisnis (mekari, 2023). Dengan adanya strategi bisnis yang dimiliki, sebuah perusahaan akan dengan mudah dapat memiliki keputusan untuk menetukan arah dan tujuan dari perusahaannya dengan mempertimbangkan dari berbagai aspek dari segi pasar, pesaing, pelanggan dan lain sebagainya.

              Dalam ilmu bisnis, strategi bisnis dikategorikan dalam banyak cara dan hal. Beberapa strategi dari banyaknya strategi bisnis tersebut yang paling terkenal adalah SWOT oleh Albert Humphrey dan strategi model oleh Wheelen Hunger. Kedua model strategi bisnis tersebut adalah merupakan model strategi bisnis yang paling mendasar dan mudah untuk digunakan dalam melihat faktor-faktor internal maupun eksternal. Seorang pengusaha ketika sedang memulai, menjalani atau mengembangkan bisnis, perlu sekali untuk mempertimbangkan strategi-strategi tersebut untuk memudahkan mereka dalam mengelola bisnisnya. Sedangkan dari faktor pemasaran ada pula yang dikenal dengan 5P. Mari kita bahas mengenai SWOT, strategi model Wheelen Hunger dan 5P tersebut.

SWOT

SWOT merupakan singkatan kata dari Strength, Weakness, Opportunities dan Threats yang diedkan oleh Albert Humphrey di universitas Stanford tahun 1960an. Analisis ini termasuk sebuah strategi bisnis untuik memonitor dan mengevaluasi perusahaan baik dari segi internal maupun eksternal. Dengan analisis SWOT, seorang pengusaha dapat melihat apa yang baik dan tidak baik dari aspek internal dan eksternal yang dapat menudukung pencapaian tujuan dari sebuah usaha. Berikut adalah arti dalam SWOT:

Strength (kekuatan)

Kekuatan yang dimiliki oleh internal perusahaan dan berada dalam kendali seorang pengusaha dan timnya. Hal ini dapat ditinjau dari keunggulan produk, harga produk, kekompakan tim dalam mencapai tujuan, struktur organisasi dll.

Weakness (kelemahan)

Kelemahan adalah faktor negative yang dimiliki oleh internal perusahaan yang dapat mengurangi kekuatan perusahaan. Hal ini meliputi hal-hal internal yang perlu diperbaiki dari segi produk, tim, harga dll.

Opportunities (peluang)

Faktor eksternal dalam lingkungan bisnis yang memiliki kontribusi dalam kesuksesan bisnis. Sebagai contoh adalah situasi pasar, tren yang sedang berlangsung, selera pasar, kebutuhan konsumen dll.

Threats (Ancaman)

Ancaman adalah faktor eksternal yang tidak dapat dikendalikan. Oleh sebab itu hal ini perlu dipertimbangkan dalam perencanaan darurat apabila sebuah masalah terjadi. Ancaman ini meluiputi hal-hal seperti perubahan tren, competitor, persaingan harga di pasar, dll.

Dengan memiliki data analisis SWOT ini, seorang wirausahawan dapat melihat ke dalam maupun ke luar dalam hal keunggulan dan kelemahannya. Hal ini sangat penting untuk memahami karakteristik perusahaan kita dan untuk membuat rencana pengembangan usaha. 4 aspek yang tertuang dalam SWOT ini dapat dimanfaatkan dan dijadikan sebuah peluang bisnis yang nyata.

Strategi model Wheelen Hunger 

Strategi Wheelen Hunger ini bertujuan untuk menentukan kinerja perusahaan dalam jangaka waktu yang panjang yang dibentuk berdasarkan serangkaian keputusan dan tindakan~tindakan manajerial. Dengan strategi ini akan memudahkan seseorang pemimpin dalam menentukan strategi serta keputusan-keputusanyang harus diambil bahkan dari awal perusahaan akan didirikan sampai setelahnya. Strategi ini meliputi hal-hal di bawah ini:

Environmental scanning

Environmental scanning adalah memonitor, mengevaluasi dan mencari informasi secara internal dan eksternal untuk mengidentifikasi elemen-elemen yang menentukan masa depan perusahaan. Dalam hal ini, SWOT termasuk dalam environmental scanning.

Strategi formulation

Strategy formulation adalah pengembangan rencana jangka panjang yang efektif dari kesempatan dan ancaman dilihat dari kekuatan dan kelemahan sebuah badan usaha.


Strategy implementation

Strategy implementation adalah proses dalam mewujudkan strategi dan kebijakannya melalui pengembangan program, anggaran serta prosedur.

Evaluation & control

Evaluasi dan kontrol dapat mengukur mengenai performa atau kinerja perusahaan yang telah diraih. Dalam hal ini, sebuah perusahaan dapat membandingkan kinerja perusahaan dengan yang lain serta mengukur kinerja perusahaan dengan harapan dapat menjadi lebih baik lagi kedepannya.

Dengan strategi ini, seorang pengusaha akan dapat menentukan tujuan perusahaan dari awal seperti meriset kebutuhan dan selera konsumen, anggaran keuangan, proses produksi, program perusahaan sampai pada evaluasi dan kontrol kinerja perusahaan pada bagian akhir. Untuk lebih jelasnya dapat melihat pada gambar berikut.

Dok. Prof. Apollo modul
Dok. Prof. Apollo modul

5P

5P merupakan salah satu trategi marketing yang dibutuhkan dalam mengenali pasar dan peluang yang ada. 5P merupakan sebuah akronim dari product (produk), price (harga), promotion (promosi), place (tempat), people (sumber daya manusia). 5P sangat berguna bagi seorang wirausahawan untuk menentukan di mana produknya dapat dijual secara efektif. 5P termasuk sebuah strategi pemasaran yang efektif. Berikut adalah penjelasannya.

Product

Hal merupakan hal yang sangat penting agar seorang wirausahawan dapat menentukan produk apa yang cocok untuk dijual, dan disesuaikan dengan kebutuhan konsumen dan target pasar. Serta kita dapat menambahkan kreativitas dan inovasi untuk membuat produk yang unggul.

Price

Hal ini untuk menentukan harga yang kompetitif di pasar. Seorang wirausahawan harus menghitung kebutuhan dalam permodalan, operasional serta keuntungan yang didapat. Jangan sampai harga produk yang kita jual malah membuat rugi.


Promotion

Promosi diperlukan untuk memperkenalkan produk kita ke masyarakat. Dengan banyaknya media sosial saat ini, akan memudahkan seorang pengusaha untuk melakukan promosi produknya.

Place

Hal ini untuk menentukan di mana kita harus membuka bisnis, yang pasti haruslah tempat yang strategis serta mudah ditemukan oleh konsumer.

960x0-642be4dc08a8b5526c479d53.jpg
960x0-642be4dc08a8b5526c479d53.jpg
People

Sumber daya manusia ini sangat penting untuk masa depan sebuah bisnis. Wirausahawan harus dapat memilih orang-orang dengan kemampuan tertentu serta keahlian masing-masing yang dapat mendukung perusahaan.

Dok. Prof. Apollo Modul
Dok. Prof. Apollo Modul

Demikianlah hal-hal yang perlu diperhatikan dalam berwirausaha. Selain kita memahami mengenai apa itu dasar-dasar kewirausahaan, pemahaman mengenai kepemimpinan, management skill dan strategi bisnis sangatlah diperlukan. 

Terlebih saat ini sedang tren untuk melakukan UMKM ataupun perusahaan start up yang banyak manfaatnya bagi pendirinya maupun masyarakat. Dengan berwirausaha artinya kita telah membantu pertumbuhan ekonomi dengan cara mengurangi jumlah pengangguran. Tetapi, berwirausaha tanpa adanya mental kepemimpinan yang handal dan tangguh dalam menjalankan usahanya, maka usahanya akan mudah untuk jatuh dalam persaingan di pasar serta menerima kerugian yang besar. 

Maka, berwirausaha bukanlah hal yang simpel dan mudah, tetapi dengan berlatih diri dalam kepemimpinan serta memiliki perencanaan dan strategi yang matang dalam berwirausaha, maka tidak menutup kemungkinan seorang pengusaha meraih kesuksesan. Kunci sukses adalah berawal dari diri sendiri, kita harus pandai dalam mengatur diri sendiri terlebih dahulu sebelum memimpin sebuah badan usaha.

               

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun