Mohon tunggu...
Eric AuliaArsand
Eric AuliaArsand Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Mercu Buana

NIM : 46122110027 Mata Kuliah : Kewirausahaan I Dosen : Prof. Dr. Apollo, Ak., M.Si. Program Studi S1 Psikologi Universitas Mercu Buana Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Balance Scorecard Strategy dalam Usaha Rokok

21 Maret 2023   14:59 Diperbarui: 21 Maret 2023   15:29 509
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://en.tempo.co/read/808020/indonesia-sees-decline-in-number-of-cigarette-factories

Balance Scorecard Startegy (BSC) yang dicetuskan oleh Robert S. Kaplan dan David P. Norton merupakan sebuah indikator matrix yang sangat diperlukan oleh sebuah perusahaan. Sebab dengan indikator ini, sebuah perusahaan dapat mengatur serta memutuskan strategi-strategi untuk mencapai tujuan atau goal perusahaan tersebut. Balance Scorecard Strategy yang sering juga disingkat dengan nama BSC ini merupakan sebuah konsep strategi bisnis yang dapat dievaluasi dan dapat dijadikan sebagai indikator atau acauan untuk mengelola struktur organisasi (faktor internal) serta hubungan dengan konsumen (faktor eksternal). BSC memudahkan sebuah perusahaan untuk memutuskan upaya-upaya yang harus dilakukan apabila ada kendala yang terjadi serta membuat strateg-strategi perencanaan untuk dapat menjadi sebuah perusahaan dengan pertumbuhan yang baik.

Sebagai contoh, berikut adalah contoh BSC dalam sebuah business plan singkat untuk sebuah usaha pabrik rokok yang baru akan didirikan:

Business Plan Pabrik Rokok Jambu Manis

I. Pendahuluan

Indonesia merupakan sebuah negara yang besar dengan padat penduduk. Masyarakat Indonesia termasuk masyarakat yang gemar merokok dan mengalami peningkatan jumlah perokok tiap tahunnya. Bahkan Indonesia masuk tiga besar negara di Asia dengan masyarakatnya yang gemar merokok tersebut. Dengan kesempatan ini dapat menjadi sebuah peluang bagi kami untuk mendirikan sebuah perusahaan rokok kretek selera rakyat yang digemari oleh masyarakat  Produk rokok ini akan kami namai dengan nama produk "Jambu Manis", yang mana Jambu merupakan buah asli Indonesia yang mempresentasikan bahwa produk kami merupakan produk asli Indonesia. Sedangkan manis adalah sebuah rasa yang sangat digemari masyarakat Indonesia yang mana dengan kata ini dapat mempresentasikan bahwa rokok yang kita produksi bercitarasa sesuai dengan lidah masyarakat Indonesia. Dengan nama produk ini, kami berharap dapat menarik mata masyarakat yang melirik produk kami dan tidak segan mencicipi lalu membeli produk ini.

II. Tujuan

1. Mendirikan pabrik rokok kretek yang sesuai dengan cita rasa masyarakat Indonesia.

2. Mendirikan lapangan kerja bagi masyarakat lokal di area pabrik rokok.

3. Memperoleh keuntungan dari hasil penjualan rokok krete.

III. Indikator BSC

Berikut adalah Balance Scorecard Strategy dalam perusahaan rokok bernama Jambu Manis:

1. Perpektif Keuangan:

Untuk pembuatan pabrik rokok ini, pada awalnya kami membutuhkan dana dari investor sebanyak Rp. 5,000,000,000. Dari dana ini kami akan gunakan untuk kebutuhan produksi, operasional seperti logistik, dan juga kebutuhan pemasaran serta kebutuhan lainnya seperti sewa tempat dll. Dalam penghitungan, bahwa kami akan mengalami kerugian dahulu selama 5 bulan, setelah itu kami mulai akan mendapat keuntungan dari hasil penjualan rokok di pasar setelah sekitar bulan ke-6 awal. Setelah keuntungan kami dapatkan di bulan ke-8 dan seterusnya secara stabil, maka kami akan anggarkan dana untuk memperluas area pasar kami dan menambah karyawan produksi untuk memperbanyak hasil produksi. Dalam penghitungan kami, estimasi Break Even Point (BEP) suda dapat dirasakan di bulan ke-10. Hasil estimasi kami bahwa ROI sudah dapat dihasilkan setelah penjualan selama 1 tahun, pabrik rokok Jambu Manis ini sudah dapat ROI sebanyak sekitar 5% pada tahun pertama, dan akan terus meningkat sampai dengan 8% pada tahun berikutnya dan tidak menutup kemungkinan mendapatkan ROI mencapai 10% tiap tahunnya. 

2. Perspektif Pelanggan:

Masyarakat Indonesia terutama pria merupakan masyarakat yang gemar merokok. Tidak pandang umur, dari usia remaja sampai tua, masyarakat Indonesia menggemari berbagai varian rokok. Dengan meningkatnya jumlah perokok yang ada di Indonesia merupakan peluang bagi kami untuk berbisnis rokok kretek yang dapat dinikmati oleh masyarakat daerah lokal terutama di daerah-daerah pulau Jawa dan Sumatera. Sebab kedua pulau ini merupakan dua pulau yang memiliki peluang besar untuk memasarkan produk rokok kretek. Dikarenakan lokasi kami berada di pulau Jawa tepatnya di kota Kudus, maka untuk awal kami distribusikan dahulu untuk pasar-pasar lokal di sekitar Jawa Tengah. Jawa Tengah merupakan area produsen yang tinggi untuk rokok kelas kretek non filter. Oleh sebab itu area ini pada awal sangat cocok untuk memasarkan produk ini. Setelah Jawa Tengah, kami ingin ekspansi pasar ke daerah Banten, Jawa Barat dan juga Jawa Timur. Setelah pasar di Jawa telah dapat kami kuasai, maka tidak menutup kemungkinan kami juga akan ekspansi pasar ke pulau Sumatera yang mana pulau Sumatera juga memiliki banyak pangsa pasar untuk rokok kretek. Setelah Jawa dan Sumatera berhasil, kami akan lanjutkan untuk merambah pelanggan sampai ke pulau-pulau lainnya di bagian tengah dan timur Indonesia.

3. Perspektif Internal

Dalam perencanaan pendirian perusahaan rokok Jambu Manis ini, sebelumnya kami telah melakukan riset untuk pengambilan bahan baku dari perkebunan tembakau dengan kualitas yang baik tetapi harga terjangkau. Selain itu dari perkebunan tembakau ini kami juga mendapatkan koneksi dengan pengusaha cengkeh dan juga bahan kimia lainnya yang mana hal ini akan berguna untuk bahan baku rokok. Dengan adanya para produsen ini, kami sangat yakin dalam membuat rokok dengan kualitas yang tak kalah jauh dengan kompetitor yang ada. Selain itu, kami telah berupaya untuk memperlebar koneksi kami dengan distributor-distributor rokok yang berada di kota-kota Jawa Tengah seperti Semarang, Pekalongan, Sragen, Sleman dll. Dengan koneksi yang kuat dengan para distributor tersebut, kami telah mendapatkan spesifikasi rokok yang bagaimana yang mudah dijual untuk masyarakat lokal. Oleh sebab itu, kami telah memegang rahasia penting dalam membuat serta memasarkan rokok kretek yang sesuai dengan permintaan konsumer di berbagai daerah. Dengan kekuatan yang kami miliki ini, kami yakin rokok Jambu Muda ini akan mudah terjual di berbagai daerah dan kompetitif.

4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan

Kami telah menyiapkan SDM yang telah terlatih dan berpengalaman di bidang pembuatan rokok. Tenaga-tenaga ini kami ambil tidak sembarangan, sebab mereka pernah bekerja di perusahaan rokok besar. Kami berniat mengajak mereka untuk mendirikan sebuah pabrik rokok bernama Jambu Manis ini bersama demi membangun tujuan bersama. SDM produksi kami pun telah merencanakan untuk membuat sebuah produk rokok yang dengan bahan baku pilihan dapat membuat harga Jambu Manis ini lebih murah nantinya jika disaingkan dengan produk yang sudah ada. SDM produksi kami sudah profesional dalam hal produksi rokok filter. 

Sedangkan SDM pemasaran, akan kami pekerjakan tenaga pemasaran dengan usia muda dan berpenampilan menarik, sebab generasi muda sangat mudah untuk berkomunikasi, tahan banting dan masih banyak tenaga untuk bepergian dari pasar ke pasar.

Untuk manajemen pabrik sendiri, sebelumnya jajaran direksi serta manager telah mempunyai pengalaman yang baik dalam mengelola sebuah pabrik. Dengan pengalaman-pengalaman yang kami punya, kami akan menyatukan visi dan misi dalam mencapai target perusahaan agar perusahaan rokok dengan nama produk Jambu Muda ini dapat merambah pasar yang luas bahkan ke seluruh Indonesia nantinya.

IV. Kesimpulan

Produk rokok kretek Jambu Manis merupakan sebuah produk yang selama ini dicari-cari oleh masyarakat luas di Indonesia. Dengan perencanaan finansial yang ketat serta SDM dan koneksi jaringan bahan baku serta distributor yang telah kami miliki, kami memiliki percaya diri yang kuat untuk dapat memasarkan produk ini secara lebih luas. Dengan harapan memiliki produk yang diinginkan masyarakat, maka potensi untuk ekspansi bisnis akan mejadi lebih besar di kemudian hari.

Demikian contoh singkat BSC dalam sebuah business plan pabrik rokok. Tentu saja BSC tidak hanya pabrik rokok, BSC ini dapat digunakan untuk perusahaan apapun di bidang produk maupun jasa. Dari hal-hal di atas, kita dapat melihat betapa pentingnya BSC dalam sebuah perusahaan untuk mendukung tujuan dan target serta strategi perusahaan ke depannya seperti apa. BSC memudahkan perusahaan untuk melihat secara internal maupun eksternal dan memudahkan perusahaan dalam menentukan perencanaan dan strategi saat ini maupun untuk masa depan.

Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun